10☀ Mulai Mengenalnya

1K 118 5
                                    

"Aku pernah mencintai seseorang. Tapi aku hampir lupa bagaimana cara mencintai lagi."

--


Belaian halus itu membuat Irene terbangun. Gadis itu mengadahkan pandangannya kesekitar. Ia tersenyum senang.

"Eomma!" pekiknya sambil memeluk wanita paruh baya yang baru sadar itu.

Ibu Irene, Bae Minja. Ia tersenyum melihat anaknya itu. Minja lah yang membelai lembut rambut putri pertamanya itu. Ia sudah sadar.

"Eomma, aku merindukanmu!" Irene langsung memeluk Minja dengan erat. Sangat erat bahkan.

"Kau terlihat lelah ya? Kenapa tidak pulang saja?" tanya Minja khawatir.

Irene masih memeluk ibunya itu, ia menyembunyikan kepalanya dilekukan leher sang ibu. Irene menangis. Ia sudah berusaha untuk menahan air mata itu, tapi ia tak sanggup lagi.

"Kenapa eomma masih memikirkanku? Kau sedang sakit. Harusnya aku yang menanyakan itu padamu," kata Irene dengan suara serak.

Irene melepaskan pelukannya, ia menatap sang ibu dengan khawatir.

"Eomma tidak apa-apa. Maaf ya, eomma merepotkan mu." ujar Minja.

Irene menggeleng cepat, lalu menyeka airmatanya. "Eomma tidak pernah merepotkanku. Jangan pernah berpikir seperti itu. Aku menyanyangimu," Irene kembali memeluk ibunya dengan sayang.

"Aku juga menyayangimu, anakku." balas Minja penuh kasih sayang.

Irene melepaskan pelukan, "Eomma, aku panggil dokter ya?" Irene hendak memanggil dokter menggunakan bel yang ada pada kamar pasien itu, namun Ibunya menahan dan menggeleng.

Minja terkekeh, "Dokter sudah datang tadi, puteriku. Tadi saat kau belum bangun."

Irene sedikit malu,"Benarkah? Pasti dokter itu melihatku sedang tidur." gumamnya.

Minja tersenyum,"Tentu saja."

Minja mengalihkan pandangannya ke sebuah jaket yang berada dikursi. Jaket itu terjatuh ke kursi saat Irene memeluk tubuhnya. Wanita paruhbaya itu daritadi memperhatikan jaket lelaki yang entah milik siapa itu.

"Jaket siapa itu, nak?" tanya Minja melirik jaket itu.

Irene memgikuti arah mata sang ibu, tubuhnya membeku ditempat melihat jaket itu berada di situ.

Oh, astaga! Aku sampai melupakan Sehun. Dimana pria itu? Mengapa jaketnya berada disitu? Pantas saja, sedari tadi aku menghirup aroma khas nya, Irene membatin.

"Ah, itu eomma! Dia adalah bosku, namanya Oh Sehun. Eomma tau? Dia cukup baik. Dan juga dia yang membawaku kesini," jawab Irene.

"Benarkah? Apa dia tampan?" tanya Minja menggoda anaknya itu.

"Eomma! Aku hanya bekerja dengannya eomma. Lagian aku tahu dia orang yang sangat realistis dan profesional. Dia tidak akan mau bersama wanita seperti diriku ini," ujar Irene.

"Nak, jangan merendahkan dirimu sendiri. Eomma bangga punya anak sepertimu, kau cantik, pintar dan baik hati. Eomma yakin, kau pasti akan mendapat pria yang pantas bersama mu kelak," ucap Minja menasehati anaknya.

Irene hanya mengangguk.

"Eomma, kenapa kau tidak bilang jika obat mu habis? Kau membuatku khawatir," kata Irene mengalihkan pembicaraan.

Minja mengelus kepala anaknya,"Eomma hanya tidak ingin merepotkanmu. Kau sudah bekerja terlalu keras, eomma tidak tega melihatmu seperti itu." ujarnya.

Damn! I Love You [HunRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang