Sona PoV(5)

261 18 1
                                    

Aku melihat Arfie dan Feno yang sedang duduk berdua di tengah taman sekolah. Mana Maga? Pikirku. Aku penasaran akan kedua sahabatku ini. Apa mereka sedang menjalin hubungan gelap dibelakang Maga? Ah tidak mungkin! Akhirnya aku mencari posisi yang tepat untuk menguping pembicaraan mereka.
Yak! Posisi yang tepat!
Aku mendengar pembicaraan yang serius diantara mereka.

"Emangnya gue salah ya sama perasaan gue ini?" suara Arfie terdengar serak. Seperti sedang menangis.

"Iya, sedikit." ucap Feno cuek.

"Tapi Fen, gue bener-bener sayang."

"Lo harus sadar Fie, cinta lo tuh bertepuk sebelah tangan."

Arfie menyeka air matanya lalu berlari meninggalkan Feno. Feno hanya terdiam dan menggelengkan kepalanya. Tak lama kemudian Feno juga beranjak pergi. Apa maksud dari pembicaraan mereka itu?

"Gue gak ngerti..." bisikku.

"Gak ngerti soal apa?" tanya Reyhan yang ternyata dari tadi sudah duduk di sampingku.

"Rey..." ucapku dengan suara serak.

"Iya. Kamu ngapain disini?"

Aku tidak menyangka akan bertemu Rey disini. Jujur, aku sedang merindukannya.

"Kok malah nangis?" tanya Rey sambil menyeka air mataku dengan jempolnya.

"Aku rindu sama kamu." ucapku pelan.

Rey tersenyum lalu merangkulku.

"Aku juga rindu sama kamu."

"Kalau rindu, kenapa kamu gak nemuin aku?"

"Hm. Aku, aku sibuk. Maaf ya."

Aku hanya mengangguk. Aku tak peduli alasannya apa, yang penting rinduku padanya sudah terobati.

"Nah jangan sedih lagi ya. Sekarang kita ke kantin yuk!" ajak Rey, ia menarik tanganku.

"Yuk!"

❤❤❤

Yeye. Baca dong... Kasih vote ea😝

Te Amo Vio (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang