TCLI - 7

7.1K 601 8
                                    


Asami sudah hampir menyelesaikan semua pekerjaannya, ketika hari sudah akan beranjak sore. Segera melihat jam tangan ia mulai beranjak bangun, sebentar lagi Mei pulang dari sekolahnya, jadi Asami memilih untuk berangkat sekarang supaya Mei tidak menunggunya terlalu lama.

Diluar ruangnya, Kirishima dan Suoh menunggunya.

"Kita ke sekolah Mei."

"Baik Asami-sama."

Di dalam mobil, Asami duduk dan mendengarkan Kirishima yang sedang menjelaskan jadwalnya beberapa hari ke depan.

"Tentang yang aku minta kemarin, apa kau sudah mendapatkan informasi?"
Tanya Asami, ketika Kirishima masih menjelaskan semua jadwalnya.

Kirishima berhenti dan menjawab Asami.


"Sedang saya kerjakan Asami-sama. Mungkin membutuhkan waktu beberapa hari, karena Rui dan Achi sedikit lupa tentang apa yang Takaba-sama lakukan beberapa bulan lalu. Tapi untungnya Rui selalu mencatat semua kegiatan Takaba-sama."

"Jangan ada satupun yang terlewat, semua kegiatan Akihito 3 bulan lalu harus kalian laporkan padaku."

"Baik Asami-sama."

"Bagaimana dengan Koda dan Ichinose, kalian sudah membereskan mereka?"

"Kami akan melakukannya saat Koda-gumi dan Ichinose melakukan pertemuan, mereka dijadwalkan akan bertemu untuk membahasa perihal pernihakan Ichinose dan putri dari Koda-gumi."

"Bereskan semuanya, jangan ada yang tersisa."

"Baik."

Tidak ada suara lagi setelah pertanyaan terakhir Asami, Asami lebih memilih mengambil telpon genggamnya untuk menelpon Akihito.

Kekasihnya itu sedang berbelanja untuk kebutuhan dapur saat ini, Akihito mengumpatinya ketika Asami menelpon dan mengganggu acara berbelanjanya. Setelah puas mengumpat, Akihito langsung mematikan sepihak telponnya, Asami hanya bisa tertawa samar mengetahui Akihito kesal.

Asami bisa bernafas lega sekarang, Akihito mengumpatinya berarti diantara mereka benar-benar sudah tidak ada masalah. Karena meskipun tadi pagi Akihito tidak menolaknya ketika Asami menyentuhnya, tidak menjamin jika Akihito sudah tidak marah lagi. Tapi mendengar umpatan Akihito tadi, Asami sekarang sudah benar-benar yakin Akihito sudah melupakan keinginannya untuk berpisah dengannya.

**

Kelas sudah berakhir beberapa menit yang lalu, semua teman sekelasnya sudah banyak yang keluar kelas. Mei dan teman-temannya yang terakhir keluar kelas, mereka berjalan bersama dan mengobrol seperti biasa.

Saat sampai di depan gerbang sekolah, Mei langsung berlari meninggalkan teman-temannya ketika dia melihat Asami sudah menunggu.

"Ryu-nii."
Teriaknya bahagia dan segera memeluk Asami.

Asami membalas pelukan Mei lalu mengusap rambutnya sayang.

"Ryu-nii aku sangat merindukanmu, aku tidak menyangka Ryu-nii benar-benar menepati janji Ryu-nii."

Mei mengatakannya sembari menatap Asami dan tetap dalam pelukan Asami. Sepertinya Mei tidak berniat sama sekali untuk melepas pelukannya.

"Aku juga merindukanmu, dan mana mungkin aku melupakan janjiku sendiri. Bukannya hari ini kencan kita?"

Asami membalas dengan suara lembut, membiarkan Mei tetap memeluknya. Mei mungkin terlalu merindukannya, karena mereka sudah tidak bertemu hampir enam bulan ini. Asami terlalu sibuk dengan pekerjaan, saat Akihito berkunjung ke rumah orangtuanya Asami tidak bisa ikut.

The Crime Lord and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang