Eyesight | BTS FF JEON JUNGKOOK ✔

Epilogue : Happy isn't it?

Permadani yang menjulang sejauh mata memandang membuat siapapun terpesona dalam awang. Deburan ombak memanjakan telinga lebih indah dari alunan musik merdu dalam angan.

Pasir berlian berkilauan diterpa sinar mentari. Halus bagaikan beludru yang menyentuh kaki. Sosok kecil tengah berlarian diujung pantai yang biru. Lautan nampaknya sedang tenang sehingga tak terlalu memunculkan ombak ganas.

Dua insan di tepi pantai tak melepas pandangan pada sosok kecil tersebut. Sesekali mengikuti sosok kecil tersebut berlarian. Bermain dengan menyipratkan bulir-bulir air yang senantiasa membuat sosok kecil tersebut mengeluarkan gelak tawa riangnya.

"Jeongsan-ah mau membuat istana pasir?"

"Eemmm ayah.. Aku mau!!"

Sosok kecil bersemangat berlarian menghampiri wanita dengan minidress putih floral dibagian ujung minidressnya. Sosok wanita tersebut tengah berteduh dibawah pohon kelapa yang rindang.

"Ibu, ayah mengajak membuat istana pasir." adunya pada wanita yang telah dihampirinya.

"Baiklah sayang.. Bawa ini ke ayahmu." wanita tersebut memberikan cetakan bewarna-warni pada sosok kecil tersebut.

"Ibu juga ayo...!!" sosok kecil itu menarik pergelangan wanita itu untuk mengikutinya.

Tentu saja wanita itu beranjak oleh ajakan pria kecilnya.
Sedangkan pria dengan kameja putih tipis serta celana kain warna pastel selutut menunggu ditepi pantai yang lebih dekat dengan air.

"Ayah aku mengajak ibu untuk membuat istana pasir bersama."

"Bagus. Supaya ibumu tidak berteduh saja dari tadi. Hi five."
Pria itu menunjukkan telapaknya kepada pria kecil yang masih menggandeng ibunya.

Pria kecil itu menerima telapak tangan sang ayah. Ia memukulkan telapaknya pada ayahnya.

"Hi five!!!" teriaknya kecil.

"Wow wow!! Anak ayah kuat sekali pukulannya. Seperti ibunya." kalima Jungkook sedikit berbisik diakhir.

"Dan mempunyai banyak trik licik seperti ayahnya." bisik wanita itu kepada suaminya tak terima.

"Tapi dia tampan seperti aku!!" Dan lagi, sifat narsis pria Jeon ini keluar lagi.

Rupanya sosok kecil ini tak menghiraukan perdebatan orang tuanya. Ia justru asik membentuk bola-bola pasir yang entah akan diletakkan dimana. Memasukkan pasir-pasir dalam cetakan persegi, persegi panjang, kerucut dan lainnya.

Wanita tersebut duduk disebelah pria kecilnya. Membelai rambut pendek pria kecilnya. Mensejajarkan pandangan agar mudah diraih pria kecilnya.

"Jeongsan-ah.. Kau ingin membuat apa sayang?" tanya wanita tersebut.

"Istana yang besar. Yang bisa ditempati ayah, ibu, dan aku." ujarnya dengan kekehan kecil.

"Seberapa besar?"

"Sebeeesaaar ini...." ujarnya bersemangat seraya melebarkan lengannya membentuk lingkaran besar.

"Ibu akan menjadi ratunya dan aku rajanya." lanjutnya.

Mendengar ucapan pria kecil tersebut pria Jeon ikut duduk disebelah pria kecilnya.

"Lalu ayah?" ujarnya memelas.

"Eemmm... Ayah akan menjadi ayah Jeongsan, bermain bersama Jeongsan." ujar pria kecil tersebut polos.

"Eeyy kalau ibu adalah ratunya maka ayah adalah rajanya. Bukan begitu?"

"Em.. Em.." pria kecil tersebut menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ibu adalah milik Jeongsan, ratunya Jeongsan. Bukan ayah!!"