Chapter 16 Revisi

5.9K 473 92
                                    


.

.

.

Hanya beberapa menit, mereka menjadi hening. Luhan diam, dan memikirkan cara untuk tidak menyakiti Chanyeol dan begitu juga dengan rencananya.

Luhan menjauh, dan tersenyum sebisanya. Dia tidak bisa membicarakan ini. "Lebih baik kita makan dulu." Luhan meraih tangan Chanyeol.

Chanyeol melihat tangan Luhan yang memegang tangannya. "Kau mencoba mengalihkannnya? Kau pikir aku akan berhenti." Chanyeol mencengkeram lengan Luhan.

Luhan cemas tidak bisa menenangkan Chanyeol. "Chanyeol...."

"Kau tidak percaya padaku, aku tidak mampu membahagiankanmu?" Chanyeol memberikan tekanan, dan itu bisa saja menyakiti Luhan.

"Tidak.." Luhan mengatup bibirnya, dia tidak terkejut mendapatkan ini. tapi dia akan merasa bersalah jika dia menolak Chanyeol. "Aku percaya kemampuan finansialmu. Kau telah memberikan begitu banyak padaku sehingga aku tidak tahu bagaimana cara mengembalikannya." Luhan sadar apa yang barusan dia lakukan. Dia meletakkan tangannya dibibirnya.

Dia melihat langsung, kekecewaan dimata Chanyeol. "Chanyeol.." cengkeraman tangan Chanyeol dibahunya melemah, dan seolah tidak punya tenaga lagi untuk memaksanya.

Chanyeol menjatuhkan tangannya, mungkin sulit untuk meraih hubungan ini, tapi hal yang mungkin tidak bisa dia lakukan, bagaimana cara Luhan untuk mengikat hubungan mereka. "Ini hanya balas budi." Senyumnya, dan itu menyedihkan.

"Chanyeol.. maafkan aku. Aku tidak bermaksud."

"Aku mencintaimu, sementara kau ingin bersamaku, hanya karena kau memiliki hutang budi padaku. Aku memberikan padamu, kasih sayang, perhatian, bahkan mengurusmu dengan baik. Aku melakukannya karena aku ingin dan tidak ingin mengharapkan apapun selain perasaanmu. Dan kau ingin menebusnya?" Chanyeol tidak dapat menahan emosinya, semua jelas menyakitinya.

Luhan ingat apa yang dikatakan oleh Yoona, dan itu benar. Dan dia hanya membuat semakin hancur. "Luhan..." Chanyeol menatapnya, dan ingin memberitahu, bahwa dia tidak pernah memikirkan kompromi pada hubungan mereka. "Bagaimana kau bisa melakukan itu padaku? kau menganggap kebaikanku adalah hal yang harus kau bayar? Apa aku adalah orang yang akan memperhitungkan segala yang kuberikan padamu, dan pernahkah aku mengambilnya darimu."

Luhan memejamkan matanya sebentar, tangannya terkepal gemetar. "Jika kau mengerti, kau tidak bisa membawa perasaanku pada hubungan ini? kita tidak bisa bersama..."

Ekspresi Chanyeol menggelap, matanya menajam saat meminta penjelasan yang masuk akal pada Luhan. "Apa yang kau katakan? kenapa kita tidak bisa bersama? Apa karena Sehun?"

"Tidak Chanyeol." Luhan meremas jemarinya. Jantungnya menegang. "Aku menghargaimu." Dia merasa bersalah dan tidak bisa menarik ucapannya.

Chanyeol memegang dahinya, kemudian tertawa pahit. Apa yang dikatakan dengan ketidakadilan, dia sudah mendapatkannya, tapi dia merasa Luhan telah menyembunyikan sesuatu darinya.

"Adakah alasan yang tidak kuketahui?" Chanyeol berkata, dia berhasil menurunkan emosinya.

Luhan berjalan ke meja makan, dia mengatur hidangan untuk Chanyeol. "Lebih baik kau makan."

"Katakan Luhan?" Chanyeol berjalan mendekati Luhan. Dia meraih bahu Luhan, dan memaksa Luhan menatapnya.

Luhan melakukannya, dia tidak bisa bersembunyi. "Katakan alasan untuk membuatku mengerti, kenapa kau menolak menikah denganku?"

Bibir Luhan bergetar, matanya tiba tiba memanas. "Dia sudah menunggumu...."

Alis Chanyeol mengernyit menangkap siapa yang mereka bicarakan. "Dia sudah menunggumu dan tidak bisa berhenti merindukanmu."

Love is a complicated ||HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang