#20

6.6K 627 23
                                    


Aduh, maafkan saya ya qawan-qawan karna lama up nya..

Tapi bakal diterusin kok ni cerita.

Karna saya keburu-buru kejar setoran, jadinya ga sempet ngetik banyak-banyak.. ni aj ngumpulin beberapa chap.

Baru mau ngetik, eee ada aja halangannya, yang inilah yang itulah yang onolah. Ribetlah kalo dicritain.

Pokoknya gitu critanya (agi curhat authornya😩).

udah..

langsung critanya aj..

maaf ya kalo gaje mank.





~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~






Hari sudah mulai gelap, Xi Xi yang sedang berdiri didepan jendela hanya menghela nafas pelan.

Diluar ruangan, An Lu dihampiri oleh Jinghuan dan An Ru yang baru saja mengantarkan pesanan Xi Xi untuk Penatua Du.

An Lu sedikit mengangguk untuk menyapa mereka, dan dibalas anggukan ringan dari keduanya.

" Apa sudah kalian antar? " tanya An Lu

" Hmm, sudah. " jawab An Ru.

Beberapa pelayan dari Du Herb Hall memasuki Paviliun Anggrek dengan tergesa-gesa.

" NONA BESAR.. NONA.. NONA BESAR ADA MASALAH.. NONA BESAR ADA MASALAH.. " teriak salah satu pelayan

Xi Xi yang mendengar teriakan itu sedikit terganggu.

An Ru sangat marah mendengar teriakan pelayan itu.

" Hei, apa kau tak diajari sopan santun di Du Herb Hall? kenapa harus teriak-teriak! " cemooh An Ru

Pelayan itu yang dicemooh An Ru mulai memerah karna malu dan langsung membungkuk diikuti pelayan lainnya.

" Maafkan yang rendah ini Nona An tapi ini sangat mendesak. " ucap pelayan itu

Tiba - tiba pintu ruangan terbuka, menampakan Xi Xi yang memakai hanfu putih yang bersulam bambu dan awan. Setiap Xi Xi melangkah, bambu - bambu itu seakan - akan bergoyang seperti tertiup angin, dan awan awan itu seolah- olah bergerak. Dan hanya memakai tusuk rambut sederhana dengan warna senada dengan hanfunya, dengan tatanan rambut yang sederhana, polos namun terkesan anggun dan berkelas.

Semua terpana melihat Xi Xi sampai- sampai lupa untuk bernafas.

" Ada masalah apa di Du Herb Hall? " tanya Xi Xi dan membuat semua terkejut dan buru- buru membungkuk.

" Maafkan pelayan ini yang lalai untuk menyapa nona. " ucap semuanya kecuali Jinghuan.

JingHuan sudah dari tadi menghilang entah kemana saat pelayan-pelayan dari Du Herb Hall memasuki Paviliun.

Xi Xi hanya berdeham dan menyuruh semua untuk berdiri. Melihat An Lu dan An Ru mulai berdiri, para pelayan mengikutinya.

" Katakan, ada masalah apa di Du Herb Hall? sampai kalian membuat keributan disini? " tanya Xi Xi yang membuat semua pelayan itu sangat malu dan menyesal.

Semua Pelayan langsung menunduk dan menjelaskan.

" Sebenarnya itu bukan Du Herb Hall yang terkena masalah. " ucap Pelayang yang didepan.

" Lalu? "

" Itu.. itu pelayan Yang Mulia Putri. "

Xi Xi mengernyitkan dahinya. Melihat itu, pelayan itu langsung mencerikatan apa yang terjadi.


Di Taman Kota.

" Jadi apa yang kau mau? kau mau bertarung denganku? " ucap Shi Yue menantang.

" Cihh.. Jangan karna kau kesayangan Rong Guifei kau bisa sombong seperti ini. Jika bukan karna ayahku, ibumu tak akan bisa menjadi selir tertinggi di kekaisaran! " ucap seorang nona muda

Wu Xi XiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang