Hembusan angin yang menyebarkan bau musim semi membelai rambut gadis Kim itu. Ombak yang saling menyahut terdengar indah di indera pendengaran kedua insan di tepi pantai tersebut. Gadis Kim bahkan memejamkan mata hanya untuk menikmati suara ombak.
"Apa kau suka?" tanya pria disisi gadis itu.
"Begitu damai" ujar gadis Kim masih menatap lautan.
"Kedamaianku adalah dirimu" pria Jeon tak malu-malu mengakui rasa sukanya pada gadis disisinya.
Pipi gadis itu memerah seperti ceri dimusim semi. Ia malu. Sungguh. Entah perasaan apa yang sedang ada dalam hatinya. Kupu-kupu musim semi seakan beterbangan dari dalam hatinya.
Oh ayolah. Ia bahkan baru saja bertemu pria itu."Bicara apa kau ini?" gadis itu tersenyum tipis menanggapi bualan pria itu.
"Aku bersungguh"
"Kita baru bertemu barusan Tuan Jeon"
"Tidak. Kita sudah saling mengenal"
Ingin rasanya gadis itu mengutuk dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia melupakan sosok tampan disebelahnya ini.
"Tapi aku tidak mengingatmu" gadis itu menundukkan kepalanya.
"Aku akan mencoba membuatmu mengingatku kembali. Namun jika kau tetap tak ingat tak apa Hana-ya. Cukup berada disisiku. Kau mengerti?" ujar pria Jeon.
"Aku bahkan tak tahu siapa diriku" kristal bening mengumpul diujung mata gadis Kim.
"Tak apa. Mungkin lebih baik jika kau tak mengingat apa yang terjadi" pria Jeon memeluk gadisnya. Erat. Terlampau erat.
.
Hari semakin larut. Surya hendaknya ingin kembali ke peraduan. Sinar oranye merah jambu memenuhi langit. Sinar yang indah itu nampaknya menerpa paras kedua insan tersebut.
"Antarkan aku pulang, Bibi Kim mungkin mencariku" ujar Hana sebelum matahari benar-benar terbenam.
"Hana tinggalah bersamaku" sergap Jungkook kemudian.
"A-apa? Tidak. Bibi Kim akan mengkhawatirkanku. Ayo pulang" gadis itu bersikeras.
"Baiklah ayo pulang" Jungkook tak mau memaksa gadisnya. Pasti aneh baginya seseorang yang baru ia kenal mengajaknya tinggal bersama.
.
Sepanjang perjalanan mereka terdiam. Perasaan canggung menjalar diantara mereka.
"Apa saja yang kau lakukan selama ini Hana-ya?" tanya pria Jeon memecah kecanggungan.
"Tidak banyak, hanya membantu Bibi Kim dikedai ramyun-nya" jawab gadis itu Kim.
"Tidak ada lagi?"
"Menunggu seseorang mencariku" jawab gadis itu.
Jungkook terdiam. Hatinya sesak mendengar ucapan gadis Kim tersebut. Ia merasa bersalah pada dirinya.
"Maafkan aku Hana, seharusnya aku mencari dan menemukanmu lebih awal" sesal pria Jeon.
"Bukan salahmu. Kau mungkin tidak menyangka aku berada dimana" jawab gadis itu menghadap kepada Jungkook.
"Aku tidak akan kehilanganmu lagi Hana. Aku berjanji" ujar Jungkook sambil mengenggam tangan gadis Kim tersebut.
Mendengar Jungkook berkata seperti itu hati Hana meluluh. Sungguh ia ingin mengingat semua kenangan bersama lelaki yang tengah menggenggam tangannya.
Begitu hangat dan tidak nyata. Hana benar-bentar terpesona akan sosok dihadapannya.
"Jungkook-ah.. bantu aku mengingat semuanya" ujar gadis itu kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyesight | BTS FF JEON JUNGKOOK ✔
FanfictionKemampuannya memang diluar nalar manusia. Itu yang membuatnya berbeda dan di juluki "Si Mata Elang". Masa lalu yang kelam membuatnya terperosok kedalam jurang yang dalam. Menjadikannya agen rahasia ulung karena kemampuannya. Gadis berparas ayu meny...