Pan

10.3K 980 131
                                    

PART INI SEDIA DENGAN CEPAT KARENA KALIAN SUDAH MEMBERIKAN DUKUNGAN SEMANGAT YANG LUAR BIASA KEPADA ACU YANG MEMBERIKAN 90 VOTE DALAM WAKTU 4 JAM. MAKA DARI ITU, ACU INGIN MENG-APRESIASI-KAN KALIAN DENGAN

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

PART DELAPAN (8)

HAPPY READING YOROBUN!👀🔥❤️

¥o£•

"Apa yang akan berbeda?" Tanya Rafa dengan pelan.

"Kita."

Mendengar itu semua, Rafa segera menegakkan badannya dan menoleh cepat ke arah Brianna. "Kita?" Rafa menarik lengan Brianna untuk menghadap kearahnya. "Maksud lu kita gak sahabatan lagi? Please deh Bri, kita ini udah gede jadi gak usah bertindak kayak anak bocah."

"Are you In or Out?" Nada datar Brianna keluar, membuat Rafa sedikit meremang karena sangat jarang mendengar nada datar Brianna yang ditunjukan untuk dirinya.

Didalam kebisuan Rafa, Brianna membuka pintu mobil dengan kasar dan berlari ke arah jembatan penyebrangan untuk pejalan kaki. Rafa yang menyadari itu segera mencabut kunci mobil dan berlari mengejar Brianna.

"BRIANNA!" Rafa tidak peduli sudah dipandang aneh oleh beberapa pejalan kaki yang ikut melintas bersamanya. Yang ia pedulikan Brianna yang masih berusaha berlari dengan tangannya yang memegang perut bawahnya. Dia merutuki pejalan kaki yang berjalan lama dan berada ditengah. "Permisi, misi. BRIANNA!"

Brianna mendengar semua teriakan Rafa, tapi saat ini ia tidak sudi melihat muka Rafa. Rasa bencinya melebihi apapun.

"BRI BERHENTI!" Lari Rafa semakin kencang saat melihat Brianna yang mencoba menghentikan taksi sambil sedikit berlari.

Belum sempat taksi itu berhenti, Rafa menggapai tangan Brianna dan menghentikan tindakan liar dari Brianna yang mencoba kabur. Tanpa banyak kata, Rafa segera menggendong Brianna dengan ala bridal style. Sekali lagi, jika saja saat ini tidak ada masalah yang menimpa mereka, mungkin Brianna akan menjadi cewek paling bahagia di jagat raya Indonesia ini.

Namun, ini adalah dunia nyata. Bukan dunia khayal.

"Lepas, gua mau pulang. Lepasin gua Brengsek!" Brianna bergerak keras agar Rafa mau menurunkannya. "Rafa! Turunin gua!"

Tidak ada yang bisa menghentikan kemarahan Rafa meskipun cewek dalam pelukannya itu sangat marah. Ia tidak suka di bantah.

Brianna masih bertahan dengan usahanya yang melancarkan aksi ing in turun dari pelukan Rafa. Namun Rafa mengeratkan pegangannya pada paha Brianna yang membuat cewek itu meringis dan meronta. Setelah jalan dengan sangat cepat agar sampai di mobil, Rafa menurunkan Brianna dan memaksa Brianna duduk di mobilnya.

The OceanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang