BROKEN ✓

2.4K 250 20
                                    


Sesekali dia menyesap teh hijau yang sudah lama dingin dari tumbler hitamnya.

Sebenarnya kopi lebih baik menurutnya, tapi ekspektasi itu sudah lama kandas. Seiring dengan kepergian seseorang yang begitu berarti baginya. Di hidupnya. Selamanya.

Angin menyapu helai sekelam malamnya perlahan. Menerbangkan guguran daun kecokelatan yang ada disekitar rumah terakhir kekasihnya. Di ujung sana, terdapat foto prianya yang tengah tersenyum tulus, dengan binar mata ceria namun berkilat jenaka.

Ah, betapa cepatnya waktu berlalu. Kepalanya memutar kembali memori saat awal mengenal pria bersurai hitam itu. Saling mengejek, melemparkan caci dan kritik pedas, tangisan merana pria itu sehabis putus dengan mantan pacarnya (yang membuatnya menyadari bahwa anggapan sepihaknya selama ini benar jika pria itu benar-benar cantik; bahkan disaat menangis), dan lainnya lagi. Perjalanan pertama mereka, tangis dan sakit yang dialami pria itu..

Mengapa hidup terasa tidak adil untuknya?

Pria sebaik dan periang seperti dia.. Seharusnya ia masih punya banyak waktu untuk melalui hari demi hari bersamanya. Seharusnya masih banyak momen yang mereka ciptakan bersama.

Lelaki itu menghela napas sejenak, "Jujur, aku benci dirimu. Benci karena sudah membalasku sedemikian telaknya. Aku tahu, aku tidak pernah meminta izinmu untuk melakukan begitu banyak kegiatan. Membawa mu pergi makan malam, melihat diary yang kau jaga, bahkan untuk menyematkan cincin di jari manismu. Tapi aku tak menyangka jika kau membalasku dengan tak meminta izin untuk pergi dariku. Dalam waktu yang lama, pula. Dasar orang menyebalkan." tuturnya dengan nada ceria, namun matanya menatap sendu ke sosok dibalik bingkai foto di hadapannya.

"Lihat, aku mengikuti paksaanmu untuk beralih dan menikmati ocha. Walau awalnya sakit karena ocha begitu mengingatkanku akanmu, namun ia menguatkanku disaat yang sama. Jika seorang bocah bermata sepertimu itu ada untuk menjadi alasan agar aku tak melupakanmu dan menyerah pada hidup. Dan, yah.. Eung.. Kau dapat salam dari kedua orangtuamu juga Jihyung, honey. Katanya, jagakan Chila untuknya, ya? Anjing malang itu mati saat melahirkan anaknya beberapa minggu yang lalu. Tapi kau tenang saja, keempat anaknya telah tumbuh menjadi anak anjing yang tangkas. Meski aku harus menitipkan mereka di pet care." senyum lembut terlukis di bibirnya.

"Aku sendiri.. Kau tahu aku tidak pandai berkata, sayang. Tapi.. Selamat ulang tahun pernikahan kita. Aku mencintaimu selalu. Jihyung juga. Oh, aku hampir lupa, belakangan ini Jihyung sering sekali membicarakan seorang anak perempuan, kalau tidak salah namanya Victoria Min. Ck, bahkan bocah satu itu baru masuk TK!" ia mendecakkan lidah. "Pergaulan luar negeri memang jauh berbeda dengan disini, honey. Aku harap kau memaklumi anak kita."

"Papaaa~ ayo~ sudah belum kencan dengan mamanyaaa?~" seorang anak lelaki berlari menghampiri ayah muda itu.

"Eh, beri salam pada mama." titahnya. Bocah itu menghampiri nisan ibunya dan mengecup singkat. "Mama! Maaf ya aku mau mengajak papa pergi, tapi kata Grandpa Kim waktu kencannya sudah habis dan aku lapar jadi aku berlari kemari." aku bocah itu singkat.

"Ups, aku lupa! Kan ini surprise untuk mama seharusnya aku tidak memberitahu!" anak itu menatap horor ayahnya yang kini tengah memandang sayang.

"Sudahlah, mari kita pulang, Jihyung. Grandma pasti sudah memasak banyak untukmu." lelaki yang lebih dewasa itu melemparkan senyumnya sambil menggendong puteranya.

"Yup!"

Mereka pun pergi meninggalkan blok pemakaman itu. Jihyung yang sekilas melihat bayangan ibunya tengah berdiri disamping nisan, tersenyum sumringah membalas senyum sosok yang begitu cantik dan lambaian tangannya.

'Mama begitu cantik~'

'Tunggulah aku sampai takdir menyatukan kita lagi, sayang.'

Angin musim gugur berhembus cukup kencang, helai daun kecokelatan membawa sosok tak kasat itu pergi, meninggalkan sebuah nisan pualam berukir nama Kim Jimin.

-oOo-

Ini tulisan runa ... tahun 2014/2015 ._______.

Hanya di edit sedikit untuk mengubah nama cast. Selebihnya nggak. Masih abal banget gak sih? 😂 Hehehe.

Selamat sore, saya mau berbagi drabble yang mulai menumpuk 😅 selamat festa 2018 semuanya!

ficlet 2 [VMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang