Only 18++
*****
“Kai… “ Soeun menatap Kai penuh harap.
Kai tak berani menatap Soeun. Perasaannya kacau.
“Mianhe Noona….” Bisik Kai pelan.
“Ayolah Kai.. kau pasti bisa… aku akan membimbingmu…”
Kai mengangkat wajahnya dan menatap sayu pada Soeun.
Kai melihat wajah Soeun yang memerah karena sudah terangsang.
Bagaimana ini? Kai tidak tega. Tapi dia tidak bisa.
“Mianhe Noona… aku trauma…” Kai kembali menunduk.
Hasrat Soeun mulai menurun.
Soeun melihat Kai menunduk seperti seorang anak kecil yang ketakutan.
Soeun menarik nafasnya dalam-dalam. Dan menghembuskannya dengan pelan. Mencoba menahan hasratnya pada Kai.
“Aku pernah bertemu namja asal Amerika. Kami berteman akrab. Dia bilang dia menyukaiku. Dia terus saja menggodaku sampai akhirnya kami…. Melakukannya…”
Soeun tercekat. Kai.. benar-benar seorang gay? Mereka bercinta?
“Aku larut dalam kebahagiaan bersamanya. Setiap kali kami bercinta, dia selalu berkata sangat puas denganku. Membuatku bangga dan bahagia. Aku memberikan apapun yang dia minta. Aku terlalu mencintainya…”
Soeun melihat bibir Kai bergetar. Entah menahan airmata atau menahan amarah.
“Tapi dia penipu Noona… setelah puas denganku dan harta orangtuaku yang selalu kucuri untuknya, dia pergi meninggalkanku begitu saja.”
Soeun menangkap ekspresi marah di wajah Kai.
“Aku sudah rusak Noona… Aku pernah mencobanya dengan teman wanitaku… Tapi aku tidak bisa.. milikku tak bereaksi. Dan yeoja itu.. mentertawakanku…” Kai merasa hatinya perih tak terkira saat mengingat peristiwa itu.
“Yeoja itu mengejekku. Dia mengataiku banci. Aku malu sekali. Rasanya mau bunuh diri saja saat itu…”
Soeun masih mendengarkan Kai. Hasrat bercintanya perlahan menghilang. Soeun memandang Kai dengan prihatin.
“Sampai sekarang, aku tidak bisa melakukannya lagi Noona. Aku takut kau kecewa padaku… Kejantananku tak berfungsi. Aku sungguh-sungguh tidak bisa… mianhe…”
Soeun memeluk Kai dengan sayang.
“Kasihan sekali kau Kai.. Sudahlah.. lupakan saja masa lalumu yang kelam. Sekarang kau bersamaku. Bahagialah bersamaku. Eoh?”
Kai membiarkan dirinya dalam dekapan Soeun. Kai menangis sedih.
Kai menyesal tidak bisa membahagiakan Soeun. Kai merutuki dirinya sendiri yang lemah tak berguna. Kai merasa dia bukan namja.
*****
Kai menatap Sehun dan Jiyoung yang sedang makan siang berdua. Sesekali pasangan itu saling menyuapkan makanan. Mereka terlihat sangat bahagia.
Kai mengurungkan niatnya makan siang di kantin. Dia bergegas pergi, kembali ke kelas. Jam istirahat membuat kelas sepi.
Tapi Kai melihat Tao yang sedang duduk sendiri di pojokan.
Kai melotot kaget. Tao hanya tersenyum meringis melihat Kai. Tangan Tao berada di dalam celana panjangnya. Sementara tangan satunya memegang ponsel.
Kai bergidik jijik. Tao sedang mendengarkan desahan yeojachingunya. Lihat, hanya dengan mendengar suaranya saja, milik Tao bisa bereaksi seperti itu. Membesar dan memanjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Electric Shock Therapy
أدب الهواةKisah cinta seorang pemuda gay yang jatuh cinta pada seorang janda muda beranak 2. Pemuda ini masih berstatus sebagai seorang pelajar, anak chaebol (konglomerat) korea yang sangat kaya raya. Kisah cintanya yang lucu dan menarik dengan konflik-konf...