makan malam

17.5K 1K 36
                                    

" aku pulang"

" diandra pulang haalooo anybody home? bumil datang nih.. " diandra berjalan dengan semangat sedangkan aku berjalan gontai lelah dibelakangnya.

" aarrghhhh diandra pulang.. " bianca berteriak dari ruang tamu menjawab uacapan salam kami tadi. bianca langsung mengambil tas kerja yg aku jinjing dan meletakannya dimeja dan langsung mengahampiri diandra.

" aku capek pinjem pahanya sebentar yah" aku langsung merebahkan kepalaku di paha diva yg sedang duduk santai di sofa ruang tamu.

" ini tunangannya ralo yah? halloo aku diandra, aku numpang disini yah selama 2 minggu, suami aku lagi dinas diluar kota jadi aku dititipin disini deh. "

" eehh iya aku diva. ga apa kok kenapa harus izin sama aku buat tinggal disini. "

" ya dong sekarang kita apa apa harus izin, kan kamu tunangannya ralo, calon istrinya, nyonya rumah ini nantinya" diandra dan bianca tersenyum senyum melihat diva yg salah tingkah.

" ndra, ni anak kenapa begitu bentuknya? tadi dia jemput kamu dibandara? "

" boro jemput, yg jemput juga supir aku nungguin dia mayan lama dikantor sampe dia kelar meeting. "

" ohh lama meetingnya pantes teler. kamu kamar gih ndra bersih bersih nanti makan malem bareng. "

" ral.. ral.. " diva menepuk - nepuk pelan pipi ralo perlahan untuk membangunkannya.

" diva, coba bangunin terus yah, gue siapin air mandinya ralo dulu suruh langsung mandi ketas yah, gue kekamar kalian dulu yah"

ohhh ternyata aku tertidur dipangkuan diva, ternyata cukup nyaman atau aku yg lumayan lelah. hmm aku suka aroma khas diva ini terasa manis menyegarkan.
" bersih bersih gih, bianca udah siapin air mandi kamu katanya, yuk bangun. " aku hanya membuka mataku sebentar dan mencoba tidur lagi.

" ya ilah tidur lagi emang gue bantal apa, bangun cepetan kaki gue kesemutan". ya ampun kejamnya aku terjatuh dari tumpuan pangkuan pahanya karna diva langsung beranjak berdiri dari posisi duduknya.

"hhaiissshhh... " aku meringis sambil memijat pinggangku karna jatuh terduduk kelantai.

" udah cepet sana bianca udah nungguin diatas, sini cepet masa perlu gue seret, gue udah laper nih nunggu lo pulang kerja. " aku ditarik diva beranjak menuju kamar, haiisshh ga bisa manis dikit apa ini calon istri. aku hanya bisa mendumel dalam hati, apa daya titah sang ratu lebih berkuasa untuk memperlakukan diva dengan baik dirumah ini, menjadi nyonya rumah ini.

" adduhhh kacian yg capek, sini sini aku temenin mandinya, mandinya pake air anget yah, bajunya udah aku siapin. besok kamu izin ga masuk kerja deh nanti aku telpon jesica, yuk sekarang mandi yah, diva sama diandra pasti udah laper mau makan malam" aku hanya mengaguk ngagguk menuruti semua mau bianca, aku lelah lumayan mandi bersama dapat pijatan massage dari bianca, bianca cukup mahir memijat bukan berati dia tukang pijat.

dan lagi hanya melongo melihat interaksi bianca dan ralo. aku akui Bianca itu cantik, dengan tinggi yg ku kira 170cm dan kurasa dia bisa jadi model dengan paras yg blesteran gitu dan tinggi semampai. Ralo juga tidak kalah cantik, penampilan dia cuek tapi tidak mengurangi auranya, entah aura apa yg ralo punya tapi rasanya kadang mata ini ingin menatapnya terus, dengan tatapan matanya yg tajam namun terasa hangat. entah bagaimana ceritanya sampai orientasi seksualnya berubah dengan paras cantik, tinggi yg melebihi aku dan bianca, muka yg blesteran karna dadynya asal jerman.

" haii di.. lohhh kok udah beres aja ini nih, bumil ga boleh capek capek duduk aja.. biar aku yg lanjutin sisanya. "

" ga lah siapin dinner aja ga capek kok, kan ga masak, ralo masih mandi? "

aku sambil menata piring dimeja makan dan menyiapkan minum di sebelah piring masing - masing. " masih di, ditemenin sama bianca mandinya. "

" yaahhh lama dong.. "

" hahh kenapa lama? "

" pasti ralo di massage dulu ini mah kalau dia kecapean gitu, eehhh kamu ga cemburu mereka ena ena dikamar mandi? "

" cemburu kenapa? ena ena apa? "

" hahahaha kamu lucu banget sih, ya ngapain dikamar mandi berduan gitu, pijit pijitan, sabun sabunan, bilas bilasan, kamu bayangin aja deh. "

dan lagi aku hanya melongo mendengarnya, bisa gitu yah? ya ampun aku ga kebayang sampai situ, ga pernah kepikiran sampe sana, aku punya teman yg lesbi dan psangannya tapi mereka jarang melihatkan kemersraanya depanku atau depan umum.

" udah va ga usah kamu bayangin, ga usah sampe mangap, mata melotot gitu. kamu lucu banget sih ya ampun bikin gemes, ga salah mommy sita jodohin kalian. "

" kalian ngobrolin apa sih seru bener " bianca dan ralo berjalan kerah meja makan menempati kursi masing masing,ralo yg duduk dikursi utama sebagai kepala keluarga.

" yukkk makan yuk, kasian bumil udah laper, kamu mau makan sesuatu ga di? ini aja udah cukup? " ralo menatap diandra dengan senyum hangatnya. ya ampun senyumnya manis banget sih, eehh diva apaa apan sih muji muji ralo dalam hati.

" cukup kok, kamu mau bikin aku gendut apa? " diandra ngambek memanyunkan bibirnya.

" ya ampun bumil sensitif yah, awas nanti aku bawa makanan kamu minta wwlleee... " bianca semangat sekali meledek diandra yg sedang berbadan dua.

" gerard di jerman berapa lama di? kok kamu ga ikut aja kesana, tumben ga ditemenin".

" capeklah nunggu di hotel aja, dari pada bosen mending aku disini aja dirumah kamu ral ".

" eehhh ehhh di.. gerard ditag foto nih sama cewek cantik disana, lohh lohh pipinya dicium nih sama tu cewek "

diandra masuk kedalam kamar setelah melihat foto dimedsos tersebut, tedengar dia sedang berbicara di telpon sambil marah - marah terdengar sampai meja makan.
" bi.. kamu kompor deh, diandra lagi hamil nanti kalau kenapa - kenapa gimana? dia belum makan malemkan itu. udah sih kamu sama gerard akur akur, kasian diandranya. "

" ga apa ral, biar gerardine diomelin sama diandra, udah tau biniknya lagi hamil dia kecentilan senyum senyum sama cewek lain, gatau apa hamil susah, tau gitu aku komporin diandra aja kmaren biar Gerardine aja yg hamil hahahahhah"

" lohh gerard gerard itu cewek? aku pikir cowok ". diva bertanya dan dibagian paling akhir sangat bersuara pelan.

" kamu heran yah kok bisa hamil? ya bisa bisa aja sih jaman sekarang iseminasi, atau bayi tabung bisa diatur, kamu nanti juga bisa tinggal diatur. "

" eehhh apa sih bi kok main hamil hamil aja bilangnya, gue masih muda pengen nikmatin hidup, ralo aja suruh hamil".

"laahh div, bisa keguguran yg ada kalau ralo yg hamil hahahaha"

" bi, kamu minta maaf sana sama diandra bujuk dia makan, aku capek banget mau kekamar aja".

" bi, gue susul ralo yah ada yg mau gue bahas sama dia sebelom dia teler, lo beresin ini sendiri ga apa yah".

" ya ya ya sana, sekalian bikin ponakan buat gue yah".

" awuk ahhh elap". diva berlalu menuju kamar.
.
.
.
.
.
.
.

gaje yah? hahahaha

DivRal (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang