Senja menyapa dengan menyunggingkan secerca sinar matahari yang hendak kembali ke peraduan. Sosok perempuan dengan tinggi semampai namun berbadan mungil tersebut tengah menikmati hawa senja di bibir balkon gedung pencakar. Matanya menelisik ke kerumunan manusia dibawah sana yang terlihat seperti semut yang sedang menyebar mencari-cari rasa manis. Persamaannya dengan manusia dibawah sana yaitu mencari sesuatu yang manis pula yakni manisnya dunia.
Iris cokelat terang itu memperhatikan sesosok yang berdiri kokoh di sebelah lampu merah penyebrangan.
Bagaimana bisa sedangkan ia berada di ketinggian luar biasa? Bagi orang biasa mustahil dapat melihat dari gedung pencakar langit berlantai 16 tersebut. Namun tidak bagi gadis dengan rambut sebahu hitam legam yang tengah berdiri di tepi balkon.
Seolah indera keenam, inderanya yang merupakan jendela dunia tersebut istimewa. Benar sangat istimewa hingga ia bisa melihat dengan jelas sesuatu yang nampaknya sangat jauh dan sangat kecil bahkan sesuatu yang tertutup sekalipun.
Objek yang tengah diamati terlihat tak menyadari bahwa dirinya tengah diperhatikan seseorang yang memang tak mungkin netranya tangkap.
Lampu penyeberangan berubah hijau mengisyaratkan kepada manusia dibawah sana untuk segera mengambil jalan untuk berpindah pijakan. Pun dengan sosok yang tengah diamati gadis tersebut.
"Jeon Jungkook-"
Bibirnya menyudut keatas yang merupakan penampakan seringaian tajam kala menyebut nama tersebut.
"Kau harus mengingatku Jeon"
Terlihat buku-buku tangannya memutih dan giginya merapat membunyikan gertakan.
"Kim Hana"
Suara itu sontak membuatnya berbalik dan mendapati sosok pria yang menatapnya nyalang.
"Apa kau masih menyimpan dendammu padanya?"
"Tentu saja. Dia harus bertanggung jawab"
"Terserah kau saja. Jangan bertingkah gegabah atau kau akan menghancurkan dirimu dan tentu saja kita"
"Aku mengerti Jung Chanwoo. Tidak perlu menasehatiku"
Gadis itu berjalan cepat kearah lelaki tinggi yang terlihat memasukan kedua tangannya kedalam saku celana dan sengaja menubrukkan pundak pada lelaki itu. Meskipun ia menyadari tingginya tak sepadan.
Ia berhenti setelah melewati pria itu beberapa jengkal. Kemudian bibirnya membuka mengatakan sesuatu,
"Aku akan segera menyelesaikannya"
To be continue
Hai hai haii.....
Dengan mengumpulkan keberanian akhirnya FF yang udah menjamur di draft ini aku publish.
Ini bukan work pertamaku tapi work sebelumnya di unpublish soalnya stuck. Hehe..
Well mohon dukungannya yaahhhh...
Tinggalkan jejak, yang suka boleh komen. Kritik maupun saran diterima dengan lapang dada.
Please love this FF
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyesight | BTS FF JEON JUNGKOOK ✔
FanfictionKemampuannya memang diluar nalar manusia. Itu yang membuatnya berbeda dan di juluki "Si Mata Elang". Masa lalu yang kelam membuatnya terperosok kedalam jurang yang dalam. Menjadikannya agen rahasia ulung karena kemampuannya. Gadis berparas ayu meny...