Part 15

144 16 0
                                    

"Hai cantikk" sapa Dimas pada siswi yang berlalu lalang.

"Dimas bilang gue cantik.ahh"
"Gue yang dibilang cantik ogeb"
"Pacari aku masss"
"Ganteng banget yarob"
"Nikahi aku mass"
"Modal tampang aja bangga"
"Orang ganteng mah bebas"

Banyak siswi yang tergoda dengan rayuan Dimas tetapi ada juga yang risih dengan rayuan nya.

Dimas masih menggoda siswi yang melewatinya. Tetapi matanya tertuju pada gadis berambut panjang yang duduk tidak jauh darinya

Gadis itu tengah asik berbincang pada temannya. Senyumnya membuat Dimas ingin selalu melihatnya.

Merasa diperhatikan sasya menoleh dan matanya bertemu pandang dengan Dimas. Sasya dengan cepat memutuskan kontak matanya.

"Cantik" Dimas tersenyum memandangi wajah gadis berambut panjang itu.

"Lo kenapa sya?" tanya lala pada sasya yang melamun.

Sasya menggeleng. "Gapapa la" ucapnya dengan senyum nya yang manis.

Lala memicingkan matanya tidak percaya. Lala menoleh kebelakang, dia bisa melihat dimas  memerhatikan kearah mereka, atau tepatnya ke arah sasya.

"Lo diliatin dimas tuh" goda lala pada sahabatnya itu.

"Apasih la. Gamungkin la" jawabnya cepat

Sasya mencoba menoleh ke arah dimas kembali,saat matanya bertemu dengan mata dimas yang menatapnya intens sasya langsung mengalihkan pandangannya.

Lala tersenyum tipis, dia tahu sasya baper pada dimas.

"Semoga dimas ga kek dion sya. Gue gamau lo ngerasain apa yang gue rasain.semoga dimas ga PHP in lo sya"batin lala

"Hm, masa sih? Dimas masi ngeliatin lo tuh ampe matanya ga berkedip" goda lala kembali pada gadis di hadapannya

Sasya memukul lengan lala pelan. "Apasih la" lala terbahak melihat kelakuan sahabatnya yang sedang tersipu malu.

"Jahat lo la, ngetawain gue" sasya mencebikkan bibirnya.

Merasa gadis dihadapannya sudah sangat kesal. Lala menghentikan tawanya dengan senyum hangatnya.

"Jangan ngambek dong sya, gue kan becanda" ucap lala seraya menoel pipi bakpao sasya

"Yaudah. Btw ke kelas yuk la?"ajak sasya pada lala. Lala menganggukkan kepalanya dan berjalan beriringan dengan sasya

Dimas berdecak kesal. "Ah dia udah masuk, belum puas gue nengok senyumnya"ucapnya pelan.

You Can Call Me YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang