Tak ada yang menyenangkan jika keadaan berbuah menjadi canggung. Seperti dikamar Alsya. Nata tiduran di samping Alsya dengan pura - pura memejamkan matanya. Alsya pun sedang tiduran disamping Nata, tapi kalau Alsya masih dengan mata terbuka.
Setelah ditaman kemarin, Alsya diam tak mengeluarkan sepatah kata apapun.
Baru saja Alsya ingin memejamkan matanya, Nata mengambil tangan Alsya. Nata mengubah tidurnya menjadi menghadap Alsya.
Alsya gugup sekali, apalagi ini dikamar, "Al, jangan gini,"
Alsya diam. Bingung apa yang harus dia bicarakan.
"Al, jangan canggung gini, gue gasuka."
Alsya masih diam.
"Al, coba tatap mata gue,"
Alsya tetap diam.
"Al, gue serius,"
Alsya menghembuskan nafasnya, lalu mengubah posisi tidurnya menghadap Nata. Mereka saling berhadapan, mata Alsya menatap Nata.
"Lo buat gue jadi kayak anak alay gini,"
"Maksudnya?"
Nata memejamkan mata sejenak, "Al, ini hati bukan mainan."
"Siapa yang bilang mainan?"
Nata jadi kesal. Ini lagi serius juga.
"Lo sih, masih aja sama masa lalu. Mending sama gue aja, masa depan lo."
"Gue gak sama masa lalu,"
Nata menatap Alsya intens, "Terus, kenapa lo chat Alex pake aku kamu!?"
"Kenapa lo perhatian banget sama dia!?"
Ucap Nata lagi. Nata jadi emosi."Wah, lo ngintip hp gue ya!?" Alsya melotot tak terima.
"Kenapa!? Gak suka!?"
Alsya mendelik, "Gak sopan lo."
"Alah, lo aja gamon," Sinis Nata.
"Dih, sok tau!"
"Lo masih demen sama Alex ya!?"
"Nggak,"
"Bener?"
Alsya mengangguk sebagai jawaban.
Tangan Nata pindah ke pinggang Alsya. Hingga membuat Alsya melotot. Saat tangan Alsya ingin mencoba melepaskan tangan Nata dari pinggangnya, Nata menolak. Alsya akhirnya diam saja.
"Gua sayang lo nih," ujar Nata santai.
Alsya melotot, "Mabok lo ya!?"
"Iya, mabok cinta lo,"
"Eh Al, gue cinta nih sama lo,"
"Kok lo alay si!?"
Nata mendelik, "Gara - gara lo."
"Kok gue!?" Alsya tak terima nih.
"Lo gak pernah mau pergi dari pikiran gue si,"
Alsya bergedik ngeri.
"Jauhin Alex bisa nggak,?"
"Kita emang gak Deket." Sahut Alsya enteng.
"Lagian emangnya dia cakep apa!?"
Alsya tersenyum, "Beh, jangan ditanya. Baik lagi, mamah juga kenal sama dia. Idaman deh,"
"Maksud Lo apa!?"
"Ya daripada lo, jelek iya. Pinter sih iya, tapi alay. Baik nggak, aduh jauh - jauh sana. Lo bukan cowok ya!?"
Nata melotot, "Perlu gue tunjukin? Oke!"
Tangan Nata turun ke celana dan membuka resleting celananya.
"Eh iya, percaya! Jangan dibuka!"
"Kan lo gak percaya?"
"Iya percaya. Lo mah ganteng, baik, lebih idaman dari Alex,"
Nata tersenyum, dan memindahkan tangannya menuju pinggang Alsya.
Nata menjilati bibirnya, "Awas lo Deket sama Alex, gue hamilin lo!"
"Emang bisa!?"
"Sekarang mau!?" Tanya Nata sambil mendekat
Alsya menabok mulut Nata, "Mesum lo!"
Nata terkekeh, "Beneran gue mah, biar lo kawin sama gue,"
Alsya diam saja.
"Mau peluk boleh gak? Ngantuk nih," ucap Alsya imut.
Nata bukan menjawab, melainkan langsung mendekap erat tubuh Alsya.
"Nata, gue juga sayang lo," lirih Alsya.
Nata melotot, membuka dekapannya lalu, "Serius lo upil!?"
"Males dikatain upil, gak jadi deh,"
"Alah alay lo! Serius yang tadi,"
Alsya terkekeh lalu mengangguk.
Cup
Nata memberi kecupan singkat untuk Alsya dimulutnya. Alsya melotot lalu terkekeh, "Dasar modus! ngantuk gue, gak mau peluk?"
"Mau dong," setelah Nata menjawab, Nata langsung mendekap tubuh Alsya.
"Jadi, pacar gue ya!?" Bisik Nata tepat ditelinga Alsya.
Skakmat lagi. Mampus setengah mati inih mah! Aduh jantung gue lagi marathon kali yak! Aduh, jadi pengen mesum sama Nata nih! Eh!
***
Halo guys!
Jangan lupa vote dan komen ya!;)
Semoga suka!
Makasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Prevent
Teen FictionBaiklah, tarik nafas dan hembuskan lalu sabar ketika seorang gadis selalu membuat kemarahan lelaki itu memuncak. Gadis itu menundukkan kepalanya, dia Alsya. "Maaf." Lirih Alsya. Nata memejamkan matanya sejenak. belum sempat menjawab, Alsya sudah ber...