Part 4

277 22 3
                                    

Deni memasuki rumah nya dengan wajah kesal nya, mood nya lagi hancur, jangan tanya kenapa! You know that.

"Assalamualaikum ma" salam deni sembari mengecup pipi mamanya

"Waalaikumsalam" jawab mamanya sembari tersenyum hangat.

"Papa mana ma?" tanya deni pada wanita paruh baya itu.

"Papa lagi kerja keluar kota" sahut mamanya.

"Papa gabisa ya Ninggalin kerja an nya demi keluarga? "tanya nya kesal.

Hubungan deni dan papanya sedikit renggang, Saat deni masih kecil papanya selalu meluangkang banyak waktu padanya tapi sekarang deni sangat jarang bersama dengan papanya.

Wanita paruh baya itu tersenyum hangat.

"Ga boleh gitu nak, papa kan nyarik uang juga buat kebutuhan hidup kita" Ucap mamanya sambil menepuk pundak deni.

Deni menghela napas pelan."yaudah ma, deni ke kamar dulu" ujarnya. mamanya hanya menggangguk.

Deni berjalan gontai ke kamar nya. saat pintu terbuka, ruangan nuansa berwarna hitam putih itu menyapanya.

Deni menghempaskan tubuhnya ke ranjang, saat matanya ingin terpejam. sebuah benda bergetar dari sakunya, dia merogoh dan mengambil benda pipih itu.

Jombloongenes

Dimas hendry
Nongkrong kuyy?

Dion alfaro
Ayok, gue juga bosan di rumah

Kevin andrian
Boleh, dimana?

Dimas hendry
Ditempat biasa aja.

Dion alfaro
Otw

Kevin adrian
Otw

Dimas hendry
Den, lo bisa gak?

Deni mengambil pakaian ganti nya di lemari coklat itu dan bergegas ke kamar mandi.

Setelah selesai membasuh dirinya, deni memakai kaus hitam bertulisan cool dengan jeans hitam, tidak lupa jaket dan sepatu adidas nya. Deni menuruni tangga dan menemui mamanya di ruang tamu.

"mau kemana Den?" tanya mamanya.

"Mau main ama teman ma"jawab deni cepat.

Mamanya tersenyum."yaudah.jangan pulang malam dan hati-hati ya nak" ucap mamanya memperingati.

Deni mengangguk dan mencium punggung tangan mamanya. Deni menyalakan motornya dan melaju dengan kecepatan rata-rata

***

Saat tiba di cafe yang mereka tentukan, Deni memasuki cafe tersebut. Deni menerawangg melihat isi cafe itu dan matanya teroleh pada lelaki berkaus hijau yang memainkan ponselnya. Deni berjalan cepat ke arah lelaki tersebut.

"Woii" teriak deni di telinga lelaki berkaus hijau itu, Lelaki itu terkejut dan langsung menoleh.

"Ah setan lo. Bisa mati gue kena serangan jantung" ucapnya lebay.

Deni terkekeh pelan."Ya gapapa kalo lo mati, Gue seneng banget malah" sahutnya cepat.

Dimas menyikut perut deni."kampret lo" Ucapnya dengan kesal.

Deni hanya tersenyum geli dan langsung duduk di depan lelaki itu.

"Masih lo yang datang?" tanya deni pada lelaki di depan nya yang masih sibuk dengan ponselnya.

You Can Call Me YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang