Hard to Stay

582 47 12
                                    

Terik matahari menghangatkan kelopak bunga yang bermekaran. Rupanya musim panas telah menyapa. Kopi-kopi hangat yang biasa menjadi minuman wajib kini telah berganti menjadi kopi-kopi dingin yang siap menyegarkan tenggorokan penduduk kota.

Jung Chanwoo ingin berlama-lama dengan gadis didepannya. Sayangnya ia tak ingin gadis ini bertanya lebih dalam lagi. Mengorek semua tentang masa lalunya. Pria Jung itu memilih menghindar.

"Hana-ya.. Aku ada urusan. Aku pamit." Chanwoo berdiri terlebih dahulu meninggalkan Hana yang masih diam di balik jendela kaca cafe.

Matanya menatap gedung-gedung pencakar diluar cafe. Ia bisa melihat apa yang dilakukan penghuni gedung pencakar dengan jelas.

Entah bagaimana Chanwoo mengetahui tentang penglihatannya. Yang jelas itu semua benar. Namun, apakah yang dikatakan Chanwoo tentang Jungkook juga benar? Entahlah.

.

Panasnya terik matahari tak menghentikan Kim Hana menelusuri jalanan kota.

Gadis Kim itu berjalan tak tentu arah setelah pertemuan tak disengajanya dengan Jung Chanwoo. Teman masa lalunya, itu yang ia ketahui.

Ucapan Chanwoo terdengar mengganjal. Ia percaya bahwa Chanwoo pasti menyembunyikan sesuatu. Sesuatu yang teramat rahasia dan tabu jika diungkapkan.

Kedua tungkainya berhenti di tempat dimana ia tinggal selama ini. Tidak, ia tak berhenti tepat didepan bangunan kecil tersebut. Melainkan didepan sebuah mobil yang berhenti didepan bangunan tersebut.

"Dia disini..." ujar gadis Kim dalam benaknya.

Ia urung memasuki kedai ramyun milik bibi Kim tersebut. Entah mengapa kakinya berjalan mundur.

"Hana-ya..." ia tertangkap.

Gadis itu tak menghiraukan panggilan sosok tersebut. Ia tetap berjalan lurus tanpa arah. Suara seseorang yang berlari terdengar dibelakang punggung gadis Kim tersebut.

"Hana-ya.. Tunggu!!" ujar sosok tersebut.

"Hana... Kim Hana!!!"

Nihil. Panggilannya tak mendapatkan respon dari si pemilik nama.

Sosok tersebut mempercepat langkahnya.

"Hana-ya ada apa? Kenapa kau seperti ini?" pria Jeon berhasil meraih pundak gadis Kim dan menghadapkan gadis Kim tersebut padanya.

"Pergilah Jeon Jungkook!!" ujar Hana ketus.

"Kenapa? Ada apa denganmu? Kau pikir mengucapkan selamat tinggal adalah sebuah lelucon begitu?" ujar Jungkook tak terima.

Gadis Kim itu menunduk.

"Apa ada yang salah Hana-ya? Apa seseorang memberitahumu sesuatu? Sudah kukatakan berkali-kali tak perlu kau percaya siapapun" lanjut Jungkook.

Ucapan Jungkook membuat Hana yakin bahwa ada sesuatu yang disembunyikan olehnya.

Hana membuang muka. Tak menanggapi pertanyaan Jungkook.

"Hana-ya.. Kau bertemu dengan Jung Chanwoo?" tanya Jungkook.

Sekali lagi, Hana tertangkap.

"Chanwoo mengatakan padaku bahwa kau kekasihku... Tapi... Kenapa kau berkata agar jangan pernah percaya kepada orang lain? Apa yang kau sembunyikan Jeon Jungkook?" tatap gadis Kim tersebut nanar.

"Chanwoo memang benar. Lalu apa yang kau permasalahkan? Kau tidak menerima kenyataan bahwa aku kekasihmu?" tanya Jungkook kemudian.

"Tidak. Bukan seperti itu. Aku bersyukur jika kau benar-benar kekasihku. Sungguh." ujar Hana meyakinkan.

"Lalu apa?" tanya Jungkook geram.

"Aku rasa ada yang kalian sembunyikan. Aku merasa tidak benar Jungkook-ah!!" bulir bening mulai terjatuh di pipi bersemu milik Hana.

Jungkook menghela nafas. Ia memeluk gadisnya. Mungkin ia terlalu kasar.

"Kembalilah ke pundakku Hana-ya. Sudah ku katakan berkali-kali tak peduli siapapun dirimu aku tetap menginginkanmu. Apa kau sebodoh itu sampai masih tak paham juga?" ujar Jungkook sambil membelai rambut gadis Kim.

"Tarik aku dari labirin yang tak berujung ini Jungkook-ah"

.
.
.

Malam yang panjang mengikuti begitu saja.

Jungkook membawa Hana ke apartment miliknya. Ia akan menunjukkan siapa Hana dalam hidupnya.

"Hana-ya berjajilah padaku apapun yang kukatakan kau akan tinggal."

"Memangnya apa yang akan kau ucapkan?" tanya Hana.

"Berjanjilah terlebih dahulu." pria Jeon memaksa.

"Baiklah aku berjanji." ujar Hana asal.

Jungkook membawa Hana ke bilik dimana dahulu ia mengumpulkan semua bukti tentang ayah gadis Kim tersebut.

Hana sekali lagi terkejut dengan apa yang berada didepannya. Ia tak habis pikir ada apa dengan semua ini.

Jungkook mulai bercerita tentang kisah mereka. Perlahan agar tak menimbulkan salah paham.

Hana menangis mendengar cerita dirinya dan Jungkook yang begitu kelam. Meskipun kisah tersebut telah berlalu entah mengapa hatinya terasa tertusuk dan pilu.

Tajam dan dalam. Begitu menyakitkan.

Jungkook yang menyadari kondisi gadisnya sekali lagi membawa gadis Kim itu dalam peluknya.

"Pasti berat kan? Menangislah sepuasmu. Bahuku siap menjadi sandaranmu."

Hana terisak. Masa bodoh dengan kameja Jungkook yang akan basah terkena air mata dan ingusnya. Siapa suruh memberinya sandaran.

Hana sadar. Betapa Jungkook mencintainya. Begitupun dirinya. Betapa ia sangat mencintai kelinci tukang gombal tersebut. Betapa bodohnya ia dengan segala fantasi liarnya yang bertanya akan siapa dirinya.

"Jungkook-ah.. Maafkan aku." Hana berujar dalam isakannya.

"Untuk apa meminta maaf Hana-ya? Aku yang seharusnya meminta maaf." ujar Jungkook.

"Tidak Jungkook-ah. Cintamu padaku begitu besar. Bahkan aku tak dapat membalasnya." jawab Hana.

Jungkook melepas pelukan Hana. Menangkupkan kedua telapaknya pada pipi Hana. Menghapus sisa air mata Hana yang membanjiri pipi bersemunya.

"Sekarang kau yakin bahwa aku mencintaimu?" ujar Jungkook bangga.

Hana menganguk pelan sembari sekuat tenaga menahan air matanya.

Jungkook mendekatkan Hana padanya. Iris mereka bertemu. Menatap dalam akan perasaan masing-masing. Jungkook mendaratkan kecupan hangatnya yang tentu saja dibalas oleh gadis Kim tersebut.

Jungkook menyalurkan rasa cintanya kepada Hana melalui ciuman manis tersebut. Pun dengan Hana yang menutup mata dan senantiasa membalas kecupan pria kelinci yang ia cintai.

Hana tau cinta itu menyakitkan. Namun, mengucapkan selamat tinggal jauh lebih menyakitkan.
Jadi, Hana memilih untuk tetap bertahan dengan cinta. Dengan Jeon Jungkook yang ia cintai.

.
.
.

END

Epilogue? Ada dong..

Just wait..

Love, hug, and kiss 😘

Eyesight | BTS FF JEON JUNGKOOK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang