.
.
.
Apa kita memiliki kesempatan?
Baekhyun kembali mengingatnya. Dia menelan kembali makanannya, dia tidak bisa menikmati sarapannya kemudian hanya memaksa dirinya. Dia mengigit rotinya, sementara pandangannya kosong.
Benarkah? Semuanya telah berakhir? Dia benar benar tidak ada harapan lagi?
Baekhyun memejamkan matanya, dia merasa kepalanya sakit, roti ditangannya meluncur ke meja. Dia bekeringat, dia tidak sehat, dia sudah merasakan kondisinya kurang sehat 2 hari yang lalu. Tapi dia tetap memaksa untuk pergi bekerja.
Baekhyun memijat dahinya, dia mengambil napas. Dia tahu kondisi tubuhnya, dia memang kurang sehat. Tapi siapa yang peduli padanya. Alisnya mengernyit melihat siapa yang meneleponnya pagi ini?
Dia membiarkannya, itu hanya panggilan dari asistennya. Dia sudah terlambat satu jam. Dia tidak ingin pergi bekerja hari ini. Baekhyun menggeser piringnya, dia tidak menghabiskan sarapan. Dia masuk ke kamar, dan membuka lemari penyimpanan obat. Dia mengambil beberapa pil. Dia menenggaknya dan meminum air putih. Setidaknya dia tahu apa yang harus lakukan untuk mencegah tidak berbuat kesalahan saat menangani pasiennya.
Baekhyun melihat dirinya di cermin. Apakah dia harus melepas Chanyeol? Baekhyun menggeleng, dan tetap keras kepala. Dia yakin masih memiliki kesempatan, dia hanya perlu menunggu walaupun berapa lama. Dia harus percaya pada cintanya, untuk itu dia tidak akan melepasnya.
Baekhyun menerima panggilannya. "Aku akan segera datang."
.
.
.
Luhan memeriksa sekali lagi ponselnya. Dia tidak mendapatkan pesan balasan dari Baekhyun. Apa Baekhyun benar benar tidak ingin mendengarkannya?
Luhan berjalan ke tempat tidur, Dia melihat Sehun masih terlelap. Dia tidak tega membangunkannya. Sehun kembali ke kamar hampir pukul 3 pagi, jadi dia baru beberapa jam istirahat. Luhan membiarkan Sehun, dia menarik selimut Sehun ke dada. Dia juga mematikan lampu meja. Dan menarik tirai kamar.
Dia membiarkan cahaya matahari memberikan kehangatan pada kamar mereka. Itu lebih baik daripada membiarkan kamar mereka gelap dan dingin. Ini bukan menyangkut hubungan mereka yang seperti masih ada pembatas. Ini tentang bagaimana mereka menyatukan perasaan itu dan membiasakannya. Dia telah mempercayai Sehun di masa depan, mereka akan menjadi pasangan yang bahagia, seperti pasangan suami isteri yang normal. Saling mencintai dan memperpacayai.
Luhan juga membuka jendela, dia telah mematikan AC kamar.
Luhan pergi ke dapur. Dia melihat ibu mertuanya menyiapkan sarapan. "Kau sudah bangun, kemarilah kau harus makan. Kau tidak perlu menunggu Sehun untuk sarapan. Ibu mengenal kebiasaannya kalau dia benar benar kelelahan. Dia akan bangung jam 10. Sekretarisnya baru menenelpon. Tidak ada jadwal penting Oh Sehun pagi. Jadi dia bisa pergi ke kantor setelah jam makan siang." Yoona menyajikan sup untuk Luhan. Dia yang memasak sendiri.
Luhan duduk di kursi yang telah diambil oleh Yoona. "Kau harus makan yang banyak, sayang." Yoona mengulurkan tangannya, memegang perut Luhan. Dia sudah lama menginginkan cucu, dan dia tidak percaya, dia akan mendapatkannya. Seharusnya dia menghentikan Luhan untuk pergi dari rumah ini. Dia seharusnya melindunginya, tapi dia telah gagal menjadi ibu untuk Luhan. Walaupun dia memperlakukan Luhan begitu baik ketika menjadi menantunya, tapi dia tidak mampu melawan keputusan Oh Sehun waktu itu. Dia masih merasa bersalah. Untuk itu dia tidak melarang Chanyeol berhubungan dengan Luhan, jika tidak ada Chanyeol yang menolong Luhan dan calon cucunya. Mereka akan hidup susah, dan sulit mendapatkan makan apalagi kondisi Luhan yang sedang hamil. Dia tidak ingin membayangkan kehidupan Luhan dan calon cucunya yang sangat menderita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is a complicated ||HunHan
FanfictionKisah cinta rumit, Luhan dengan antara dua Pria. "Aku akan merebut kembali apa yang pernah mengganggu hidupku, dan itu kau, Luhan." (Oh Sehun). "Kau masih ada dihatiku, tersembunyi. Dan, siapapun tidak akan mengetahuinya." (Park Chanyeol). HunHan/Ch...