12

603 54 6
                                    

"Adek ini paperbag siapa diatas meja?" Tanya Ibu begitu melihat barang asing di meja ruang tamu, jadi langsung dibawanya ke kamar sang anak.

"Oh itu jaket adek bu."

"Kenapa disimpen diruang tamu?" Ibu mengeluarkan jaket dari paperbag, tiba-tiba ada sebuah note terjatuh dari lipatan jaket.

"Lupa bu tadi langsung ke rumahnya kak Jurina." Techi ngeles.

"Adek ada notenya nih." Ucap Ibu begitu meraih lipatan kertas dilantai. Mau dibuka tapi gak sopan, kayanya Techi juga gak nyadar ada note disana.

"Apa bu?"

"Note. Nih." Diserahkannya secarik kertas yang masih terlihat rapi itu.

Techi langsung bingung. Note apaan ya? Dari kak Neru apa gimana?






(ノ゚0゚)ノ~








"Rika! Hei Rika! Tunggu bentar!"

Manaka lalu lari-lari kecil di koridor gedung kelas 3 menemui Rika yang sepertinya hendak ke kelas sebelum istirahat berakhir.

"Ada apa?"

"Aku mau ngomong sesuatu."

Rika melirik jam dipergelangan tangannya. "Udah mau masuk, nanti aja ya?"

"Rika plis.." mohon Manaka.

Melihat ekspresinya yang pengen banget ngomong sekarang itu, Rika akhirnya luluh. "Oke deh. Dimana?"

Tanpa menjawab, Manaka langsung menarik Rika ke tempat dimana mereka hanya bisa ngobrol berdua aja.

Sampai di gazebo yang berada di antara gedung kelas 3 dengan gedung tempat beskem eskul, Manaka menghentikan langkahnya.

"Mau ngomong apa?" Tanya Rika sengaja, padahal udah tau Manaka mau ngomongin yang kamaren itu.

"Yang kamu omongin waktu itu, serius?"

"Iyalah." Jawab Rika tegas. Tidak ada nada keraguan, atau nada bercanda yang biasanya Rika pakai untuk mengerjai Manaka.

"kenapa?"

"Aku udah bilang dari dulu kalo aku suka sama kamu kan?"

"Tapi kenapa sekarang?"

"Justru sekarang waktunya yang tepat. Kamu gak lagi sama siapa-siapa. Aku gak perlu pake cara kotor cuma buat deketin kamu."

"Rika--"

"Tadinya aku mau gunain taruhan soal Risa biar kamu jadi pacar aku lagi, tapi kayanya itu gak bakalan bisa aku pake."

"..."

"Risa udah beneran suka sama Neru dan gak mungkin aku nyakitin perasaan Risa supaya aku bisa milikin kamu lagi."

Manaka diam menyimak. Ini diluar ekspetasi cuuukkk! Kirain Rika gak bakalan seserius ini suka sama dia. Sumpah!

"Tapi Rika--"

"Tapi apa?" Rika keburu motong. "Kamu mau bilang masih berharap sama Yuipon? Iya?"

Duh Manaka gak tau musti ngomong apa sama Rika. Rasanya ngedadak pusing banget! Takut salah dia tuh kalo ngejelasin sekarang. Bukan berarti dia suka sama Rika ya, bukan. Tapi duh gimana ya.. jir kalo Risa tau bisa-bisa abis dia.

"Kamu gak bisa jawab. Berarti iya." lanjut Rika lagi.

"Rika... kamu tau sendiri kalo aku masih suka sama Yuipon, selama ini kita putus cuma karena salah paham soal Yuuri aja waktu itu."

[2] No One Like UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang