TCLI - 1

17.3K 877 47
                                    


Gedung berlantai 45 itu berdiri dengan kokohnya dijantung kota Tokyo, karyawan berkeliaran melakukan tugas mereka masing-masing. Dilantai teratas, tepatnya lantai 45 tidak seramai lantai-lantai yang lain. Lantai 45 lebih tenang karena hanya satu ruangan besar, dan hanya ada beberapa bodyguard yang masing-masing berdiri didekat lift, juga didepan pintu ruangan yang terlihat sangat kokoh dengan ukiran-ukiran yang membingungkan.

Didalam ruangan, seorang pria berdiri sembari memandang pemandangan kota Tokyo di sore hari. Seperti hari-hari sebelumnya, Tokyo tidak pernah terlihat sepi, selalu ramai dan akan selalu ramai. Ketukan pintu membuat pria itu - Asami Ryuichi- menoleh untuk melihat siapa yang kiranya mengganggu sore tenangnya, dia melihat sekertaris kepercayaannya masuk dengan beberapa berkas.

"Asami-sama." sapa sang sekertaris - Kirishima Kei

Asami hanya mengangguk untuk merespon sapaan sang sekertaris, kemudian duduk dibangkunya . Menerima lalu memeriksa berkas-berkas yang tadi Kirishima bawa.

"Ini berkas-berkas terakhir yang harus ku periksa?"

"Iya, Asami-sama."

Setelah memeriksa dan menandatangi berkas yang menurutnya sudah sempura. Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam. Asami berdiri lalu mengambil mantelnya dan beranjak keluar ruangan, dimana sekertaris dan bodyguardnya menunggu.

"Kita ke Club."

"Baik Asami-sama." Jawab Suoh.

"Dimana dia sekarang?" tanyanya pada Kirishima.

"Barusaja Rui melaporkan, mereka dalam perjalanan pulang menuju apartement, Asami-sama." Jawab Kirishima sembari melihat pada ipad digenggaman tangannya.

Asami hanya mengangguk untuk merespon lalu mengeluarkan ponsel dari saku mantel, lantas ia menghubungi seseorang.

"Dimana kau?" Tanya Asami ketika panggilan terjawab.

"Putar balik dan beritau Achi untuk mengantarmu ke Club. Aku menunggu disana dan tidak ada penolakan."

Setelah menutup panggilannya, Asami tersenyum, ketika dia mengingat lagi bagaimana tadi orang yang dihubunginya mengeluarkan sumpah serapah karena Asami memaksanya untuk ke Club. Ketika pintu lift terbuka, Asami keluar dan langsung masuk kedalam Limousine yang telah menunggunya dan mengabaikan bungkukan hormat para bodyguard.

"Kirishima."

"Ya Asami-sama?"

"Kosongkan lantai VVIP Club."

"Baik Asami-sama."

Kirishima mengeluarkan ponsel dan langsung melakukan apa yang sudah diperintahkan oleh bossnya tadi. Sedangkan Asami, dia melihat suasana malam kota Tokyo melalui jendela mobil sembari meminum bir.

"VVIP sudah dikosongkan Asami-sama."  Beritau Kirishima.

"Dan Kirishima, hanya bodyguard yang kau percayai saja yang harus ada dilantai VVIP. Jangan biarkan siapapun untuk masuk. Karena aku tidak ingin ada gangguan."

"Baik."

*

Beberapa menit kemudian Asami sampai di Club Sion -club miliknya-, langsung menuju parkiran khusus yang hanya digunakan untuknya dan pasangannya. Beberapa bodyguard yang melihat mobil boss mereka datang segera berbaris, sedangkan salah satu dari mereka membukakan pintu untuk Asami.

"Asami-sama." Sapa para bodyguard yang Asami abaikan begitu saja.

Asami memasuki lift ditemani oleh Kirishima dan Suoh -bodyguard kepercayaannya-. Saat mereka sampai di lantai VVIP, seperti yang Asami perintahkan, ruangan itu kosong. Hanya ada satu bartender dan sekitar lima orang bodyguard yang berjaga. Ketika melihat pintu lift terbuka dan melihat boss mereka keluar, otomatis para bodyguard serta bartender langsung menundukan kepala mereka, menyapa sang atasan.

The Crime Lord and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang