Bab 8 - Bingung

128 22 9
                                    

Hari ini, berbeda seperti hari - hari sebelumnya. Entah apa yang terjadi Alsya sendiri pun bingung. Nata sangat berbeda. Jarang berbicara, tatapannya selalu dingin dan tajam. Dan itu terjadi tepat saat Alsya mengucapkan kalimat mantan kemarin.

"Nat-" Alsya memecamkan matanya sejenak "Kalau gua salah, ngomong dong! Jangan kayak gini!"

Nata hanya diam, matanya memandang ke segala arah kecuali Alsya.

"Nat, lo kenapa?"

"Nat! Jawab dong!"

"Bacot." Hanya sepatah kata yang keluar dari mulut Nata. Dan itu terdengar sangat dingin.

"Gue salah?"

Nata menjilati bibirnya "Gak tau, tapi yang jelas ada yang retak disini." Sambil memegang dadanya, Nata langsung beranjak meninggalkan Alsya sendirian.

"Retak? Dada retak? Kok bisa? Ini apasih!?" Alsya menggeram dan bingung dengan ucapan Nata.

***

Nata Sedang Galau.

Kalimat itu yang menggambarkan Nata sekarang. Dia sedang berada dikamar Reno. Sedang memikirkan kata mantan yang keluar dari mulut cantik Alsya.

"Ren. Ini kenapa si? Kok sesak gitu ya disini?" Ucapnya sambil menunjuk dadanya.

Reno mengernyit. Seorang Nata? Bisa seperti ini? Yaampun.

"Kenapa lo?"

"Bentar deh. Lo juga suka Alsya ya?" Nata menanya sambil menatap tajam Reno.

"Gak," sahut Reno santai.

"Jujur!"

"Iya dulu! Tapi sekarang nggak. Kan lo suka sama dia. Gue ngalah."

"Eh, serius?" Dan Reno hanya berdehem sambil melanjutkan acara bermain psnya yang sempat ia resume.

"Ren, Alsya punya mantan?"

"Gak tau deh. Kenapa?"

"Mau curhat dong," sambil memasang wajah melas Nata beranjak dari sofa dan menuju lantai agar Reno bisa memberi solusi.

Reno kaget. Sangat kaget. Seorang Nata? Curhat? Keajaiban dunia.

"Lo sakit ya!?" Tanya Reno sambil menempelkan tangannya ke kening Nata.

"Ish! Apaansi lo! Nggak lah!" Ketus Nata sambil mehempaskan tangan Reno dari keningnya.

"Reno, serius. Gue pengen curhat." Dan seketika itu pula. Reno tidak percaya bahwa itu adalah Nata. Temannya.

***

Alsya hanya memandang alex bingung, pasalnya sedari tadi mereka hanya duduk dan minum di cafe. Keheningan melanda mereka.

"Hm," Deheman Alsya membuat Alex langsung menatap mata Alsya.

"Al, maaf." Alsya menghembuskan napas lelahnya.

Sambil mencoba tersenyum, "Gua udah maafin lu dari dulu Lex, udah lah. Ini belum lebaran,"

"Al, gue sayang lo, ah bukan. Tapi cinta."

Alsya memejamkan matanya, "Lex, kadang kita sendiri belum tahu cinta itu apa. Lex, cinta itu bukan hanya sekedar ucapan,"

Alex menjilati bibirnya, "Al, serius. Semenjak gua putus dari lu, hidup gua berantakan Al,"

"Ah, lebay lo."

"Kasih gue kesempatan ya?" Alex tampak memohon.

"Kita temen aja gimana?" Usul Alsya.

Alex lagi lagi harus menghela nafas, menatap Alsya dengan kekecewaan.

Dan entah pikiran dari mana, yang jelas Alex harus memiliki Alsya. Apapun caranya.

"Nggak Al, gue maunya lo jadi cewe gue."

"Lex, cinta gak sebercanda itu."

Alex menyeringai, "Kalo gua gak bisa milikin lo, Nata juga gak bisa milikin lo,"

Mata Alsya membulat, dia tahu darimana kalau Alsya dekat dengan Nata?

"Lo apaansi Lex, jangan gini cuma karena cinta,"

Alex menatap Alsya tajam, "Liat aja nanti apa yang gue lakuin ke Nata, kalo Lo gak mau balikan sama gue!" Desis Alex lalu langsung meninggalkan Alsya sendiri di cafe.

Alsya bingung. Kalau seperti ini, dia bingung. Nata atau Alex?

Emang ya, gue tuh direbutin cowo mulu. Mentang - mentang gue cantik apa! Batin Alsya.

***

Semoga suka ya!  Jangan lupa vote dan komen ya!

greensyaa

🌹🌹🌹

PreventTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang