Pagi yang cerah, burung - burung berterbangan. Cahaya matahari mulai memasuki jendela kamar seorang gadis yang masih terlelap. Hari ini libur, waktu yang pas untuk bermalas-malasan. Mata gadis itu bergerak, mencoba menyamakan dengan cahaya yang mulai panas ini.
Jam menunjukkan pukul 08.00 tangannya bergerak untuk mengucek matanya. Tubuhnya menggeliat, tubuhnya bangkit dari kasur, memasuki kamar mandi mengambil sikat gigi dan mengoleskan odolnya.
Setelah selesai membersihkan diri, tangannya membuka pintu kamarnya. Menuruni setiap tangga dengan sesekali menyanyi. Pagi ini terasa berbeda, mulutnya tidak berhenti tersenyum.
Jarinya mengambil sehelai roti, mengolesnya dengan selai coklat.
Bunyi ketokan rumah menganggu gadis itu untuk sarapan. Dengan malas gadis itu beranjak dari kursi berjalan ke arah pintu.
Saat membuka pintu, muka Nata terlihat dengan menampilkan senyuman yang indah. "Hai, Nih dari Mamah." Tangan Nata menyodori sepiring nasi goreng dengan dihiasi telor dan sayuran didalamnya.
Alsya menatap Nata datar, tangannya mengambil nasi goreng tersebut. "Hm, makasih." Pintu rumah Alsya langsung di tutup, raut wajah Nata muram.
Nata mengetok pintu rumah Alsya lagi, tapi tak ada jawaban.
Nata mulai menggedor pintu rumah tersebut, dan pintu terbuka bersamaan dengan Alsya keluar.
"Ada apa?"
Nata menghembuskan nafasnya. "Mau mampir kerumah lo boleh? Kita nonton yuk, gue temenin deh."
Alsya hanya menggelengkan kepalanya. "Alex nanti mau nemenin gue nonton."
"Gue mau mampir kerumah lo gak boleh?"
Alsya hanya memandang Nata dengan datar, tapi mempersilahkan Nata masuk.
Nata dengan senang hati memasuki rumah Alsya. Duduk di sofa yang biasa Alsya duduki.
"Al, gue mau bicara boleh?"
Alsya hanya mengangguk.
"Lo sini lah, masa gue di sofa lo di meja makan."
Dengan malas Alsya berjalan kearah sofa. Duduk di sofa tersebut tapi tidak terlalu dekat dengan Nata.
"Lo pendiem deh sekarang." Seru Nata.
"Hmm."
Nata menjilati bibirnya. "Lo gak percaya gue sayang lo?"
Alsya hanya mengedikkan bahunya.
"Cara apa yang mesti gue lakuin biar lo percaya?"
"Gak ada."
Nata menghela nafasnya, "Gue gak suka lo sama Alex!"
"Hmm."
"Gue udah minta Mamah gue buat jodohin kita!" Dengan santai Nata menjawab seperti itu.
Mata Alsya melotot. "HAH!?" teriaknya.
Nata hanya mengangguk. "Minggu depan Mamah lo kesini kok. Tadi, mamah udah telfon."
"Mau lo apa si!? Ratu udah balik lagi sama lo. Sekarang sama gue? Cih, jadi cowok gak punya pendirian. Banci."
"Gue gak balik sama Ratu. Dia bohongin gue. Gue sayang, bukan tapi cinta sama lo. Nih-" tangan Nata mengambil tangan Alsya, ditempelkan tangan Alsya ke dada Nata. "Rasain, jantung gue selalu gak karuan kalo sama lo!"
Nata memejamkan mata sebentar. "Gue sayang lo! Gak peduli sama Ratu ataupun Alex! Kita bakalan nikah secepatnya!"
Alsya menggeleng, "Gak mau!"
"Jadi, lo beneran gak sayang gue?"
"Gak!"
Nata lagi - lagi marah, "Tatap mata gue. Bilang kalo lo gak saya gue!"
Alsya hanya bisa menunduk, tidak mampu dengan semua ini.
"Ayo Tatap! Bilang sama gue!"
Air mata Alsya luruh, Nata langsung merengkuh tubuh Alsya kepelukannya.
Nata mengeratkan pelukannya. Mencoba menenangkan Alsya."Gue salah waktu itu. Maaf Al, tapi gue juga butuh kesempatan kedua. Jangan bohongin perasaan lo lagi."
Alsya mengeratkan pelukannya. Membenamkan wajahnya pada dada Nata. "Nata..." lirih Alsya.
"Gue janji Al, gak akan ngelakuin hal setolol itu! Gue janji!"
"Tapi Nat, mas-" Telunjuk Nata sudah menutup mulut Alsya.
"Kita yang jalanin. Percaya sama gue! Gue cinta lo!"
Alsya mulai mengendurkan pelukannya. "Tapi, Alex gimana?"
Rahang Nata mengeras, "Lo beneran suka Alex?"
"Bukan gitu, tapi.. dia juga berusaha buat gue cinta sama dia."
"Gak! Lo cuma harus cinta sama gue!"
Alsya hanya menatap datar dada Nata. Sebelum suara Nata kembali mengintruksi pendengaran Alsya.
"Jadi, kita balikan ya?"
"Gak bisa Nat."
"Kenapa Al?"
Alsya hanya mengedikkan bahunya, "Hati gue masih sakit."
Nata menghembuskan nafasnya, "Gue sembuhin ya?"
***
Mau juga dong disembuhin sama Nata😭
Maaf baru bisa update! Jangan lupa vote dan komen ya!
Jangan lupa baca cerita baru aku juga ya!
Makasih love you!💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Prevent
Teen FictionBaiklah, tarik nafas dan hembuskan lalu sabar ketika seorang gadis selalu membuat kemarahan lelaki itu memuncak. Gadis itu menundukkan kepalanya, dia Alsya. "Maaf." Lirih Alsya. Nata memejamkan matanya sejenak. belum sempat menjawab, Alsya sudah ber...