#11

10K 942 5
                                    

"Jangan berani menyentuhnya, menyentuh seujung rambut kau akan akan binasa." gadis japit ungu sangat marah dan mengancam ketua kelompok.

Semua tertawa mendengar ancaman gadis japit ungu, mereka hanya menganggap ancamannya hanya sebuah lelucon anak kecil.

"Benarkah, ahh aku jadi takut." ucap ketua dengan ekspresi yang dibuat-buat.

Xi Xi tersenyum saat mendengar gadis japit ungu mengancam sang ketua.

"Menarik." gumam Xi Xi

JingHuan melihat Xi Xi yang tersenyum melihat tontonan dibawah.

"Apa yang membuat nyonya tertarik?" tanya JingHuan.

Xi Xi tak menjawab dan terus menatap tontonan gratis dibawah. Sang ketua memberi kode ke anak buahnya untuk menyiksa gadis japit hijau, dan itu tak luput dari pandangan Xi Xi. Xi Xi memberi instruksi ke JingHuan.

"Selamatkan gadis-gadis itu, lakukan secara cepat." setelah mengucapkan kalimatnya, suara teriakan terdengar.

Salah satu anak buah menarik rambut gadis japit hijau dengan keras. Sang ketua tersenyum senang melihat anak buahnya menarik rambut gadis japit hijau.

"Sekarang." ucap Xi Xi tiba-tiba.

JingHuan sempat bingung dan akan bertanya, tapi JingHuan tetap melakukan perintah XiXi. JingHuan melompat kebawah dan dengan cepat menyerang kelompok itu.

Dalam lima detik, seluruh anak buah tergeletak ditanah, Darah menggenang ditanah. Ketua bingung melihat semua anak buahnya tergeletak ditanah. Ketua mulai gemetar dan mengedarkan seluruh pandangannya was-was.

"Siapa itu? Cepat keluar atau kalian tau akibatnya." ketua berteriak tapi tak bisa menghilangkan ketakutan diwajahnya.

Xi Xi terkekeh melihat ketua itu yang ketakutan. Xi Xi melompat kebawah menemui ketua,  JingHuan menghampiri dan berdiri disamping Xi Xi setelah menghabisi anak buah ketua itu.

Ketua terdiam melihat Xi Xi dan JingHuan yang berdiri didepan gadis japit hijau. Seorang gadis cantik dan seorang pemuda tampan disampingnya. Jika mereka tak mengetahui hubungan keduanya, mereka akan menganggap mereka adalah pasangan surga.

Melihat ketua itu memandang lekat nyonyanya, JingHuan kesal mengeluarkan aura mematikannya dan menekan ketua itu. Ketua memuntahkan seteguk darah dan jatuh berlutut.

Gadis japit ungu yang baru tersadar langsung berlari kesaudarinya.

"An Ru, apa kau baik-baik saja?" gadis japit ungu sangat khawatir dengan saudarinya.

Gadis japit hijau yang bernama An Ru mengangguk pelan dan bertanya keadaannya.

"Aku baik-baik saja, bagaimana keadaanmu An Lu? Apa kau terluka?"

Gadis japit ungu yang bernama An Lu mengangguk dan tersenyum. An Lu berbalik melihat Xi Xi dan JingHuan yangberdiri membelakanginya.

"Terimakasih tuan, nona." ucap An Lu sambil membungkuk 90 derajat dan diikuti An Ru.

Xi Xi berbalik dan mendapatkan dua gadis itu membungkuk, Xi Xi hanya tersenyum dan menyuruh mereka berdiri.

"Apa kalian baik-baik saja?" tanya Xi Xi peduli.

Mereka mengangguk serempak. JingHuan yang sedang bermain dengan ketua segera kembali setelah ketua itu tak bernafas.

"Nyonya, tikus-tikus itu sudah kutangani. Sekarang apa?" JingHuan berkata sedikit pelan. Kedua gadis itu melihat JingHuan yang berdiri disamping Xi Xi tapi tak mendengar ucapan JingHuan.

Xi Xi tersenyum mendengar JingHuan yang menyebut orang-orang itu tikus.

"Entahlah." jawab Xi Xi tenang.

Wu Xi XiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang