Apa yang lebih menyebalkan dari manusia tidak tahu diri itu. Nata hanya menarik nafas dan menghembuskan nafasnya. Bagaimana tidak, Alsya mengajaknya untuk olahraga, tetapi kalian tahu apa yang dilakukan gadis itu? Bukannya berlari tetapi dia malah menjahili Nata dan mampir ke warung yang sudah buka.
"Nat, beli minum dulu yuk!?" Ajak Alsya dengan mata berbinar karena menemukan warung lagi yang sudah buka.
"Barusan Lo udah minum."
"Tapi udah habis."
"Lo kan gak lari, kenapa minum mulu?"
"Nata juga gak lari, tapi Nata beli minum terus." Jawab Alsya sambil menjulurkan lidahnya. Lagi lagi Nata harus sabar.
"Yauda sana beli, gua tunggu sini." Usir Nata karena Nata lelah mengikuti kemauan gadis itu.
"Nata mau minum juga gak?"
"Gak." Lalu setelah itu Alsya berlari ke warung tersebut dan membeli minum.
"Nata! Tunggu- aduhhh!" Nata hanya berjalan pelan dan Alsya memanggilnya. Dan kalian tahu? Saat Nata ingin memutar badan Alsya sudah terjatuh dengan darah yang berada di lututnya. Dan Nata langsung lari menghampiri Alsya.
"Lo! Lo- kenapa bisa gini si!" Ucap Nata panik karena darah Alsya masih terus mengalir.
"Tadikan gua liat lu jalan, gua kira lu mau ninggalin gua. Eh gua ga liat jalan dan asal langsung nyebrang, terus motornya tiba - tiba lewatin gua Sampe gua jatoh." Jelasnya panjang lebar sambil menahan sakit di lututnya dan Nata hanya menghembuskan nafasnya.
"Itu namanya Lo keserempet motor. Jangan ceroboh. Gua gak bakal ninggalin lu." Ucapnya dingin dan langsung menggendong Alsya dan untung saja ada taman terdekat dan ada tempat duduknya, jadi Alsya bisa duduk disitu dulu.
"Nata sakit! Hikss..hikss..hikss.." tiba tiba saja Alsya menangis saat Nata sedang meniupi lutut Alsya.
"Eh! Eh! Aduh! Jangan nangis dong!"
"Sakitt lutut guenya Nat! Hikss..hikss..hikss.." Dan Nata bingung harus melakukan apa.
"Yah, masa cengeng si! Kan Lo jatoh sendiri!" Nata kesal juga lama - lama.
"Kok Nata marah - marah si.. hikss.."
"Yaudah diem. Ah, cengeng."
"Gua gak cengeng."
"Itu nangis."
"Gua gak nangis Nata!"
"Yauda terserah. Bentar, gua beli tisue dulu. Jangan nangis." Ucap Nata dan langsung membeli tisue di warung yang tadi Alsya beli. Lalu setelah itu Nata langsung menghampiri Alsya dan mengambil kaki Alsya.
"Ini sedikit sakit Al, tapi tahan. Jangan nangis. Lo nangis gua tinggal." Ancam Nata dan Alsya hanya menganggukkan kepalanya sambil sesekali seanggukan.
"Nat, pelan - pelan ih! Sakit!." Satu bulir air dari mata Alsya keluar, ini sangat sakit.
"Sabar Al, bentar lagi." Jawab Nata sambil terus menghapus darah Alsya dan menyiramnya dengan air putih yang tadi Alsya beli.
"Nata! Udah, sakit. Hikss.." Kalau sudah seperti ini Nata pasti bingung menenangkannya. Nata tetap menghapus darahnya dan menempelkan handsaplas pada lutut Alsya. Lalu setelah itu diturunkan kaki Alsya pelan - pelan dan Nata memeluk Alsya untuk menenangkannya.
"Bentar lagi sembuh, jangan nangis." Ucap Nata sambil mengelus rambut Alsya. Dan itu terlihat seperti seorang anak yang merajuk meminta permen tapi tidak dibelikan oleh ayahnya.
"Yauda, lu mau apa? Tapi jangan nangis."
"Mau es krim."
"Ini masih jam 7 pagi Al,"
"Biar sembuh." Alsya merajuk sambil memanyunkan bibirnya.
"Tapi jangan nangis ya?" Dan Alsya hanya menganggukkan kepalanya.
"Yauda naik," ucap Nata sambil berjongkok didepan Alsya. Dan Alsya langsung melingkarkan tangannya pada leher Nata dan menaruh kepalanya di badan Nata.
"Nata, milih es krim atau gua?"
"Maksud Lo?" Nata mengernyit bingung.
"Nata lebih milih es krim atau gua,?"
"Gua gak suka yang manis."
"Yahh,"
"Kenapa?"
"Berarti Nata gak suka sama gua, guakan manis." Jawabnya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Lo manis? Pengaruh dari lutut ke otak itu ternyata besar ya!" Ucap Nata sambil tersenyum sinis.
"Nata, gua manis kan?"
"Gak!"
"Nata! Gua manis kan?!"
"Gak banget!"
"Nata ih! Gua manis kan!?"
"Iyain biar gak bacot." Dan setelah itu Alsya langsung tersenyum senang. Sedangkan Nata bingung harus mencari warung es krim dimana. Belum ada yang buka kalau sepagi ini.
"Ini tempat es krimnya gak ada!"
"Terus gimana dong?"
"Lah tau! Lu maunya gimana!?" Tanya Nata.
"Yaudah gak usah beli es krim, tapi temenin gua nonton kartun dirumah. Oke?" Ucap Alsya sambil mengedipkan matanya.
Nata malas sekali kali ini, "gak deh! Males gua!" Jawab laki itu dengan cepat.
"Yaudah kalo gak mau, kita cari es krim aja! Sampe kaki Lo pegel, terus badan Lo kurus, ah ntr jadi gak ganteng lagi!Ayo!" Nata hanya memutar bola mata malas. Beraninya seperti itu.
"Tai." Dan setelah itu Alsya hanya tersenyum menang. Kali ini nonton kartun ditemani oleh Nata, tidak sendirian lagi.
***
Hai guys! Semoga kalian suka ya!
Jangan lupa vote dan komen ya!
Kalau typo komen ya!💚
Btw, ada Alsya nih guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Prevent
Teen FictionBaiklah, tarik nafas dan hembuskan lalu sabar ketika seorang gadis selalu membuat kemarahan lelaki itu memuncak. Gadis itu menundukkan kepalanya, dia Alsya. "Maaf." Lirih Alsya. Nata memejamkan matanya sejenak. belum sempat menjawab, Alsya sudah ber...