Chapter 12 Revisi

9.8K 694 177
                                    

Chapter 12

.

.

.

****
.

.


"Luhan, aku mencintaimu..."

"Kembalilah.."

"Aku merindukanmu..."

Getir senyum Luhan setelah membaca pesan Chanyeol.

Chanyeol tidak tahu, Baekhyun di sana masih menunggu Chanyeol mengulur kedua tangannya untuk merengkuhnya.

Luhan menengok ke pintu kamar, belum ada tanda tandanya Sehun akan datang.

Bernapas lega.

Luhan memutuskan menghubungi Chanyeol. Dia benar ingin tahu kabarnya.

"Luhan,..." suara itu begitu berat, terkandung rindu.

Hati sensitif Luhan langsung berkerja.

Luhan mengguman. "Hm.."

"Luhan.. aku merindukanmu..." seraknya dalam.

Luhan memejamkan matanya. "Aku juga." Bathinnya menjawab.

"Luhan, kau mendengarkanku..."

"Yah, aku masih mendengarmu." Luhan menyahut menekan suaranya lembut.

Luhan hanya menghindari kekhawatiran Chanyeol.

"Syukurlah..., kembalihlah padaku Luhan..."

Mata Luhan memanas tak terkontrol disaat apa yang ia elakkan, tak mampu dia beri keputusannya.

"Maaf..."

"Kenapa? Aku tidak ingin mendengar maaf darimu."

"Chanyeol.." lerai Luhan.

"Sayang, katakan kau ingin dijemput, aku akan menjemputmu..." Chanyeol tidak perduli teguran Luhan.

Luhan menggeleng kecil, masih mencoba mengatur nada suaranya. "Chanyeol, dengarkan aku."

"Apa kau baik?"

Terdengar desahan lelah disana, "Tidak, sejak kau dibawa Sehun."

Luhan mencekeram ponsel yang dibelikan Chanyeol untuknya, "Kau harus bisa hidup baik, walaupun tanpaku..."

Luhan menetes air matanya begitu mengucapkan itu. "Disana ada yang lebih membutuhkanmu.." guman Luhan.

"Tidak, Luhan kembalilah,..." pintanya.

Mengatup matanya kuat kuat, Luhan ingin segera mengakhiri sambungannya, namun ponselnya dirampas kasar dari genggamannya.

Luhan terkejut, lalu menoleh.

Pucat,

Kilatan kemarahan dimata suaminya, membuat tubuhnya gemetar.

"Sehun...." lirihnya, tercekat ditenggerokannya.

Sehun tidak menjawab selain membaca ID si penelepon.

Chanyeol.

Otot otot wajah Sehun, mengeras. Amarahnya menggeram.

Luhan menegang beku.

"Sehun..."

"Sudah kukatakan jangan menghubunginya...!!!" Sehun menghancurkan ponsel itu dengan membantingnya.

Love is a complicated ||HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang