kalau saja Nata bisa membunuh tanpa adanya dosa, mungkin Alsya orang pertama yang akan Nata bunuh. Mengapa orang disebelah bangkunya ini sangat menganggu, mamahnya pasti nyesel ngelahirin dia batin Nata. Bagaimana tidak kesal, Nata sedang membaca buku tetapi ada saja yang dilakukan gadis itu.
"Nata, bukunya kebalik." Ucap Alsya sambil cekikikan. Padahal, buku itu memang tidak terbalik. Nata memicingkan matanya kearah Alsya "Kapan sih lo gak ngeselin?!"
"Nata, bukunya kecoret." Dengan muka yang polos Alsya melihat buku Nata yang berada dimeja dicoret - coret seenaknya saja dengan Alsya.
"Lo tuh! Ish! Kapan sih lo mati?!"
"Nanti Nata kangen hehe," dan Nata hanya melirik Alsya sinis.
Saat Nata sedang ingin mencatat tulisan dipapan tulis, dengan sengaja Alsya menyenggol siku Nata sehingga mencoret tulisan Nata.
"Heh gila! Mau Lo apa tai? Sekali lagi Lo nyenggol gua, gua lempar lo ketempat Spongebob!" Ucap Nata sambil memberi tatapan yang tajam.
"Ih mau dong Nata! Gua pengen masuk rumah Spongebob terus makan di tempatnya patrick! Gimana?" Tanya Alsya dengan semangat sedangkan Nata tak percaya apa yang diucapkan gadis ini barusan.
"Nata! Ayo tendang! Tapi pelan - pelan ya!"
"Lo tuh! - hmpftt" belum sempat menyelesaikan ucapannya, mulut Nata sudah dibekap oleh Alsya. "Sebentar gua izin dulu ama bu Tia." Ucap Alsya. Bu Tia guru yang sedang mengajar biologi di kelas Alsya dan Nata.
"Ibu! Saya mau ketempat Spongebob bentar ya Bu!" Ucap Alsya teriak. Bu Tia memandang bingung Alsya sedangkan Nata dan teman - teman yang lain hanya melongo.
"Maksud kamu apa Alsya?" Tanya Bu Tia bingung.
"Tadi Nata bilang, Nata mau nendang saya ketempat Spongebob Bu! Jadi saya mau! Saya izin ya Bu!" Lalu menengok ke arah Nata yang memincingkan matanya kearah Alsya. "Nata cepetan tendang!" Ucap Alsya gemas. Dan teman - temannya sudah tertawa keras.
"Alsya! Kamu kira ini tempat apa!" Teriak Bu Tia sambil berkacak pinggang
"Ini kelas bu, masa ibu sudah mengajar bertahun - tahun masih tidak tahu ini tempat apa?" Ucap Alsya sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.
"Kamu itu!! Keluar kamu!! Nata kamu juga keluar! Anak - anak diam!!" Geram Bu Alsya.
"Dari tadi Bu nyuruh keluarnya. Yuk Nat!" Ajak Alsya, dan Nata hanya siap meledak. Dan teman - temannya sudah tertawa keras.
Nata dan Alsya berdiri lalu keluar dari kelas dan berjalan ke arah taman. Lalu mereka duduk berdua, dan disini Nata pasti akan meledak.
"Nata, serem ih liatin guanya." Ucapnya menciut ditatap seperti itu oleh Nata.
"Bisa gak sih lo itu berubah dewasa! Lo itu kayak anak kecil!" Bentak Nata sambil menatap tajam Alsya dan Alsya hanya menunduk.
"Nata kenapasih?" Cicit Alsya.
"LO ITU BEGO! TOLOL! KAYAK ANAK KECIL! LO BIKIN GUE DIUSIR DARI KELAS!" Teriak Nata sambil mencekam pundak Alsya.
"Nata sabar dulu deh." Lirih Alsya.
"Lo itu gak bisa disabarin! Lo tuh harusnya dikasarin! Pergi deh dari hidup gua!" Teriak Nata. Sekarang emosi menguasainya, dan dia tidak pernah memikirkan apa yang keluar dari mulutnya. Sedangkan Alsya sudah meneteskan air mata, dia tidak pernah dibentak. Ini pertama kalinya dibentak dan hanya Nata yang berani membentaknya, apalagi saat Nata menyuruh Alsya pergi dari kehidupannya.
"Lo tuh! Orang yang paling bego!"
"Iya gue bego!" Teriak Alsya dan menghapus air matanya sambil meninggalkan Nata sendirian.
***
Suasana sekarang sudah berubah, bahkan sekarang Reno duduk dengan Alsya sedangkan Nata dengan Sofia. Dan kebetulan guru - guru sedang rapat jadi sekarang free class.
"Kenapa pindah duduk Ama gua Al?" Tanya Reno dan Alsya hanya menggelengkan kepalanya lalu mengganti topik.
"Ren, jadi jalan kan?" Tanya Alsya yang sedang duduk berhadapan dengan Reno.
"Jadi Al, kita ke taman aja nanti gimana?" Usul Reno.
"Taman mana Ren?"
"Taman Deket rumah gua, karena disitu tempatnya bagus. Gimana?" Tanya Reno sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Mauuu!" Teriak Alsya dengan semangat. Berbeda sekali dengan suasana Nata dengan Sofia.
"Berarti kita gak jadi ke cafe ya Al?" Tanya Reno dan Alsya hanya menganggukkan kepalanya.
"Berantem Nat?" Tanya sofia sedangkan Nata hanya mengangkat bahunya acuh.
"Nat, Lo suka Alsya?" Tanya Sofia langsung sedangkan Nata hanya mengerutkan dahunya dan menjawab "Gak ada bagus - bagusnya si Alsya." Jawab Nata dingin. Dan Sofia hanya menganggukkan kepalanya dan setelah itu bunyi bel kelas terdengar nyaring tanda mereka diperbolehkan pulang.
Dan mereka membereskan barang - barang mereka."Yuk Ren!" Ajak Alsya sambil menggandeng tangan Reno keluar kelas sedangkan Nata hanya memasang tampang dingin. Sedangkan Reno menahan nafas dan mengontrol jantungnya yang tidak karuan .
Sampai ditempat parkir Reno dan Alsya menaiki motornya lalu berjalan keluar area sekolah dan menuju ke taman. Suasana hening menghiasi mereka saat diperjalanan. Sampai di taman Reno dan Alsya mencari tempat duduk.
"Disitu aja Ren!" Ajak Alsya bersemangat sambil menunjuk tempat duduk yang berada dipojok kiri dan didepan tempat duduk tersebut terdapat banyak bunga - bunga.
"Yuk!" Ajak Reno. Setelah duduk Reno dan Alsya asik berfoto - foto sambil mengobrol hingga waktu sudah menjelang sore.
"Al, sudah sore. Pulang yuk, nanti lo dicariin." Ajak Reno.
"Ayok deh." Jawab Alsya dan mereka menaiki motor Reno dan berjalan kearah kawasan komplek Alsya. Sampai di depan rumah Alsya mengucapkan terima kasih pada Reno.
"Makasih Ren, tadi seru abiss!"
"Iya sama - sama. Yauda gua pulang duluan kalo gitu, udah sore juga."
"Oke. Hati - hati ya. Bye!" Teriak Alsya dan Reno meninggalkan kawasan rumah Alsya.
"Yah sepi deh dirumah, mamah sama papah masih diluar kota lagi." Gumam Alsya sambil membuka pintu. "Kok gak dikunci si? Perasaan tadi pagi udah gua kunci. Tau ah" gumam Alsya sambil berjalan masuk dan menutup pintunya lalu berjalan ke kamarnya. Saat Alsya baru saja berjalan ke kamarnya tiba - tiba saja seseorang menatapnya sangat tajam.
***
Sampe situ dulu ya guys! Hayo siapa yang ada dikamar Alsya? Hehe.
Semoga suka guys!
Jangan lupa vote dan komennya ya!💚
Sabar Nat!😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Prevent
Teen FictionBaiklah, tarik nafas dan hembuskan lalu sabar ketika seorang gadis selalu membuat kemarahan lelaki itu memuncak. Gadis itu menundukkan kepalanya, dia Alsya. "Maaf." Lirih Alsya. Nata memejamkan matanya sejenak. belum sempat menjawab, Alsya sudah ber...