"Alsya!" Alsya berhenti sejenak, badannya berputar menghadap belakang. Disana terdapat Ratu, melambaikan tangannya. Alsya hanya tersenyum kikuk. Ratu berjalan mendekatinya.
"Hai," Sapa Ratu. Alsya membalas dengan senyuman.
Ratu mengerjap sebentar, "Lo jadian sama Nata?"
Alsya melotot, matanya menatap ke segala arah. Aduh, mantan belom move on nih.
Nata memang ember, pagi tadi, dia berdiri didepan kelas dan berteriak dengan kencang, "PERHATIAN SEMUANYA! GUE SAMA ALSYA PACARAN! JANGAN ADA YANG NYAKITIN ALSYA! KALIAN BOLEH MAKAN APA AJA DIKANTIN. GUE YANG BAYAR!" Setelah itu kelas sangat heboh. Mereka berjalan menuju kantin.
Bahkan bukan cuma dikelas, lagi - lagi Nata melakukan hal konyol itu dikantin. Coba kalian pikir DIKANTIN!? Bagaimana tidak malu. Dan sekarang, semua tahu kalau Alsya dan Nata berpacaran.
"Kok bengong?" Ratu membuyarkan lamunan ku.
Mataku mengerjap, "Eh iya Rat,"
Ratu tersenyum memaksa, "Selamat ya. Semoga langgeng,"
"Makasih Rat,"
Tak jauh dari taman, Nata melihat mereka. Nata berjalan untuk menemui mereka. Nata ingin tahu apa yang mereka bicarakan.
"Al, kamu ngapain disini?" Suara Nata mengagetkan mereka.
"Eh, salam dulu dong, bikin kaget aja si!" Ketus Alsya.
"Heh, sama pacar jangan galak!"
Ratu memandang mereka, ada rasa tak rela melihat mereka pacaran. Ratu masih ingin Nata.
"Nat, maen dong kerumah. Mamah kangen," Ucap Ratu sambil terkekeh, membuat Nata mendelik.
"Males," Sahut Nata cuek.
Untung saja handphone Alsya sudah kembali lagi. Dia membuka kontak Alex, hendak menelpon Alex.
"Kata Mamah, dia udah lama gak liat kamu Nat," ucap Ratu lirih. Baru saja Nata ingin menyahuti.
Handphone Alsya sudah menempel manis ditelinga Alsya, sambil berucap, "Iya Lex, aku juga kangen."
Nata melotot, berani - beraninya Alsya menelpon mantannya itu!
"Kamu kemana aja? Mamah kangen kamu tuh," Sahut Alex diseberang sana.
Alsya melebarkan senyumnya, "Mamah kamu atau kamu yang kangen?" Suaranya sangat menggoda.
Nata memandang Alsya tajam. Sepertinya dia ingin singa marah lagi. Ratu yang tahu sudah seperti ini, berjalan pergi meninggalkan mereka.
Posisi Alsya membelakangi Nata. Nata tertawa sinis, Nata sudah terbakar api cemburu. Ternyata Alsya beneran minta untuk dihamilkan atau dihalalkan?
"Tuh kan, kamu kangen aku," Sahut Alsya, Alex hanya terkekeh mendengarnya.
Nata sudah tidak tahan, dia dan Alsya akan membolos pelajaran sekolah kalau seperti ini. Nata mengambil handphone Alsya dengan sigap.
"HEH BANCI! JANGAN GANGGU CEWEK GUE BRENGSEK!" Setelah itu panggilan tertutup.
Mampus gue! Batin Alsya.
Alsya membalikkan badannya. Alsya menunduk, tak berani menatap Nata. Handphonenya sudah berada di kantong Nata. Alamat disita lagi ini mah.
"Wah, tau gitu gua tadi kerumah Ratu aja," Sinis Nata, Alsya hanya meringis mendengarnya.
Nata membasahi bibirnya, "Rasanya tuh, pengen banget bunuh mantan lo,"
Alsya mendongak, matanya melebar tapi langsung dihadiahi tatapan tajam dari Nata. Wajahnya meringis, terlihat sekali kemarahannya.
"Lo emang beneran pengen dihamilin ya! Perlu sekarang gituan lakuin hal itu disini!? Biar semua tau, lo punya gua!?" Nata meninggikan suaranya.
"Nggak ah, malu," Sahut Alsya santai.
"Oh, jadi lo malu punya pacar kayak gua!?"
Alsya kembali meringis, "Nata senyum dong,"
"Gak!"
"Ih, yaudah jangan marah. Namanya juga sama temen,"
Nata melotot, "Lo emang hobi buat orang cemburu ya?"
"TAI LO!" Teriak Nata, Alsya hanya memejamkan matanya. Ini memang salahnya. Untuk apa dia menelpon Alex. Tapi Alsya juga cemburu sama Ratu.
Tanpa basa - basi, Alsya memeluk Nata. Alsya mengeratkan pelukannya, "Maaf mas pacar, tadi aku cemburu sama mas pacar,"
Nata diam, mencoba meredamkan amarahnya, kalau seperti ini, Nata pasti luluh.
Nata menghela nafas, "Jangan gitu lagi ya sayang?"
Alsya malu sendiri, wajahnya sudah memerah. Nata membalas pelukan Alsya.
"Sayang banget sama mas pacar,"
Nata terkekeh, "kalau lagi dimarahin aja, gombal terus,"
Alsya masih setia memeluk Nata, "Cemburu akutuh sama Ratu,"
Nata kembali terkekeh, "Lagian aku sama Ratu udah gak ada apa - apa lagi. Gak mau lepas nih pelukannya?"
Alsya tersenyum, "Gak mau lepas, mau peluk mas pacar terus,"
Nata makin sayang kalau seperti ini.
"Mas pacar, temenin ke toko buku ya?"
"Pasti babe,"
Alsya makin tersenyum lebar mendengar ucapan Nata. Alsya bersyukur mempunyai Nata. Pelan - pelan Alsya mulai melepaskan pelukannya. Menatap Nata lekat - lekat. Kakinya mulai berjinjit menyamakan tingginya dengan Nata.
Nata sempat bingung, tapi matanya langsung melotot, begitu benda kenyal mentuh pipinya. Terasa lembut, setelah itu Alsya membisikkan sesuatu yang membuat seluruh badan Nata tegang,
"Aku cinta kamu, mas pacar,"
***
Halo semua! Jangan lupa vote dan komen ya! Makasih!💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Prevent
Teen FictionBaiklah, tarik nafas dan hembuskan lalu sabar ketika seorang gadis selalu membuat kemarahan lelaki itu memuncak. Gadis itu menundukkan kepalanya, dia Alsya. "Maaf." Lirih Alsya. Nata memejamkan matanya sejenak. belum sempat menjawab, Alsya sudah ber...