"Itu empat rumah lagi kita sampai, ayo lari!" Kenny menarik tangan Johnny dan mereka berlari, ia sudah tidak sabar untuk sampai dirumah dan menghangatkan diri didepan perapian. Area favorit di rumah Kakek ketika musim dingin tiba.
Tak lama kemudian mereka dikejutkan oleh teriakan seseorang, Kenny merasa tidak asing dengan suara itu. Lalu ia bergegas menuju rumah tetangga Kakeknya. Seorang wanita paruh baya terjatuh di halaman rumahnya, jeruk yang ia bawa berserakan di tanah.
"Bibi Hikaru!"
Ia segera meraih lengan wanita itu dan mencoba membopohnya, untung Johnny ikut membantunya. Mereka membawa Bibi Hikaru kedalam rumahnya, ia terlihat pucat dan keringat dingin mengucur deras di dahinya.
"Bibi apa yang terjadi? Kau sakit?" tanya Kenny penuh khawatir.
"Kau siapa?"
"Aku Kenny, Bibi. Nakashima Kenny."
"Oh Koinu!" Bibi Hikaru memeluk Kenny dengan erat.
"Koinu?" Johnny bertanya tanpa suara pada Kenny.
"Beautiful girl." ia tersenyum cerdik.
Johnny tidak percaya dengan jawaban Kenny, lalu ia pun bertanya pada Bibi Hikaru dengan bahasa Jepang. Ya, Yuta yang mengajarinya ketika di dorm.
"Bibi, apa artinya Koinu?"
Kenny membuka mulutnya terkejut mendengar Johnny bicara bahasa Jepang.
"Inu, gukgukguk! Kecil, kecil." jelas Bibi Hikaru seadanya dan membuat Johnny tertawa.
Tidak paham. Ia butuh Yuta sekarang.
Bibi Hikaru lantas menunjuk kearah anjingnya yang baru datang.
Tawa Johnny tambah pecah, ia benar-benar tertawa terbahak-bahak dengan mata yang mengejek Kenny. Sedangkan gadis itu hanya bisa menyembunyikan wajahnya.
"Bi, kau belum menjawab pertanyaanku. Kenapa kau bisa jatuh?"
"Aku tadi tersandung dan merasa terkejut jadi sempat aku pusing dan akhirnya aku duduk sejenak mencoba menenangkan diri, tapi kalian datang menolongku terimakasih sudah membantu Bibi. Oh ya, siapa dia? Pacarmu? Woah, kau sudah besar Kenny."
"Bukan, dia temanku. Dia tidak terlalu lancar bicara bahasa Jepang."
"Dia bukan orang Jepang?"
"Ya, saya dari Chicago."
"Bahkan dengan wajah tertutup masker, kau terlihat tampan, Nak. Apa kau sedang flu?"
"Iy-iya, Bi. Dia flu berat maka dari itu ia tidak pernah melepas maskernya." Kenny menjawabnya dengan cepat.
"Astaga, kau harus sering istirahat. Siapa namamu?"
"John." ucap Johnny dengan sopan.
"Senang bertemu denganmu, Nak." Bibi Hikaru menepuk bahu Johnny.
"Bibi, kalau begitu kami pamit ya? Salam untuk Paman."
"Sering-sering datang kemari ya! Terimakasih Koinu, John."
"Come on puppy~" Johnny mengacak puncak kepala Kenny asal.
"Come on Johnnasshole~"
"Oh I love that nickname."
"Stop being cheesy."
•••
Air mata menetes melalui pipinya, dengan sebuah foto seorang gadis di tangan kanannya. Ia mengingat jelas detik-detik ketika sahabatnya meregang nyawa. Bahkan disaat genting seperti itu, sahabatnya masih bisa menitipkan gadis itu padanya.
Lucas mengusap air mata kesedihannya, suatu beban tak kasat mata yang ia pikul di pundaknya seakan bertambah tiap waktu yang bergulir.
Menjaga. Lucas tak tahu bagaimana cara menjaga seorang gadis, ia tak paham maksud dari kata 'menjaga' yang Ken lontarkan tempo hari. Entah bagaimana ia harus melangkah, bahkan saat itu ia tak pernah bertemu dengan Kenny. Bagaimana cara menjaga orang nun jauh disana yang tak pernah ia temui sebelumnya, yang hanya ia kenal sebatas nama.
"Ken, kau pernah bilang kan? Apapun rintangan yang akan kuhadapi, jangan pernah takut. Kau hanya akan menjadi seorang pengecut jika mencoba menghindarinya." matanya memejam dan ia tersenyum penuh arti.
•••
Lucas, kamu mau apa? :")Dan NCT U - Boss mengalihkan duniaku 😍 suaranya Jungwoo apalagi mak aduh tolong help me
/plak /abaikanKeep on voting and comments guys~
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuddle Weather [Johnny Seo]
FanfictionEverytime I see you, It's raining. Everytime it's raining, I fallin' in love with you so deeply. So deeply until I didn't notice that time. -Kenny Johnny Seo as himself Lee Haeun as Kenny Story in Bahasa Indonesia