#13

9.5K 910 3
                                    

Hari sudah siang, An Lu dan An Ru masih menunggu tanpa keluhan. Mereka sangat sungguh-sungguh dengan niat mereka. JingHuan yang mengawasi mereka dari jauh melaporkan ke Xi Xi.

"Nyonya, mereka tak mengeluh bahkan tak meninggalkan kursi selangkah saja." lapor JingHuan.

Xi Xi yang sedang duduk bersantai sambil membaca hanya mengangguk pelan.

"Tapi aku belum yakin pada mereka." ucap JingHuan sambil duduk dihadapan Xi Xi.

Xi Xi menutup bukunya dan meletakkannya dimeja. Xi Xi menatap JingHuan sebentar sebelum mengeluarkan sebuah botol kecil yang berisi cairan hijau, itu terlihat seperti teh hijau.

JingHuan mengangkat sebelah alisnya.

"Ini apa nyonya?" tanya JingHuan penasaran.

"Ini racun jiwa hancur." ucap Xi Xi datar.

JingHuan membulatkan matanya. 'Racun jiwa hancur' itu adalah rancun yang sangat menyakitkan, rasanya seperti jiwanya telah diremukkan. Tapi tergantung pemakaian dosisnya.

Jika dosisnya rendah, racunnya akan bertahan beberapa jam, tapi jika dosisnya tinggi, itu bertahan lama, bisa berhari-hari bahkan dapat mengambil nyawa. Dan racun itu tak ada penawarnya, tapi itu tak berlaku untuk Xi Xi karena dia punya penawarnya. Bahkan racun yang berbahaya apapun itu dia dapat membuat penawarnya.

"Apa nyonya akan memakai ini?" selidik JingHuan.

Xi Xi memandang racun itu dan mengangguk. Setelah bicara dengan JingHuan, Xi Xi keluar dari kamar dan menemui An Lu dan An Ru.

Melihat Xi Xi keluar, An Lu dan An Ru langsung berdiri dan memberi penghormatan. Xi Xi menyuruh mereka untuk kembali duduk dan meletakkan sebuat dua cangkir air yang sudah dicampurkan racun hancur jiwa dihadapan mereka.

"Ini adalah air yang sudah kucampur racun jiwa hancur. Sekarang minumlah." ucap Xi Xi tenang.

An Lu dan An Ru sedikit terkejut mendengar apa yang dikatakan Xi Xi, mereka ragu untuk meminum air itu. Xi Xi yang melihat keraguan mereka hanya tersenyum.

"Apa kalian ragu?" tanya Xi Xi datar.

An Lu dan An Ru saling menatap sebelum menatap Xi Xi.

"Tidak, kami tak akan pernah ragu dengan apa yang diperintahkan nyonya." ucap An Lu.

"Karena kami yakin nyonya tak akan menyakiti kami, kami akan selalu mengikuti perintah nyonya dan tak akan mengecewakan nyonya." tambah An Ru.

Setelah berkata, mereka mengambil cangkir dan meminum air beracun itu, sedetik kemudian mereka merasakan rasa sakit yang luar biasa didalam tubuhnya. Tubuh mereka bergetar hebat dan keringat membasahi tubuh mereka.

Mereka terjatuh ketanah dan meringkuk memeluk diri mereka sendiri. Mereka merasakan jiwanya seolah diremukkan dan digiling sampai halus. An Lu sedikit merintih, dan An Ru sudah berteriak kesakitan. Dalam satu jam mereka berusaha menahan rasa sakitnya, perlahan rasa sakit mereka mereda. An Lu dan An Ru perlahan berdiri, tubuh mereka dipenuhi keringat dan wajah mereka terlihat pucat.

Xi Xi menuangkan air yang sudah dia tambah dosisnya. Xi Xi menyuruh An Lu dan An Ru meminum lagi. Mereka tanpa ragu meminum lagi dan merasakan rasa sakit lagi, berulang sampai 4 kali.

Wajah An Lu dan An Ru sangat putih dan pucat, tubuh mereka bergetar hebat. Xi Xi memanggil JingHuan untuk membantunya menuntun An Lu dan An Ru yang pucat ketempat yang akan ditempati An Lu dan An Ru tinggal.

Setelah An Lu dan An Ru berbaring, Xi Xi meminumkan penawar racun ke mereka. Setelah mereka meminum penawar itu, wajah mereka berangsur-angsur pulih dan tertidur.

Wu Xi XiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang