chapter 10

73 7 0
                                    

Seorang gadis perlahan membuka matanya saat sinar matahari masuk dari jendela kamarnya dan menembus ke kelopak matanya. Gadis itu lalu duduk di kasurnya dan merenggangkan otot-ototnya.

kemudian mengambil handphone nya yang terletak di atas nakasnya. Handphone gadis itu bergetar menandakan Beberapa pesan masuk dari grupnya dengan kedua sahabatnya.

Jomblo happy👅

Rani : bangun!
            bangun!
             Bangun!
             Bangun!

Defi : berisik!

Rani : jalan kuy. Mumpung lagi libur Bosen nih dirumah mulu. Dirumah gue juga nggak ada siapa siapa.

Defi : kuy lah. Tapi, Nasya mana?

Rani : belum bangun kayaknya. Dasar kebo tuh Nasya.

Defi : iya nih. Dasar kebo

Nasya : gue udah bangun kale. ngapain cari gue?

Rani : sya, jalan kuy.

Nasya : yaudah kuy lah. Gue juga males dirumah mulu.

Defi : kita ke mall aja gimana?

Rani : oke deh. Gue juga mau beli sesuatu disana.

Nasya : oke deh. Yaudah gue mau mandi dulu

Rani : yaudah gue juga mau mandi dulu deh.

🌸🌸🌸🌸🌸

Nasya dan kedua sahabatnya sedang berjalan-jalan di mall. Karena sudah lelah berkeliling untuk membeli beberapa barang, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Namun di perjalanan pulang mereka merasa lapar dan memutuskan pergi ke sebuah restaurant  yang tidak jauh dari rumah Nasya.

"makan dulu yuk laper nih"usul Defi yang sudah sangat kelaparan.

"iya. Gue juga udah laper"kata Rani yang menyetujui usulan Defi.

"yaudah kita makan aja di restaurant sana"tunjuk Nasya ke sebuah restaurant.

"yaudah disana aja"kata Defi.

"pak, antar kita ke restaurant sana ya"kata Rani kepada supirnya.

"sip non"ucap supir Rani. mereka lalu menuju ke restaurant tersebut.

"oke makasih pak, nanti saya telfon lagi kalau udah selesai"kata Rani kepada supir nya. Mereka memang ke mall tadi diantar oleh supir Rani.

"iya non"

Mereka bertiga masuk kedalam restaurant tersebut.Saat berada di dalam restaurant tersebut, Defi tidak sengaja melihat Arvan dengan temannya yang sedang berbincang bincang.

"eh bentar, itu bukannya Arvan sama teman-temannya ya?"kata Defi memastikan.

"mana?gue nggak liat"Rani melihat sekeliling tapi dia tidak melihat Arvan.

"itu bego!noh di pojok sama temannya"gemas Defi.

"oh iya itu Arvan. Sya, ada Arvan"kata Rani yang memanggil Nasya karena dari tadi Nasya hanya memerhatikan handphone nya.

I Think I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang