Part 14

124 15 0
                                    

Dion menepuk pundak deni pelan. "Gue bakal bantu lo kok den, tenang aja" ucap dion menyemangati

"Semoga deh" ucapnya pelan

Mereka tengah asik berbincang dan terkadang tertawa karena lelucon dion.

Kevin memasuki kelas dan melihat pemandangan yang sudah lama tidak dia lihat

Yah kapan lagi dion dan deni terlihat bersama setelah kejadian itu?

Kevin terseyum tipis dan mengayunkan kaki nya Ke hadapan sahabat nya itu

"Woi, boleh gabung nggak?" ucap kevin yang membuat kedua lelaki itu menoleh cepat padanya

"Boleh dong" jawab dion. Deni hanya menganggukkan kepalanya

"Udah ga marahan lagi? Udah kelar kan masalahnya?" tanya kevin penasaran

"Udah kev, Gue udah minta maaf kok. Gue sadar gue salah" Dion menyesal, sangat sangat menyesal

"Gimana sama lala? Dia masih marah?" kevin kembali bertanya pada dion

Yang ditanya hanya menunduk pasrah. "Dia ga mau bicara sama gue. Ngeliat gue pun dia Ogah. Gue ga ngerti lagi gimana cara buat minta maaf sama dia" ucap nya panjang lebar.

Kevin Menepuk pundak sahabatnya itu. "Lo coba lagi, Dia pasti maafin lo"

Dion mengangguk."Udah seminggu kita diem dieman. Gue kangen ngumpul bareng lo pada"Ucap dion dengan senyuman manisnya

"Yaudah. Nanti kita ke rumah gue aja gimana?" usul kevin pada sahabatnya itu

"Boleh juga tuh. Nanti sore ya"ucap dion cepat.

Merasa ada yang kurang dion kembali bertanya pada kedua lelaki di hadapan nya.

"Oiya si curut satu itu mana ? Kok ga keliatan" tanya dion celingak celinguk mencari satu makhluk yang merupakan sahabat mereka juga.

"Biasaa. Lagi cari dede gemess dia" jawab kevin membuat ketiga lelaki itu tertawa lepas

Sementara ditempat lain.

Dimas merasa telingan nya panas. "Ada yang ngomongin gue nih"ucapnya asal seraya mengusap telinganya.

You Can Call Me YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang