" Aralo, kamu ga apa?"riana menatap ralo penuh selidik.
" loohhh.. kok kamu? bukannya aku janji ketemunya sama papa kamu yah?"
" papa ada keperluan mendadak jadi aku yg gantiin, eehh beneran kamu ga apa? " riana mencoba mendekat dan mengangkat tangannya menyentuh kening ralo.
ralo mencoba mengelak karna sikap riana.
" aku ga apa kok, yukk bahas apa yg perlu dibahas aku harus balik lagi ke jakarta secepatnya, aku ninggalin istri aku lagi sakit dirumah." memang benar ralo menggilakan dirumah walaupun tidak sendirian, ralo tetap merasa khawatir bagaimana reaksi badan diva setelah hangover yg dialami." tapi badan kamu panas loh!!" raut muka riana terlihat panik.
" santai aja, aku ga apa, akan lebih kenapa kenapa kalau kita udah ada dibali buat ngurusin kerjaan tapi ga di kerjaain." ralo mencoba memberikan senyum manisnya agar riana tidak tersinggung.
" kita undur aja yah meeting ini, atau kita bisa bahas dikamar kamu supaya kamu bisa sambil istirahat. " riana mencoba membujuk ralo.
" aku mau selesain ini secepatnya, biar aku bisa pulang. diva, bianca, diandra bisa ngamuk tau aku dibali sekarang ga bilang mereka. jadi biar aku ga sia - sia kita bahas sampe kelar urusan kerjaan kita hari ini, yg besok dibahas sama jesica yah." ralo coba memberi batasan ke riana, sesuai janjinya dengan diva.
" tapi yah..." riana mencoba memegang lengan kanan ralo, ralo langsung meringis ketika lengannya disentuh riana. riana yg melihat reaksi ralo langsung menarik lengan ralo, menggulung kemeja yg ralo pakai.
" ya ampun!!" riana menutup mulutnya dengan tangannya sambil menatap muka ralo dan tangannya bergantian tak percaya. " tangan kamu kenapa? memar dan bengkak gini? kenapa ga bilang sih? kita kerumah sakit sekarang!!." riana berusaha merapikan berkas berkas yg ralo dan dirinya bawa, pantas saja tadi riana melihat ralo sedikit kesusahan membawa berkas berkas ini, pasti lengannya terasa amat sakit." riana.. riana.. aku ga apa - apa kok. " ralo berusaha mengehentikan aksi bebenahnya riana.
" ga apa gimana?! aku ngeri lengan kamu itu patah atau geser sampe begitu soalnya. " tidak lama kemudian terdengar alunan musik dari ponsel ralo tanda ada panggilan masuk.
" iya bi? "
"....."
" iya maaf, aku sekarang di bali, aku langsung pulang kok. "
"...."
" hahhh... tangan? tangan aku ga apa kok. " ralo melirik tangannya dan berbohong mengenai kondisi tangannya. riana yg mendengarnya langsung merebut ponsel ralo dengan paksa.
" haloo.. ini aku riana. sebelom kamu mau comment, marah - marah atau apalah sesuka kamu, aku mau kasih tau tangan ralo memar, bengkak aku gatau kenapa, jadi ga mungkin dia baik - baik aja. "
"......"
" okay. " riana langsung menutup panggilan telpon tersebut. ralo yg melihat hanya bisa mentap riana sambil mengangkat alisnya tak percaya.
" ga usah natap aku gitu, kamu bohong tadi bilang baik - baik aja, se ga nya dia harus tau. "
" trus bianca bilang apa lagi? ". ralo memasukan ponselnya kesaku setwlah aksi rebut paksa tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DivRal (tamat)
Romancedimulai dari sebuah perjodohan aneh, perjodohan berbeda dari yg biasanya. perjodohan yg berbeda dijaman siti nurbaya, mungkin ini perjodohan masa kini yg dibuat bisa bisa aja. btw ini gxg yah, garis keras plis jangan marah. aku ga minta pedes karet...