13☀Pembuat Kekacauan

1K 123 9
                                    

"Mencintai kamu itu sama saja seperti menggenggam serpihan kaca. Begitu menyakitkan."

--

Sena memasuki mansionnya dengan diantar oleh Baekhyun. Sena masuk dengan Baekhyun dan disambut oleh pelayan-pelayan disana.

"Oppa, aku mau masuk kedalam dulu. Kau mau pulang atau menemui Sehun oppa? " tanya Sena saat sudah didepan lift mansion.

Baekhyun tersenyum,"Kurasa aku harus bertemu kakakmu dulu. Dia sudah pulang apa belum ya?"

Sena mengangguk,"Kurasa dia sudah pulang. Tadi aku melihat mobilnya sudah terparkir di garasi mansion," katanya.

Baekhyun mengacak rambut Sena gemas,"Baiklah. Sana masuk kedalam, selamat malam." ucap Baekhyun manis sebelum pergi darisana dan menuju ruang kerja Sehun. Karena Baekhyun tahu bahwa Sehun selalu berada di ruang kerjanya.

Baekhyun memasuki ruang kerja Sehun tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Karena itu memang sudah kebiasaan Baekhyun.

Baekhyun langsung duduk di depan Sehun. Sehun sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari laptop miliknya saat mengetahui Baekhyun yang datang.

"Kau ini! Bekerja saja, apa kau tidak lelah, heh? Ini sudah malam bodoh," sinis Baekhyun.

"Kau ini! Kemana saja membawa adikku, heh? Ini sudah malam bodoh," balas Sehun membalikkan kata-kata Baekhyun.

"Aku hanya berjalan-jalan sebentar dengannya. Apa itu tidak boleh?" kesal Baekhyun lagi.

Sehun beralih menatap Baekhyun yang juga menatapnya dengan kesal. "Tentu saja tidak. Aku memintamu untuk menjemput adikku saja. Bukan untuk menemaninya jalan-jalan, kan?" Sehun menatapnya tajam.

"Hei, kau ini kenapa? Aku hanya mengajaknya jalan-jalan! Bukan yang tidak-tidak!" protes Baekhyun. "Dulu kau tidak seperti ini, Sehun. Kau dulu biasa saja saat aku sering membawa Sena jalan-jalan. Tapi sekarang apa?" ketus Baekhyun.

Tunggu, mereka berdua kenapa menjadi seperti ini?

"Dulu dan sekarang itu berbeda!" jawab Sehun dingin. Tetap tidak mengalihkan pandangannya dari Baekhyun.

"Apanya yang berbeda?" pancing Baekhyun.

Sehun terpancing emosi. "Dulu saat adikku tidak menyukaimu. Dan sekarang saat adikku menyukaimu!" Baekhyun membelalakkan matanya saat mendengar kata-kata Sehun.

"Se-Sena menyukaiku?" gumamnya.

Sehun menggertakkan gigi. "Ya, apa perlu kuperjelas?"

Baekhyun menatap Sehun dan menujuk dirinya sendiri. "Aku?" tanyanya lagi.

Sehun menatapnya datar. "Menurutmu?"

Baekhyun terdiam sesaat, mencerna perkataan Sehun tadi. Sena menyukainya. Dan kata-kata itu terus terngiang didalam otaknya.

"Kau tidak perlu mendekati adikku hanya karena mengasihani dia. Dan jangan beri harapan apapun padanya. Cukup itu." Sehun berkata tegas.

Baekhyun ingin kembali berkata, namun ponselnya berbunyi nyaring. Pertanda ada telepon masuk. Tanpa babibu, Baekhyun langsung mengangkat telepon itu saat tahu yang menelfonnya adalah Heechul. Salah satu temannya.

"Ya, ada apa hyung?" tanya Baekhyun saat teleponnya sudah ia angkat.

"Baekhyun! Aku sudah menelfonmu sedari tadi, tapi kau terus tidak mengangkatnya." keluhnya diseberang sana.

"Maaf kan aku. Jadi ada apa, hyung?" Baekhyun menatap Sehun.

"Baek, aku sedang kebingungan. Tadi Taeyeon pingsan di lokasi syuting, dan sampai sekarang ia belum sadarkan diri. Aku bingung ingin mengabari siapa, orang tuanya Taeyeon sedang berada di Busan. Dan sebentar lagi aku akan berangkat syuting lagi. Aku tidak tahu siapa yang akan menjaga Taeyeon di rumah sakit."
Jelas Heechul panjang kali lebar.

Damn! I Love You [HunRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang