"Tapi kenapa daf?"
"Soalnya.."
***
Andre dengan santai sambil mendengarkan musik berjalan menuju kelasnya, tanpa ia ketahui banyal sekali adik kelas hingga kaka kelas yang memfotonya secara diam diam.
Sikap acuh dan dingin andre terhadap fans atau bahkan teman perempuannya, membuat mereka semakin histeris kesenangan.
"Hm? Kenapa deh tu orang? Senyum senyum sendiri? Aneh." Ucap andre ketika melihat adik kelas yang senyum ketika melihat andre dan segera pergi meninggalkan andre secepat mungkin sebelum pipi adik kelas tersebut semakin merah karena sikap cool andre.
"Aduhhh! Kak andre?"
"Syafa?"
"Kak aku mau minta maaf please maafin aku."
Tanpa basa basi, andre meninggalkan syafa tanpa sepatah kata apapun. Syafa yang melihat nya hanya bisa berdecak kesal, dan marah pada andre.
"Ih nyebelin banget sih. Awas aja ntar kalau nembak aku. Bakal ditolak!" Ucap syafa sambil berjalan menuju kelasnya.
Andre langsung duduk di bangkunya dengan santai dan langsung melihat sekitar, dia mengerutkan dahi nya ketika melihat keadaan kelas.
"Bila? Nabilah? Kok ga ada? Kemana dia?" Ucap andre.
Tak lama nabilah datang dengan wajah tegang dan tertunduk di bangkunya. Andre mengahampirinya dan memerhatikan mimik wajah nabilah yang tegang sekaligus pucat.
"Bil, kamu kenapa? Sakit" ucap andre yang dibalas gelengan kepala oleh nabilah.
"Abis dari mana?" Ucap andre yang malah tak dihiraukan nabilah.
"Kak daffa ya? Dari kelas nya kak daffa? Kamu kenapa sih? Cerita coba." Ucap andre.
"Andre.." ucap nabilah lirih.
"Iya azizi."
Entah mengapa mengucapkan ini sulit sekali. Hati nabilah masih tak mau menerima kenyataan yang sudah terjadi barusan.
"Jangan dekatin aku lagi. Jangan hubungi aku lagi. Kita hanya sebatas kenal mulai sekarang. Maaf." Ucap nabilah dalam satu kali nafas.
"Hah?! Kenapa? Aku salah apa bil?"
Tubuh nabilah bergetar, ia menahan air mata yang ingin tumpah.
"Gapapa. Kamu ga salah."
"Bil please bil. Maafin aku."
"KAMU DENGER GA SIH?! JANGAN DEKETIN AKU LAGI! KAMU TULI HAH?! AKU GAK SUKA SAMA KAMU. PUAS?! SEKARANG PERGI DARI BANGKU AKU SEKARANG!!!" Ucap nabilah berteriak dan meneteskan air mata. Ia segera pergi meninggalkan andre yang tengah bingung karena perilakunya yang tiba tiba seperti ini.
"Maafin aku dre, maafin aku. Aku ga mau lakuin ini. Tapi aku terpaksa dre aku terpaksa.. ini semua demi kak daffa.. maafin aku dre maafin." Gumam nabilah saat dia pergi meninggalkan andre.
***
Flashback ON
"Daffa kamu kenapa sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Promise I Will Change
Teen FictionBenar, waktu yang menentukan, tuhan yang menghendaki, kita yang menjalani. Setekun mungkin kita melakukannya, berusaha keras menggapainya, bila tuhan tidak menghendaki. Lalu apa yang harus kita perbuat?