Keputusan Membawa Masalah

31.5K 4.1K 618
                                    

Taeyong berjalan menyusuri lorong rumah sakit, tangan kanannya yang diinfus mendorong tiang infus sementara tangan kirinya mengelus-elus perut buncitnya. Ia sudah berjalan-jalan selama lima belas menit dan hendak kembali ke kamarnya. Langkahnya terhenti saat berpapasan dengan segerombolan orang yang baru keluar dari lift.

"Oh! Kau yang waktu itu..." Salah seorang dari mereka menunjuk Taeyong. Ia adalah wanita yang sudah pernah bertemu dua kali dengan Taeyong di halte.

Wanita yang menurut Taeyong menakutkan karena selalu menatapnya penuh selidik. Taeyong ingin segera berbalik arah, tapi sulit karena sedang mendorong tiang infus. Akhirnya Taeyong hanya mematung saat wanita itu mendekatinya.

"Kau dirawat di sini juga rupanya... Kami mau menjenguk Jung sajangnim." Katanya sok ramah.

"I-iya, silakan kalau kalian mau menjenguk Jaehyun." Taeyong membalas sekenanya.

"Kalian saudara yang kompak sekali ya? Sakit saja bersamaan." Wanita itu lalu melihat ke arah perut Taeyong. "Ternyata kau tak bercanda saat kau bilang sedang hamil. Sudah berapa bulan?"

"5 bulan." Meskipun merasa tak nyaman dengan tatapan wanita itu, Taeyong tetap menjawab.

"Minhee-ssi, cepatlah, kita harus segera ke kamar Jung sajangnim. Eh? Dia siapa? Kenalanmu?" Tanya seorang laki-laki yang datang bersama wanita bernama Minhee itu.

"Dia..." Minhee tersenyum, yang lebih terlihat seperti seringai bagi Taeyong. Taeyong ketar-ketir sendiri soal apa yang akan dikatakan oleh wanita itu. "...tidak. Ah, akan kuberitau nanti. Ayo kita ke kamar Jung sajangnim saja."

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, wanita bernama Minhee itu berbalik meninggalkan Taeyong. Meninggalkan Taeyong dengan perasaan was-was. Entah kenapa firasatnya buruk.

Taeyong urung kembali ke kamarnya. Ia akan bertemu orang-orang itu lagi kalau ke sana. Dan mereka pasti akan berpikir yang tidak-tidak kalau tau ia tinggal sekamar dengan Jaehyun. Terutama wanita itu, Minhee.
.
.
.
.
"Oh, kalian rekan-rekan kerja Jaehyun ya... Selamat datang." Ibu Jung yang sudah kembali menyambut ramah rombongan penjenguk Jaehyun. Bahkan Minhee, wanita yang pernah punya masalah dengan ibu Jung itu memberi salam hormat.

"Maaf nyonya, waktu itu saya sudah bertingkah tidak sopan. Saya memang tidak tau apa-apa. Tapi setelah saya ditegur oleh Jung sajangnim, saya pastikan saya tidak akan mengulang kesalahan yang sama." Minhee berkata dengan nada dimanis-maniskan.

Ibu Jung masih tampak tak suka pada Minhee, tapi ia tak mau memulai keributan lagi.

"Saya harap nyonya dan sepupu Jung sajangnim yang sedang hamil itu tidak tersinggung oleh perkataan dan sikap saya."

Mendengar perkataan Minhee itu, terang saja ibu Jung terkejut. Dari mana wanita itu tau Taeyong sedang hamil? Siapa yang memberitaunya dan kenapa pula wanita ini menyebut Taeyong sepupu Jaehyun?
Ibu Jung menatap Jaehyun dan Chaeyeon. Apa mereka berdua sudah membocorkan keberadaan Taeyong pada rekan-rekan kerja mereka?
.
.
.
.
"Siapa yang memberitau tentang Taeyong pada rekan-rekan kerjamu Jaehyun?"

"Tidak ada yang memberitau eomma. Aku juga tidak mengatakan apapun soal Taeyong saat menegur bawahanku itu."

"Lalu kenapa bawahanmu itu bisa tau soal Taeyong?"

"Eomma... Tenanglah. Lagipula tak ada yang curiga karena ia mengetahui Taeyong sebagai sepupu Jaehyun. Aku juga meminta Taeyong untuk selalu mengaku sebagai sepupu-"

"Sepupu? Jadi kalian yang mengarang cerita soal 'sepupu Jaehyun' ini? Kalian benar-benar... Jaehyun! Sudah pernah eomma bilang kan untuk segera meresmikan hubunganmu dengan Taeyong, jadi saat orang-orang bertanya siapa itu Taeyong, statusnya sudah jelas!"

Look at Me TooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang