"Jadi... Begitu."
"Ya, aku mengatakannya, agar kau bersiap saja. Kukira kau sudah tahu. Mereka tidak memberitahumu?"
Taeyong menggeleng.
"Jahat sekali. Setidaknya beritahu dirimu sejak awal biar kau tak merasa tertipu."
Taeyong terdiam. Sesungguhnya perasaannya terlalu kacau untuk menanggapi apapun yang dikatakan laki-laki bernama Kim Mingyu di depannya ini. Ia bahkan masih ragu untuk percaya.
"Tapi... kenapa? Kau mencintai Chaeyeon. Kenapa melakukan ini?"
"Kau mau aku mengambil Chaeyeon dari Jaehyunmu begitu?"
"Bu-bukan begitu..."
"Aku mau saja. Tapi Chaeyeon tidak. Aku tak bisa memaksanya. Cinta bagiku tak harus memiliki, cukup melihatnya bahagia saja."
Taeyong benar-benar tidak mengerti dengan laki-laki di depannya. Apa ia benar sebaik seperti perkataannya sekarang? Kalau iya, maka Taeyong merasa bersalah telah berburuk sangka padanya.
"Lagipula aku memiliki alasan lain yang tak diketahui siapapun. Belum. Kau mungkin akan lebih mengerti saat kau tahu. Sayang Chaeyeon tak ingin aku memberitahu kalian."
"Ada apa dengan Chaeyeon?"
Hanya senyum yang diberikan Mingyu sebagai jawaban.
"Kudengar dari Chaeyeon kau orang baik. Orang baik seharusnya melakukan apa yang dilakukan orang baik. Kau tidak akan mengecewakanku kan?"
"...."
.
.
."Apa yang mau kau bicarakan?"
"Jangan menghindar dariku, kumohon."
"Sudah kubilang, aku sedang memberimu waktu."
"Tapi tidak dengan menghindariku seperti ini. Berilah aku kabar. Balas pesanku. Angkat teleponku."
"Jaehyun! Kita bukan anak muda yang baru pacaran. Kita sama-sama sudah dewasa dan tak perlu meributkan hal kecil soal kabar-"
"Kau masih istriku kalau kau lupa!"
"Aku tidak lupa!"
"Lalu kenapa?! Suami istri tidak seharusnya hidup terpisah!"
"Dan seharusnya tak ada orang lain di antara kita! Jaehyun, cukup. Kita tak akan menyelesaikan ini di sini sekarang. Taeyong menunggumu. Dan aku pun sedang pergi dengan orang lain. Kita-"
"Siapa dia? Siapa orang lain itu? Apa kau sedang membalasku sekarang?"
"Ya, coba saja kau rasakan bagaimana."
.
.
.Jaehyun dan Taeyong sama-sama terdiam dalam perjalanan pulang mereka dari bioskop. Jaehyun menyetir dengan cukup lambat dibanding biasanya. Seperti pikirannya sedang tidak fokus pada jalanan. Di sisi lain, Taeyong juga sibuk memandang keluar. Tidak berminat sedikit pun memulai pembicaraan.
Bahkan saat mereka sama-sama pergi tidur, tak ada ucapan dan ciuman selamat tidur seperti biasanya. Hanya ada tidur, yang tidak terasa nyenyak malam itu.
.
.
."Kalian ini kenapa? Diam-diaman begitu, ada apa?" Tanya curiga ibu Jung pada Jaehyun dan Taeyong yang hanya memakan sarapan mereka dengan tenang.
"Tak ada apa-apa, eomma. Iya kan, Taeyong?"
"Hmm..." Taeyong terlalu malas membuka mulut untuk bicara sehingga ia hanya menggumam untuk menjawab Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me Too
RomanceTaeyong yang bukan siapa-siapa hadir dalam kehidupan pernikahan Jaehyun, membawa keajaiban yang diidam-idamkan. Memiliki perasaan untuk satu sama lain adalah hal yang dilarang dalam hubungan mereka. Tapi siapa yang bisa mencegah datangnya cinta kala...