Segmen 5

229 33 20
                                    


Masih bercerita mengenai Woohyun di Diexin....

Di pertemuan penting hari ini, Raja Woojin akan membahas perihal sosok yang nantinya akan menggantikannya sebagai Raja. Karena kondisinya semakin hari tidak ada perubahan. Kondisi Raja Woojin kian memprihatinkan. Bagaimana tidak? Wajah tegas sang raja kini terlihat lebih kurus dan pucat dibanding pertemuan sebelumnya. Tidak banyak waktu tersisa, dan hari ini, Woojin akan mengumumkan kandidatnya.

Sungkyu sangat yakin, Raja Woojin akan memberikan tahta itu padanya, mengingat sang raja tidak memiliki keturunan dan beliau hanya mengandalkan orang asing yang bahkan para peri tidak mengetahui asal-usulnya. Ia terbang dengan gagah, bersimpangan dengan para menteri dan penasihat kerajaan yang akan ke simposium.

Tepat saat akan memasuki gerbang, Sungkyu melihat sosok yang tak pernah ia sukai kehadirannya. Siapa lagi kalau bukan Lee Howon, anak dari penasihat Lee Hongki. Lee Howon dikenal sebagai sosok yang sangat patuh dan jujur di kerajaan. Ia juga piawai memainkan sihir. Ilmunya tak tanggung-tanggung, setingkat dengan yang Sungkyu miliki. Sebagai Panglima, dedikasi Howon patut diperhitungkan.

"Apa kau tidak salah jalan? Bukankah istana sudah mengumumkan bahwa hanya yang berkepentingan saja yang diperbolehkan masuk?" Sungkyu mencibir. Kaum rendahan seperti Howon tidaklah pantas masuk simposium istana dan mengikuti pertemuan penting kerajaan.

Howon abai. Ia melenggang masuk, mengepakkan sayapnya melewati gerbang simposium.

Sungkyu tak tinggal diam, tangannya dengan cepat mengarah ke Howon, membuat penghalang tak kasat mata untuk Howon.

"Penjaga! Tidakkah kalian lengah telah meloloskannya?" tukas Sungkyu tegas pada penjaga.

Howon masih bersabar. Ia tetap mengikuti permainan Sungkyu.

Salah satu penjaga yang berada di sisi gerbang lantas menjawab, "Maaf, Pangeran Sungkyu. Panglima Howon merupakan tamu Baginda Raja."

Apa? Howon di undang langsung oleh Baginda?

Raut bingung Sungkyu lantas dijawab oleh Howon.

"Aku diutus oleh Baginda Raja. Jadi.. bisakah kau patahkan sihirmu, sekarang?"

Dengan terpaksa, Sungkyu melepaskan sihirnya. Ia kemudian berlalu tanpa meminta maaf. Mendahui Howon masuk ke dalam.

Setelah semua orang berkumpul. Barulah Baginda Woojin keluar dari tempat peristirahatannya dan memaskui simposium.

"Baginda Raja telah datang."

Maka seluruh penasihat dan menteri kerajaan yang hadir segera membungkuk sampai Raja Woojin mempersilahkan duduk.

"Para menteri sekalian. Terima kasih Anda semua telah bekerja keras dalam membangun perdamaian di wilayah Diexin ini. Maksud dari kalian dikumpulkan hari ini yaitu untuk merundingkan perihal siapa yang akan menggantikan tahtaku di Diexin. Sebagai penggantiku, tentulah dia seorang yang bijak, adil dan juga kuat."

"Tentu, Baginda. Untuk menjaga kesejahteraan, Baginda harus memilih seseorang yang pantas," ujar salah satu menteri.

"Kalian benar. Untuk itu, aku sudah memutuskan seseorang yang pantas mengemban tugas berat ini." Ucapan Raja Woojin membuat suasana sedikit kisruh. Beberapa menteri dan penasihat saling bertukar pendapat. Mereka semua merasa sepakat jika yang pantas naik tahta selanjutnya adalah Sungkyu.

"Ampun Baginda. Siapakah yang Baginda pilih?" Menteri perdamaian melayangkan pertanyaan.

"Aku memutuskan. Untuk mengangkat Woohyun sebagai Raja. Untuk itu, kehadiran Panglima Howon dibutuhkan."

Ruse of The Chess [sedang direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang