—August, 2012.
"Hai, namaku Taehyung."Jimin lantas menoleh, ia membenarkan letak kacamatanya lalu menatap Taehyung yang mengulurkan tangannya sembari tersenyum. Jimin membalas uluran tangannya dan tersenyum simpul.
"Namaku Jimin. Park Jimin, trainee baru di sini."
—September, 2012.
Jimin mengancing baju seragamnya, begitu pula dengan Taehyung di sampingnya."Ayo! Cepat!" ujar Taehyung yang berlari menjauh dari Jimin dan memakai sepatunya. Sementara itu, Jimin yang masih sibuk dengan dasi dan tas ranselnya pun menggurutu karena Taehyung cerewet sekali.
"Jangan teriak-teriak, Kim Taehyung!"
Jimin tertawa kecil ketika mendengar omelan dari kakak-kakak seniornya yang berada dalam satu dorm, namun berbeda kamar. Ia berjalan keluar dari kamar, membungkuk pada semua teman-teman yang berada disana lalu tersenyum lebar saat netranya beralih menatap Taehyung.
"Dimarahi tuh," ujap Jimin seraya menjulurkan lidahnya, mengejek Taehyung. Taehyung lantas menyebik. "Dimiriin tih," cibir Taehyung. Keduanya lantas tertawa lalu Taehyung berlari menjauh. "Yang sampai belakangan tidak dapat makan siang!"
Jimin menutup pintu dorm dengan perlahan lalu berlari bersama Taehyung menuju halte bus, sebelum mereka ketinggalan bus terakhir yang membawa keduanya ke sekolah. Taehyung dan Jimin bersekolah di sekolah yang sama semenjak pindah ke Seoul. Di kelas yang sama dan di tahun yang sama.
Taehyung menarik tangan Jimin agar buru-buru memasuki kelas yang nyaris ditutup oleh guru pengajar. Guru pengajar mata pelajaran kelasnya lantas mendengus sebal atas kelakuan anak didiknya yang ini.
"Kalian Terlambat lagi? Lari sepuluh kali putaran di lapangan!"
-
Taehyung menjatuhkan dirinya di samping Jimin. Keduanya terengah dan mengatur nafasnya masing-masing sebelum memasuki kelas.
"Bapak tua itu menyebalkan sekali. Ngomong-ngomong bolos yuk."
Jimin terkekeh sembari memejamkan matanya dan mengatur napas. Mendengarnya, Taehyung sontak memukul pelan tangan Jimin. Seolah protes dengan argumen Jimin secara tidak langsung. Keduanya tertawa bersama sembari merasakan hembusan angin lembut yang menerpa kulitnya.
"Hei, ayo menjadi lebih dekat dari sekarang," ucap Taehyung.
Jimin membuka matanya dan menoleh menatap Taehyung. Senyum Jimin terpantri manis, kemudian ia berdehem.
"Ya. Ayo menjadi lebih dekat, Taehyung."
—October, 2012.
Suara decitan sepatu di ruang latihan menggema di setiap sisi. Deru napas menggebu di setiap sudut ruangan, terengah-engah mencari pasokan oksigen lebih banyak lagi. Ruangannya di penuhi dengan Air Conditioner namun rasanya masih sangat pengap sekali."Bagaimana kalian bisa debut kalau kinerja kalian hanya seperti ini?"
Semua yang ada diruangan pun terdiam. Ketujuh lelaki yang sudah di tempatkan menjadi satu grup rookie inipun terlihat menunduk dengan tangan yang terkepal, ada pula yang meremas ujung bajunya dan memainkan jari-jarinya. Kebiasaan setiap orang saat gugup pun berbeda.
"Kau juga, Jimin! Kau trainee baru, jangan malas-malasan dan coba mengikuti yang lainnya."
Jimin terlihat memejamkan matanya beberapa saat kemudian membuka matanya dan mengangguk kecil saat mendengarnya. Trainee lain memang sudah ada dan berlatih disini selama setahun ataupun lebih. Hanya dirinya yang baru disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
There For You ✔
FanfictionKita bertujuh, dan selamanya pun akan terus seperti itu. Sudah terbit.