4. Therapy Progress

9.3K 119 1
                                    

♡♡♡••••♡♡♡♡•••♡♡♡

“Noona.. sebenarnya aku… adalah… seorang Gay..” akhirnya Kai mengaku.

“Kau ingin normal, Kai?” tanya Soeun sambil memandang wajah pucat Kai.

Kai mengangguk pelan.

“Aku akan membantumu Kai,”

“Noona…”

“Jadikan aku kekasihmu.. dan aku akan menyusuimu setiap hari..”

Plasss!! Kai tersengat listrik. Electric Shock again!

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡


Sore ini Kai dan Soeun akan pulang ke Korea.

Soeun sudah sangat rindu pada anak-anaknya.

Mereka menyempatkan diri berjalan-jalan dan berbelanja oleh-oleh untuk si kembar Kwangmin-Youngmin, Taemin dan Kimbum.

Kai melihat-lihat pajangan di stand topi. Ada topi dengan bordir inisial SK. Kai tersenyum. Kai menguraikan inisial itu dengan “Sehun-Kai”. Sambil terus tersenyum, Kai membawa 2 buah topi dengan bordir cantik huruf SK itu dan meletakkannya di meja kasir.

Setelah membayarnya, Kai menyembunyikan kantong belanjanya dengan memegangnya di balik punggung, lalu berjalan santai mendekati Soeun yang masih memilih T-shirt untuk anak-anaknya.

“Yang merah bagus. Lucu. Cocok untuk Taemin..” celetuk Kai saat melihat Soeun bingung memilih T-shirt bergambar mobil yang berwarna putih dan merah.

“Yang merah? Oh. Geurae. Yang merah saja untuk Taemin.”

Mereka kembali berkeliling.

Oleh-oleh berupa pakaian untuk Kwangmin, Youngmin, Taemin dan Kimbum sudah dibeli.

Kai menyuruh Soeun membeli beberapa pakaian juga untuk Soeun sendiri.

“Tidak usah Kai. Untuk anak-anak saja..” tolak Soeun dengan halus.

“Pilihlah. Atau, aku yang memilihkan?” Kai menatap Soeun sambil tersenyum, “Kau kan sekarang sudah menjadi kekasihku, jadi aku ingin memberikan beberapa hadiah untuk kekasihku,”

Wajah Soeun memerah.

Soeun tidak menyangka, Kai setuju untuk menjadi kekasihnya. Dan itu berarti Soeun harus menyusui Kai setiap hari. Aigoo… Soeun merasa sakit kepala sekarang.

Mereka kembali ke hotel. Berkemas untuk kembali ke Korea.

Kai memasukkan belanjaan mereka ke koper.

“Apa ini?” tanya Soeun meraih bungkusan yang dimasukkan Kai ke koper khusus oleh-oleh.

“Oh… itu.. milikku..” seru Kai cepat-cepat merebut bungkusan itu. Itu adalah topi couple yang akan diberikannya pada Sehun.

“Oh,” gumam Soeun sambil terus berkemas.

Setengah jam kemudian mereka sudah berjalan melintasi landasan pesawat terbang menuju pesawat pribadi yang sudah standby.

Hari sudah menjelang malam.

Kai dan Soeun naik ke pesawat dan segera menghempaskan tubuh mereka di sofa kabin tengah.

Pesawat mulai bergerak. Melaju dan akhirnya terbang menuju Korea.

Di dalam pesawat, Kai duduk bersandar di bahu Soeun.

Seorang pramugari datang membawakan minuman.

Soeun meraih air mineral dan meneguknya dengan nikmat. Kai tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pada pramugari itu. Kai tidak ingin minum.

Electric Shock TherapyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang