Sekolah di pagi ini ramai, siswa siswi mulai berkumpul menuju lapangan. Kenny yang baru datang pun harus segera menyusul temannya yang lain, ia sempat bertanya pada salah satu murid yang berpapasan dengannya tentang apa yang terjadi dengan sekolah ini dan murid itu hanya menggelengkan kepalanya.
Entah apa maksudnya, dia tidak tahu atau dia tidak mau memberitahu.
Jess berlari kecil setelah melemparkan tasnya keatas meja dan bahunya menyenggol bahu Kenny secara tidak sengaja.
"Jess! Tunggu aku!"
Jess menoleh ke sumber suara, "Oh kau baru datang? Ayo, Kenny."
Setelah semua siswa siswi berkumpul di lapangan, kepala sekolah beserta beberapa guru yang sudah stand by di panggung mulai mengumumkan suatu hal.
"Selamat pagi anak-anak!" seru Kepala Sekolah dengan ramah dan dijawab oleh semua siswa siswinya serentak. "Tujuan dikumpulkannya kalian pagi ini adalah ada kabar gembira untuk kita semua. Kalian tahu 'kan bahwa bulan-bulan lalu, saya lupa bulan apa, alumni SIS Ten Chittapon Leechaiyapornkul datang ke sekolah kita untuk nostalgia. Nah, hari ini beberapa kenang-kenangan telah ia berikan untuk sekolah kita. Ada peralatan tambahan untuk perpustakaan dan ruang workshop desain. Untuk itu sudah sepatutnya kita berterimakasih pada alumni tersebut."
Riuh tepuk tangan memenuhi halaman tengah Shrewbury International School.
Salah seorang teman menyikut tangan Kenny, "Siapa tadi namanya?"
"Ten." jawab Kenny seperlunya.
"Ten? Namanya mirip dengan mantanmu ya?"
Kenny tertawa tipis dan mengangguk kecil. Memang benar, Ten dan Ken memiliki nama yang mirip. Mengingatnya membuat Kenny menghela nafas kasar, sejujurnya Kenny tidak ingin larut kembali dalam kesedihan tentang kehilangan Ken. Perasaan Kenny membaik tiap berjalannya waktu, tapi jika seseorang mengungkit kembali masalah Ken, hatinya berkata lain. Empat tahun mereka menjalin hubungan dan 4 tahun memori diantara mereka pun tumbuh.
"Kenny?" gadis itu melambaikan tangannya di depan wajah Kenny.
Kenny tersadar dan tersenyum, "Iya?"
"Maaf membuatmu sedih, aku tidak bermaksud seperti itu."
"Tidak masalah, semuanya sudah membaik." ucapnya sambil menepuk bahu gadis itu.
Acara pun sudah bubar dan siswa siswi mulai kembali menuju kelas mereka masing-masing. Kenny bersama dengan Jess berjalan beriringan.
"Kau sering ke makamnya?" tanya Jess tanpa melihat ke arah Kenny.
"Hah? Emmm, ya begitu lah. Aku masih sering mengoceh seperti burung padanya." Kenny tersenyum masam.
Jess menoleh pada Kenny, "Apa berat mendengar nama Phi Ten tadi? Sepertinya kau sedih, apa yang gadis itu katakan padamu?"
"Dasar stalker, tidak apa-apa. Dia hanya mengatakan bahwa nama Phi Ken dan Phi Ten mirip."
Tak terasa mereka sudah tiba di kelas, sebelum Kenny duduk di kursinya, Jess memeluknya.
Air mata Kenny mengalir begitu saja, pelukan Jess mengingatkannya kembali pada saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuddle Weather [Johnny Seo]
FanfictionEverytime I see you, It's raining. Everytime it's raining, I fallin' in love with you so deeply. So deeply until I didn't notice that time. -Kenny Johnny Seo as himself Lee Haeun as Kenny Story in Bahasa Indonesia