TCLI - 8

6.4K 588 6
                                    

Dua minggu berlalu, semuanya masih sama seperti semula. Baik Asami maupun Akihito, tidak ada yang membahas kejadian dua minggu lalu, ketika Mei menginap di apartement mereka.

Mereka berdua, memilih untuk tidak membahas lagi masalah tersebut. Karena mereka yakin, jika salah satu diantara mereka ada yang membahasnya, pasti akan ada perang dingin lagi diantara mereka berdua.

Siang itu, setelah pekerjaan nya selesai. Akihito berniat untuk bertemu dengan kedua sahabatnya. Kou dan Takato, mereka mengeluh karena Akihito akhir-akhir ini sering menolak ajakan mereka. Jadi sebagai permintaan maaf, Akihito mengajak mereka bertemu dan mentraktir mereka makan siang.

Ketika sampai di tempat mereka membuat janji, Akihito segera mencari keberadaan kedua sahabatnya itu. Mereka melambaikan tangan, ketika melihat Akihito masuk di temani kedua bodyguardnya. Akihito segera menuju ke tempat, dimana kedua temannya duduk, sementara Rui dan Achi duduk tidak jauh dari mereka.

"Maaf aku terlambat."
Ucap Akihito pada kedua sahabatnya.

"Tidak apa-apa. Kami juga baru sampai beberapa menit yang lalu." - Kou -

"Kalian sudah memesan?"
Tanya Akihito.

"Belum, kami masih melihat-lihat menu." - Takato -

"Pesan apa saja yang kalian inginkan, untuk kali ini aku yang mentraktir."

"Tidak biasanya, apa kau baru saja mendapat bonus dari pekerjaan mu?" - Kou -

"Anggap saja seperti itu."

Jawab Akihito sambil tersenyum, kedua temannya bersorak gembira, karena tidak biasanya Akihito mentraktir mereka. Biasanya selalu Akihito yang meminta traktir kepada mereka, padahal Akihito sendiri memiliki kekasih kaya raya.

Akihito juga menyuruh kedua bodyguardnya, untuk memesan makanan. Tidak mungkin kan dia hanya memberikan Rui dan Achi minuman saja, mereka berdua juga butuh makan untuk tetap bisa menjaganya. 

Setelah memesan, mereka berbincang tentang kesibukan mereka masing-masing . Mulai dari pekerjaan, sampai kehidupan asmara mereka masing-masing. Obrolan mereka terhenti, ketika makanan yang mereka pesan sampai. Mereka memakan makanan mereka terlebih dulu, baru memulai obrolan mereka lagi.

"Oh ya, beberapa hari yang lalu, aku sempat bertemu dengan adik mu." - Takato -

"Dimana?"
Tanya Akihito.

"Toko buku. Mei sempat menyapa ku, ketika aku sedang memilih buku. Berapa lama aku tidak bertemu dengannya? Kenapa dia semakin tinggi saja sekarang?"

"Terakhir kali kau melihatnya, saat dia masih di sekolah menengah pertama, sekarang dia sudah di sekolah menengah atas. Jadi wajar jika Mei bertambah tinggi." Jawab Akihito.

"Melihat Mei-chan kemarin, aku juga ingin memiliki adik perempuan. Dia semakin manis saja, aku gemas melihatnya." - Takato -

"Diantara kita bertiga, hanya kau yang memiliki adik, perempuan pula. Sedangkan kami berdua, harus puas dengan kakak laki-laki. Tidak ada manis-manisnya." Keluh Kou.

"Kalian akan menarik kembali perkataan kalian tadi, jika sudah bertemu Mei di rumah. Dia tidak ada manisnya sama sekali, apalagi sekarang dia sudah beranjak dewasa. Semakin susah diatur."
Keluh Akihito.

"Itu hal yang biasa menurut ku, kita saja saat sekolah menengah atas seperti itu."

"Tapi dia akan menjadi adik yang sangat baik dan penurut, hanya jika di depan Asami saja. Jika tidak di depan Asami, dia sangat, sangat keras kepala. Susah diatur, semaunya."

"Mei masih sering menempeli Asami-san sampai sekarang?"

Kou dan Takato, mengetahui jika Mei sangat menyukai Asami. Akihito sempat bercerita pada mereka, bagaimana ketika dia pertama kali memperekenalkan Asami pada keluarganya.

The Crime Lord and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang