1 - Sogok

67 8 5
                                    

Autor POV

Suara dentuman musik yang kuat yang cukup memekakan telinga tidak mempan baginya. Sudah makanan setiap hari bagi nya bila di sediakan minuman beralkohol tinggi dan dentuman musik yang membuat tuli bahkan gerakan gemulai yang di timbulkannya merupakan surga yang di nantikannya.

Martin Garrix;Troye Sivan~There For You

I woke up pissed off today
And lately everyone feels fake
Somewhere I peice of me
Smoking cigarette on balconies

But I can't do this alone
Sometimes I just need a light
If I call you on the phone
Need you on the other side

So when you tears roll down your pillow like a river
I'll be there for you
I'll be there for you

Lagu tersebut sangat ia sukai karena sesuai dengan keadaannya hatinya saat ini.

"Tasya, anter aku pulang ya, aku udah ga kuat nih, kepalaku pusing banget," ucapnya sambil berjalan gontai

"Ah elah kamu ini bil neguk 2 botol wine aja udah teler begini, gimana ntar kalo udah gabung sama komunitas aku.." ucapnya sambil menopang tubuh nabilah agar tak jatuh ke lantai.

"Eh aku lupa besok kan hari pertama kita masuk kelas 8 kan? Bodoh.. kita pulang larut malem gini lagi. Ah parah" ucapnya kesal.

"Udah jangan banyak membual berisik tau ga? Cepet pesen taxi." Ucapnya dengan lemas

"Iya bawel" balasnya.

***

Ke esokannya..

Dengan gaya SWAG nya, nabilah berjalan tanpa memperdulikan orang lain yang melihat penampilannya, rambut yang tak di ikat bahkan tidak ia sisir, baju yang kusut, rok yang sudah ngatung pun ia tak perduli.

Yang ia perduli sekarang hanya mencari nama nya dan berharap lelaki yang ia sukai sejak kelas 7 dapat sekelas kembali bersamanya.

Ia berlari ke lapang dan segera mencari namanya, setelah menemukannya, dia bahagia ternyata lelaki yang ia sukainya ternyata sekelas bersamanya.

"Haduhh, rezeki anak sholeh gak kemana, kita sekelas lagi bep." Gumannya ketika melihat nama 'Muhammad Ichsan' di tempel di dinding.

Flashback On

"Ih apaan si dia? Katanya sahabat tapi kenapa kaya gitu si kelakuannya? Ga mikir perasaan orang apa? Ih nyebelin."

"Kenapa bil? Ngedumel aja kerjaan nya, kerjain tuh tugas mtk bukannya ngedumel." Jawab teman sebangku ku

"Itu tuh nur, kerjaan nya caper mulu depan ichsan, padahal kan dia tau kalau aku juga suka sama dia."

"Ja..jadi maksud kamu, nur sama kamu tuh suka sama ichsan? Ahh yang bener aja kalian berantem gara gara cowo. Bil.. cowo banyak kale, masa ichsan sampe diperebutin kaya gitu? Emang nya ichsan mau apa sama kalian berdua hah?" Ucapnya mengejekku.

"Wah ngeremehin kamu jadi orang ya, liatin aja aku bakal berusaha dapetin hati nya ichsan. Pokonya pas kelas 8 aku mau sekelas sama ichsan dan nur pergi dari kehidupan ichsan. Ichsan cuma milik ku, hanya aku, dan untuk aku. Titik!"

"Iyain aja."

Flash back OFF

Sekian lama nabilah menunggu, akhirnya cita cita nya tercapai untuk sekelas dengan lelaki pujaan nya.

"Untuk 8B besok ulangan Matematika. Dan 2 minggu lagi kalian akan menghadapi UTS, sekian dari ibu." Ucap wali kelas nabilah yang cantik dan cukup cerewet bila membimbing anak murid nya tapi percayalah itu semua demi kebaikan kelas nya.

"Besok ulangan? So easy huh."ucap nabilah dengan sombong nya

"Cailah sombong kali kau, awas aja kalau sampai nilai kamu 50 pokonya kamu harus traktir aku." Ucap tasya teman sebangkunya nabilah.

Nabilah POV

"Liat aja nanti aku bakal dapat nilai sempurna dengan kertas warna merah yang berada di saku ku ini."gumam ku.

"Oke liat aja nanti." Lanjutku pada tasya.

***

Bel pulang sekolah pun berbunyi.

"Bil pulang bareng yok, kita kan satu arah." Ucap tasya.

"Gak bisa sya, aku harus ke ruang guru lagi ada urusan." Ucapku

"Halah so soan kamu, ya udahlah.. see ya." Ucap tasya melambaikan tangannya padaku dan pergi begitu saja meninggalkan ku di lorong sekolah yang sepi ini.

Aku pun menelusuri lorong ini hingga sampai pada ruang guru untuk menemui bu nita, beliau adalah guru matematika di sekolah ku, guru ini terkenal sangat matre dan mata duitan, hal itu ku manfaat kan untuk mendapat kan kunci jawaban matematika untuk besok.

"Permisi bu, saya mau minta kunci jawaban matematika dong bu." Ucapku polos sambil menahan tawa ketika melihat wajah guru di depan ku ini berekspresi kaget sekaligus kesal padaku.

"Apa apaan kamu ini hah? Berani berani nya sama saya minta kunci jawaban, laporin kepsek baru tau rasa kamu!....." Dengan sigap aku mengeluarkan segelintir kertas berwarna merah di hadapannya.

Dan ekspresinya adalah melongo ketika aku mengeluarkan segepok uang dari saku rok ku. Dengan cepat dia mengambil uang itu dan tentu saja aku langsung kembali menyimpannya ke dalam saku. See? Dia mata duitan sekali.

"Ahh baiklah baiklah ibu berikan, tapi ingat jangan sampai terdengar oleh kepala sekolah. Kalau sampai terdengar ibu akan di pecat. Nih kunci nya, dan berikan uang kertas itu pada saya." Ucapnya tak sabaran menyentuh uang yang berada di saku ku ini.

"Nah gitu dong, ngasih aja susah banget sih bu, nih.. kalau besok nilai saya tidak sempurna akan saya beberkan rahasia ini. Bye bu, makasih ya ." Ucapku sambil mengedipkan mata ku yang tak di hiraukan nya karena sibuk menghitung uang di tangannya tersebut.

"Dasar, gimana Indonesia mau maju coba? Di kasih duit receh kaya gitu aja langsung di ambil, apalagi emas batangan. Dasar manusia." Gumam ku ketika melihat bu nita yang sedang sibuk dengan uang nya.

Dan pada saat ulangan tiba hal yang tak di duga pun terjadi...


To Be Continue
Vote & Comment

6 Febuari 2018

I Promise I Will ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang