Reveal

527 64 2
                                    

Angin berhembus menembus padatnya kota Seoul. Gadis dengan potongan rambut sebahu telah bergegas meninggalkan markas yang selama ini menaunginya. Ia merahasiakan dari semua orang terkecuali Jung Chanwoo bahwa ia akan menemui Jeon Jungkook untuk menelusuri jejak kematian ayahnya.

.

Jeon Jungkook terlampau pusing menghadapi masalah yang terus berdatangan padanya akhir-akhir ini. Dari ayahnya yang terus bersikeras menjodohkannya kepada wanita yang tak ia kenal,  Kim Hana gadis yang ia cari muncul dengan sejuta masalahnya dan urung kembali padanya, serta berbagai kasus yang belum terpecahkan misterinya. Ditambah lagi detektif Min yang datang pagi ini makin membuat kepalanya serasa pecah.

Ia memutuskan untuk pergi dari kantornya. Tidak ia tidak pulang ke rumah yang selama ini ia naungi, melainkan pergi ke apartement miliknya dimana ia membawa Hana-nya kemarin yang merupakan tempat ternyaman untuknya.

Ia memasukkan password apartementnya dan memasuki ruangan luas nan mewah itu dengan malas.

Ia terperanjat kala netranya menemukan sosok yang selalu dipikirannya sepanjang jalan ini.

"Kim Hana... Bagaimana kau bisa masuk?"

Gadis itu memang luar biasa. Ia tak melewatkan kesempatan apapun. Ketika Jungkook membawanya ke apartementnya matanya melirik password apartement Jungkook. Sehingga ia tak perlu menunggu pemilik untuk masuk ke apartementnya.

"Maafkan aku masuk tanpa permisi" ujar Hana.

"Tidak apa. Maksudku bagaimana bisa kau masuk ke apartementku?"

"Aku melihatmu memasukkan password-mu saat itu"

"Bagaimana bisa..."

"Ah sudahlah .. Mataku ini istimewa" Hana memotong perkataan Jungkook yang masih penasaran.

"Baiklah. Ada apa Hana-ya? Apa kau memutuskan kembali padaku?"

"Jangan berkhayal Jungkook-ah. Aku hanya ingin mengkonfirmasi data-data yang sudah kau kumpulkan. Bolehkan aku melihatnya?"

"Ah aku kecewa"

"Jangan bercanda"

"Haha santai saja Hana-ya. Tentu kau boleh leluasa melihatnya. Ayo"

Mereka berjalan ke ruangan dimana Jungkook menempelkan semua hal-hal yang berkaitan dengan ayah Hana.

Sampai di depan pintu ruangan tersebut Jungkook mempersilahkan Hana untuk masuk terlebih dahulu kedalam ruangan itu.

Hana masuk dan mendekat kepada benang-benang merah yang saling menautkan satu sama lain.

"Jungkook-ah.. Bisa kau jelaskan siapa saja orang-orang didalam jaring-jaring ini?"

"Kau tidak mengetahui apapun ternyata. Baiklah aku jelaskan satu persatu"

Jungkook mendekat. Hana menyadari bahwa Jungkook semakin dekat.

Tiba-tiba lengan kekar Jungkook menelusup dari belakang pinggang langsingnya.

"Jungkook-ah a-apa yang kau lakukan?" bukannya berontak gadis itu justru mematung dan membeku dengan dekapan Jungkook.

"Aku merindukanmu" Jungkook semakin memperat dekapannya dan menumpu kepalanya pada pundak gadisnya.

Mereka pada posisi itu kurang lebih 15 menit. Canggung? Tentu. Apalagi untuk wanita Kim itu. Ia merasakan getaran hebat di dadanya sama persis seperti getaran 5 tahun yang lalu ketika ia dan Jungkook masih bersama-sama.

Bahkan bisikan angin pun tak terdengar oleh mereka. Hanya nafas satu sama lain yang mereka dengar.

Setelah beberapa saat Jungkook melepas pelukannya kepada Hana. Namun, sang gadis masih mematung mencoba menstabilkan detak jantungnya.

Eyesight | BTS FF JEON JUNGKOOK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang