6.1 - Care

18 7 0
                                        

Nabilah pun bergegas ke kamar mandi dan..

***

Dan... dia bertemu ichsan.

"Loh bil kok kamu kotor begini sih? Ada yang jailin kamu ya? Siapa? bilang sama aku." Ucap ichsan merasa kasian terhadap nabilah.

"Apa sih kamu? So care! Minggir sana aku mau ke toilet."

"Bil hey! Kamu masih marah? Hey bill woy.. ah elah nyelonong aja tuh anak."

Nabilah pun meninggal ichsan dan tak menghiraukan panggilan dari ichsan. Ia mempercepat langkah nya ke kamar mandi dan segera membersihkan noda yang ada di kerdungnya.

Setelah itu ia akan ke ruang guru, ia khawatir kalau bu yuli sudah menunggu lama karena ia tak kunjung datang juga.

"Ahh akhirnya bersih juga, gapapa lah ada noda coklat juga yang penting bukan noda hitam seperti barusan. Aduh kasian bu yuli nungguin aku.. aku harus cepat."

Nabilah sedikit cepat melangkahkan kakinya dan bahkan ia seperti berlari. Dan ketika sampai.

"Assalamu'alaikum bu, ibu manggil saya ya? Ada apa bu, maaf saya telat tadi kar..." Ucapannya nya di potong langsung oleh bu yuli.

"Manggil? Siapa yang manggil kamu? Kamu salah denger kali.. udah sana lanjutin istirahat kamu, ntar kamu gak keburu makan siang lagi."

"Apa? I.. ibu gak manggil saya? Ohh mungkin saya salah denger ya bu, ya udah deh, saya kembali ke kelas ya bu, assalamu'alaikum." Ucap nabilah yang tentu saja dibalas oleh bu yuli.

Sementara itu di kelas...

"Ah dasar si nabilah. Bisa aja di bohonginnya. Ah gimana kalau aku buang aja makan siang dia hehehe, dan kalau dia nanya siapa yang habisin, gampang bilang aja di makan kucing lauk pauk nya, dan nasi nya jatoh ke lantai hehe.. pasti seru nih."...

Nabilah pun bergegas kembali ke kelas dan mencoba menahan amarah nya karena ia ingat pesan andre, kalau kamu marah kamu duduk, kalau masih marah kamu berbaring, kalau tetap marah kamu ambil air wudhu, dan bila masih marah sholatlah.

Ketika sampai ia terdiam, dia ia sesegera mungkin duduk di bangku nya dan segera makan siang, karena bel akan segera berbunyi.

Dan bertapa terkejutnya, nasi dan lauk pauk nya lenyap begitu saja. Ia pun segera pergi menuju bangku tita.

"Tita kamu liat ga nasi sama lauk pauk aku yang di misting?"

"Liat dong, kan aku punya mata."

"Kemana ya? Kok hilang."

"Makanan kamu itu di makan kucing dan nasi nya jatuh ke lantai dan aku yang ngebersihinnya." Ucap tita sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Oh begitu, yasudah gapapa, itung itung sedekah."

"Bukannya terima kasih, malah ceramah kamu, udah sana pergi. Ganggu orang aja."

"Oh iya, makasih ya tita" ucap nabilah sambil tesenyum pada tita.

Ia pun pergi dan duduk di bangkunya. Ia menahan lapar, tapi bukan berati ia tak punya uang, tapi uang nya itu untuk ia sedekahkan pada panti asuhan, dan ia tak mau sama sekali menyentuh uang itu. Karena ada yang lebih membutuhkan dibandingkannya yang saat ini sedang menahan lapar.

Flashback OFF

Ichsan POV

"Bil, bangun. Hey bangun." Ucapku agar nabilah segera bangun.

Pada saat dia pingsan, mau tidak mau aku harus menggendong nya hingga di UKS. Karena saat peristiwa terjadi hanya aku yang berada di sana. Karena kondisi sekolah yang sudah sepi.

Tak lama kemudian, nabilah tersadar dan dia mencoba untuk duduk di atas kasur.

"Bil kamu belum makan? Nih makan dulu aku beliin kamu nasi rames di sebelah sekolah kita, pas kamu pingsan. ini minumnya, aku bawaain teh manis anget biar kamu enakkan." Ucap ku panjang lebar.

"Oh makasih ya san, maaf jadi ngerepotin kamu." Lirih nabilah, yang terlihat masih lemas.

Entah mengapa aku sedih melihat keadaannya saat ini. Aku merasa khawatir bila nabilah sakit seperti ini. Kenapa jadi begini? Aku kan harusnya membuat dia jatuh hati padaku.

Kenapa aku jadi care seperti ini? Ah mungkin cuma rasa empati, inikan manusiawi.

"Hmm kamu mau makan dulu? Habis itu aku anter pulang, kebetulan aku bawa motor."

"Kamu bawa motor? Kamu kan belum cukup umur san, kalau kamu ketilang polisi kan repot, trus kalau amit amit ya, kalau kamu kecelakaan gimana? Kamu bawa helm kan?"

What?! Kok dia malah ngomel sih? Ya allah, disaat aku punya niat buruk sama perempuan ini, kenapa ia malah baik sekali padaku?

"Eh ketahuan hehe, iya aku bawa helm kok, tetep nyawa adalah no.1, gaya mah belakangan hehe." Ketika aku berbicara seperti itu, wanita yang di hadapanku ini terseyum.

Masyaa allah manis sekali senyumannya

"Ini mau makan dulu ga? Atau mau di suapin sama aku?" Lanjutku memecah keheningan.

"Gak ah, aku mau pulang aja, makanannya dibungkus aja san, aku bawa pulang, biar aku makan aja di rumah. Maafin aku ya jadi ngerepotin begini."

"Ahh gak usah sungkan bil, kita kan temen jadi sudah sepatutnya kita saling bantu." Ucapku memberikan senyuman padanya.

"Oke kalau kamu mau pulang, ayo kebetulan aku juga bawa helm 2 hehe.." lanjut ku sambil berdiri disamping nya agar ketika dia butuh bantuan aku sudah siap.

"Makasih ya san."

"Selow ae, enjoy aja sama aku mah." Ucapku sambil jalan beriringan meninggalkan UKS yang tengah di jaga oleh adik kelas.

***

Autor POV

"Sekali lagi makasih ya san, udah magrib begini kamu tetep nganterin aku sampe depan rumah lagi." Ucap nabilah.

"Iya gapapa bil, aku duluan ya. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Nabilah hanya menatap punggung ichsan hingga menghilang.

"Astagfirullah andre! Aku kan ada janji sama dia, ya allah gimana nih? Hp! Ya allah mati lagi! Ya ampun gimana nih kalau dia nunggu, aku masih lemes lagi kalau disuruh jalan ke masjid."

Lalu nabilah bergegas masuk ke dalam rumah, dan masuk ke dalam kamarnya untuk segera membersihkan diri dan menghilangkan penatnya karena banyak sekali cobaan yang ia hadapi hari ini.

Andre POV

"Ya allah mana humairah? Kok gak muncul muncul sih? Aduh aku gak punya kontak line atau WA nya lagi."

Entah kenapa, sedari tadi persaanku tak enak, apa yang terjadi pada humairah? Semoga dia tak apa.

Ya allah lindungi dia, meski aku tak disisinya.

Sudah jam 8 nabilah kok gak dateng dateng ya? Mungkin dia lagi sibuk sama kelurganya.

Waktu masih banyak andre, untuk hari ini biarkanlah rasa rindu aku tahan, dan akan ku beritahu pada saat di sela sela sujud ku kepada allah. Biarkan allah lah yang menyampaikan pesanku padamu humairah ku.


To Be Continue
Vote & Comment

15 Febuari 2018.

I Promise I Will ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang