2 - dendam

38 8 4
                                        

Dan pada saat ulangan tiba hal yang tak di duga pun terjadi...

***

Pada saat ulangan, ternyata bu nita itu tidak masuk karena sedang melaksanakan tugas dinas di luar kota, tetapi ulangan tersebut tidak di tunda dan digantikan oleh pak rohman. Guru ini terkenal galak dan mata rabun nya yang sangat jeli.

"Ah shit! Guru sialan itu malah gak masuk lagi, ah yaudah kali ya soal gak mungkin ganti juga ya kan." Ucapku dalam hati

"Anak anak hari ini jadwalnya ulangan ya? Baiklah, keluarkan kertas selembar, masukan handphone dalam tas, jika sampai ada yang ketauan mencontek saya ambil lembar jawaban nya dan merobek nya dihadapannya langsung."

DEG!

dengan lantang guru itu menjelaskan peraturan yang sebaiknya dilakukan bila tidak ingin cari mati dengannya.

"Oh iya, sepertinya guru kalian lupa memberikan soal matematikannya kemarin, jadi saya ganti ya soal nya. Baik silakan mulai mengerjakan soal yang sudah ada di hadapan kalian." Lanjut pak rohman sambil berdiri di samping meja nya dan melihat setiap sudut ruangan dengan matanya.

"What?! Gila ni soal, ini soal apa rumus kimia si? Susah amat deh. Kurang ajar bu nita, liatin aja aku bakal balas dendam bu. Jangan pikir aku akan tinggal diam saja." Gumam ku dalam hati kesal ketika melihat soal soal yang cukup membuat ku pening.

***

"Ehem. Bil inget kan taruhan kita? Kalau kamu kalah, traktir aku yee? Hehe" Ucap tasya sambil menyikutkan tangan nya kepadaku.

"Ah elah giliran kek begini aja inget, dasar gila jajan kau." Ucapku cukup kesal, karena sudah dijamin nilaiku jelek karna soal yang tadi sangat jauh berbeda dengan kunci jawaban yang diberikan bu nita.

"Sya, bu nita ke sekolah kira kira kapan ya? Aku kangen nih pengen curhat ke bu nita." Lanjutku dengan wajah merengek.

"Ciaa tumben amat nyariin bu nita, ada someting ya? Kalau ga salah sih besok bil dia ke sekolah nya." Ucap tasya sambil memakan gorengan gehu kesukaannya.

"Oh gitu, okelah.. aku jadi ga sabar ketemu sama bu nita, udah kangen berat nih. Hehehe.." Dengan skill drama queen ku ini dia tidak akan tau kalau sebenarnya aku sangat kesal sama bu nita.

"Jangan kangen, itu berat biar aku saja." Ucapnya cengengesan

"Argh.. naha sih semenjak ada dilan sagala berat, heuh." Ucapku geram. (Kenapa sih semenjak ada dilan segala berat, huh)

***

Ke esokkannya...

"Bu permisi." Dengan muka datar sekaligus nada dingin ku yang malas melihat muka nya yang merasa tak bersalah sama sekali di hadapanku ini.

"Ya kenapa? Ada urusan apa lagi?" Jawabnya yang tengah sibuk menilai ulangan minggu kemarin yang telah kulalui dengan pak rohman itu.

"Bu saya mau nilai saya sempurna, jika tidak saya akan beberkan rahasia ini atau bahkan nanti akan berujung ibu dipecat." Dengan nada datar aku mengucapkannya sambil menyilangkam tanganku di hadapannya.

"Laporin aja, ibu bisa laporin kamu dengan catatan kamu memaksa ibu memberikan kunci jawaban dengan ancaman pisau yang kamu todongkan ke leher ibu, it's so simple." Jawabnya dengan senyuman jahat dan mungkin tertawanya yang puas seperti iblis yang sedang menyiksa manusia dalam neraka.

"Yakin bu mau laporin saya? Ibu pikir saya takut? Nih denger bu.." Berbanding terbalik yang tadi nya bu nita merasa menang kini meredup menjadi ketakutan yang amat sangat bagi hidup nya, bagaimana tidak aku menyetel suaranya di handphone ku ketika meminta kunci jawaban tersebut dan dengan bukti dia sangat ingin mendapatkan uang tersebut dengan mempertaruhkan pekerjaan nya sebagai jaminan. Apakan ini yang disebut guru?

Pokonya aku harus mikir matang matang ketika minta kunci jawaban itu. Dan aku harus mikir sebab dan akibatnya bila suatu saat nanti guru matre tersebut malah mengingkari janjinya, percuma saja aku mengeluarkan uang sebanyak itu, dan semudah itu ia dapat kan.

Begini saja, akan aku rekam semua perkataannya, bisa saja dia berbohong nanti bila bu nita malah melaporkan balik diriku dengan laporan yang tidak semestinya.

Baiklah aku akan masuk sekarang, karena rencana ku sudah matang dan banyak rencana untuk mematahkan rencana guru licik tersebut bila ia melaporkan ku.

"Ba..bagaimana bisa kamu merekam suara itu tanpa se..sepengetahuan saya?" Jawabnya gugup karena sekarang ia berada di ujung tanduk.

"Ibu.. memang saya bakal sebodoh itu apa?! Pokonya saya gak mau tau nilai saya harus sempurna, begitu juga dengan uts, uas dan ukk nanti, saya mau pada saat pembagian rapot saya menjadi juara kelas, jika tidak ibu tau akibat nya sendiri, permisi."

Aku pun meninggalkannya dengan senyum jahat ku dan melihat keadaan yang sangat dilema baginya, itu lah akibatnya bila mempermainkan harimau yang sedang lapar karena tidak makan selama 1 bulan.

***

"Bil besok kan libur tuh seminggu, kita ke club yuk udah lama kita gak kesana, udah lama liat cogan and gak bisa minum minuman favorit kita disana." Ucap tasya menggandengku ketika pulang sekolah.

Dan entah malaikat atau apapun itu ada suatu hal yang membuat hati ku menolak ajakannya dan tiba tiba ingin belajar saja dan berdiam diri dirumah.

"Ah ke club ya? Hm kayanya aku gak bisa deh untuk kali ini, karena aku lagi kepengen belajar." Ucapku santai dan tak sadar bahwa kenapa aku jadi anak baik seperti ini tuhan? What happen?

Ya sejak dari SD aku tak pernah sholat dan mengaji, tapi apakah kalian tau nilai agama ku berapa? Nilai agama ku selalu 100, karena ya itu, aku selalu menyogok guru ku dengan uang yang ku punya.

Dan dari SD hingga saat ini aku selalu rangking satu. Karena nilai ku yang selalu sempurna, padahal di kelas aku selalu tertidur dan tak pernah mencatat. Tapi guru yang melihatnya tak pernah marah padaku, karena apa? Ya karena uang yang ku berikan. Uang uang uang dan uang yang selalu mereka pikirkan.

"What?! Belajar? Yakin kamu belajar? Aku gak lagi tuli kan? Masa sih anak bad girl kaya kamu belajar gak banget deh." Jawab tasya dengan nada yang tinggi hingga membuat telinga ku sakit.

"Iya aku mau belajar, aku juga gak tau lagi kesambet apa aku ini, sampe mau belajar kaya gini. Udah ah aku duluan ya bye tasya." Ucap ku melambaikan tangan kepadanya. Dan tentunya di balas lambaian tangan pula oleh nya.

To Be Continue
Vote & Comment

7 Febuari 2018

Halo, maaf kalau gak nyaman sama genre nya ya, comment aja klo ada sesuatu oke.

Oh iya ada pertanyaan gak kek gini

•Nabilah dapet uang sebanyak itu dari mana?

•Orang tuanya kok gak marah?

•Apa yang terjadi sebenarnya sama nabilah sampe ia bisa seperti itu?

*klo ada typo maaf. Dan kasih tau aja ya, ntar di edit lagi 😉

Keep enjoy ♡

I Promise I Will ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang