TCLI - 2

11.6K 759 18
                                    


Satu bulan berlalu setelah kejadian di Club Sion malam itu. Semua kembali normal seperti semula. Asami menghukumnya satu hari penuh tanpa jeda untuk tetap berada diatas ranjang. Kecuali saat mereka merasa lapar, Asami akan berhenti dan melanjutkannya lagi. Hal itu cukup untuk membuat Akihito tidak dapat beraktivitas selama dua hari penuh.

Dan saat ini dia sedang menuju studio untuk pemotretan sebuah majalah, satu bulan berlalu dan dia belum sempat mengucapkan maaf pada Rui untuk kejadian malam itu. Dan sepertinya sekarang waktu yang tepat untuk mengucapkan rasa bersalahnya.

"Rui."

"Ya Takaba-sama."

"Aku belum sempat meminta maaf untuk kejadian malam itu. Aku benar-benar minta maaf sudah membuatmu dalam bahaya, dan maaf untuk luka yang Asami berikan."

"Anda tidak perlu meminta maaf Takaba-sama, lagipula luka goresnya pun sudah menghilang."

"Aku tetap saja merasa bersalah sudah melibatkan kalian semua saat itu."

"Itu bukan salah anda Takaba-sama , itu hal yang wajar jika Asami-sama melakukan itu pada kami." Jawab Achi.

"Achi benar Takaba-sama , Asami-sama melukai kami lebih dulu karena kami pantas mendapatkannya. Anda tidak bersalah sama sekali." Tambah Rui.

"Terima kasih karena tidak membeciku. Kalian memang yang terbaik." Ucap Akihito sembari tersenyum pada Rui dan Achi.

"Anda tidak pantas berterima kasih pada kami. Karena kami yang harusnya mengucapkan terima kasih pada Anda, karena anda sudah menyelamatkan kami saat itu Takaba-sama."
Jawab Rui

"Intinya aku minta maaf untuk kejadian malam itu di Club. Dan berapa lama lagi sebenarnya kita sampai?" Jawab dan tanya Akihito, sengaja mengganti topik pembicaraan.

"Sekitar 20 menit lagi kita sampai Takaba-sama." Jawab Achi.

"Baiklah."

Memandang keluar jendela mobil, Akihito kembali berflashback pada kejadian satu bulan lalu. Saat dimana dia terbawa emosi hanya karena perkataan Asami yang menyebut dirinya keras kepala juga pembangkang. Dia marah bukan karena perkataan Asami atau karena dia yang sedang lelah, toh dia dan Asami memang sering bertengkar karena hal yang sama meskipun tidak separah malam itu.

Saat itu, pikirannya sedang kacau ditambah dengan lelah, menjadikan perkataan Asami membuat emosinya terpancing dengan sendirinya. Memang hampir 5 minggu ini pikirannya sedang kacau balau, banyak hal yang dia pikirkan. Tentang pekerjaannya, juga tentang hubungannya bersama Asami.

Flashback

Semua bermula satu minggu sebelum kejadian di Club Sion malam itu. Saat itu kedua sahabatnya meminta bertemu di sebuah cafe, kedua sahabatnya beralasan mereka sudah tidak bertemu selama 1 bulah penuh karena kesibukan masing-masing. Akihito mengiyakan ajakan kedua sahabatnya tersebut.

Siang itu, mereka bertiga duduk di sebuah cafe dengan ditemani ice coffe dan milkshake kesukaan mereka. Awalnya mereka membicarakan hal yang biasa, dari mulai menanyakan kabar hingga membicarakan pekerjaan masing-masing. Saat mereka membicarakan masalah pekerjaan itulah pikiran Akihito mulai kacau.

"Kalian tau, aku benar-benar merasa kasihan pada boss tempatku bekerja." Mulai Takato.

"Kenapa memangnya denga bossmu, Takato?" Tanya Akihito.

"Perusahaan tempatku bekerja memang tidak sebesar milik Asami-san atau semua relasi bisnisnya, tapi perusahaan tempatku bekerja bisa dikatakan perusahaan menengah yang cukup sukses. Sayang sekali perusahaan yang suatu hari bisa saja menjadi perusahaan besar, harus gulung tikar hanya karena boss tidak memiliki keturunan." -Takato-

The Crime Lord and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang