By your Side

619 69 17
                                    

Angin meniup dedaunan yang bertengger diujung ranting. Musim dingin telah didepan mata rupanya. Bahkan semakin terasa dingin ketika iris hitam milik pria Jeon menatap dalam iris cokelat terang milik gadis Kim itu.

Bukan pengecut hanya saja ia tak ingin merenggut harta milik gadisnya.

"Apa kau pernah melakukannya?" selidik pria Jeon seketika.

"Memangnya kenapa? Itu bukan urusanmu" gadis Kim menjawab seraya mendorong tubuh Jeon Jungkook agar menjauh darinya.

Tak terima di jauhkan dari posisinya. Jungkook menahan tubuh gadisnya agar tetap pada posisi semula.

"Itu urusanku. Karena kau akan melakukannya denganku" jawab pria Jeon tegas.

.
.
.

Tok.. Tok.. Tok..

"Permisi Tuan Jeon, Tuan Kim Hyunsung ingin bertemu denganmu"

Sekrestaris Han mengabarkan.

"Suruh dia masuk"

"Baik Tuan"

.

"Apa yang membawamu kesini Hyungsung-ah?" sapa Jaksa Kim dengan mengembangkan senyum merekah serta tangan terbuka lebar untuk menyambut tamu terhormat.

"Hanya sekedar berkunjung. Apa aku menganggu waktumu?" dengan senyuman yang sama serta tangan terbuka lebar menyambut sahabat karib.

"Jadi bagaimana dengan Jungkook? Apa dia masih keras kepala menolak perjodohan ini?" tanya Tuan Kim tanpa basa basi.

"Kau tenang saja. Aku akan berusaha sebisaku untuk membuat Jungkook menyetujui perjodohan ini"

"Aku serahkan padamu"

Gelak tawa kemudian mengisi ruang kerja Jaksa Jeon.

"Jangan lupakan perjanjian kita. Atau jika tidak karirmu akan berakhir" Tuan Kim mengingatkan.

Tersirat raut tak suka dari Jaksa Jeon namun 1 detik ia mengubah raut tak mengenakkannya.

"Kau tenang saja. Aku tidak akan lupa" ujar Jaksa Jeon sembari melempar tawa hambar pada sabahat lebih tepatnya rekannya tersebut.

.

"Tentang bom di Times Square. Apa itu kau Tuan Kim?"

"Kalau sudah tahu jawabannya untuk apa bertanya?" Tuan Kim menjawab sambil menyeruput kopi panas yang disuguhkan sekrestaris Han.

.

"Jika aku sampai ketahuan. Bereskan Tuan Jaksa!! Kau berhasil membereskan kekacauan yang kubuat 5 tahun yang lalu. Aku mengandalkanmu" 

Kemudian Tuan Kim berdiri dari sofa nyaman diruangan Tuan Jeon, merapikan jas mahalnya.

"Baiklah. Aku pamit" Tuan Kim berlalu sedangkan Tuan Jeon hanya mematung.

Setelah tamu terhormat dipastikan pergi,

BRUAK!!!

Cangkir mahal yang disuguhkan untuk Tuan Kim menjadi berkeping-keping karena ulah Jaksa Jeon.

"Dasar busuk!! Kenapa dulu aku terlibat denganmu? Sialan. Aku bahkan mengorbankan anakku untuknya. Tunggu saja aku akan melakukan sesuatu."

.
.
.

Kantor polisi Seoul tengah disibukkan dengan berbagai masalah yang muncul. Masalah kejahatan seakan meningkat jelang pergantian tahun. Polisi berserta detektif tak henti-henti keluar kantor sekedar mencari informasi, mengintai, melacak dan mengejar terduga untuk memecahkan kasus mereka.

Eyesight | BTS FF JEON JUNGKOOK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang