Sudah 30 menit Nasya menunggu abang nya dan menelfonnya tetapi tidak aktif.
"ishh..abang mana sih masa dari tadi aku telefon nggak aktif"gumam Nasya.
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti didekat Nasya.
'ini bukannya mobilnya kak Alvaro ya'batin Nasya.
"Nasya, ayo masuk"panggil seseorang dari dalam mobil.
"eh kak Alvaro"Dugaan Nasya sangat benar kalau mobil tersebut adalah mobil milik kak Alvaro.
"ayo masuk"panggil Alvaro lagi.
"eh nggak usah kak gue lagi nungguin abang gue kok"tolak Nasya halus.
"malah abang lo yang nyuruh gue buat jemput lo"
"hah?emangnya abang Reno kemana kak??"tanya Nasya.
"dia lagi sibuk terus tadi handphone nya lowbatt jadi dia nyuruh gue buat jemput lo mumpung gue nggak sibuk banget"jelas kak Alvaro.
"oh, pantas aja ditelfon malah nggak aktif"
"iya, ya udah ayo masuk"ajak Alvaro.
Nasya masuk kedalam mobil tersebut dan duduk disamping kak Alvaro.
"Sya, lo laper nggak?"
"hm..heheh iya kak"
"yaudah kita makan dulu yuk. Gue udah laper banget nih, sekalian ada yang pengen gue tanyain sama lo"
"oke deh kak"
Nasya dan kak Alvaro menuju ke sebuah cafe yang tidak jauh dari sekolah Nasya. Setelah sampai Nasya dan Alvaro masuk kedalam cafe dan memesan makanan dan minuman.
"kakak tadi mau nanya apa?"tanya Nasya memulai obrolan.
"hmm..nanti aja deh, kita makan dulu aja soalnya gue udah laper banget nih"
"yaudah deh"sepanjang obrolan Nasya dan kak Alvaro, ada sepasang mata yang terus mengamati mereka dari kejauhan.
🌸🌸🌸🌸🌸
"van, lo mau langsung pulang nggak??"tanya Akmal.
"Mm..gue mau makan dulu deh laper nih"
"yaudah deh gue juga lagi laper. Sekalian aja ajak anak anak yang lain gimana?"
"oke deh"
Arvan dan teman-temannya pergi ke sebuah cafe yang tidak jauh dari sekolahnya. Cafe itu adalah tempat favorite Arvan karena tempatnya yang sangat bagus dan harga yang pas dikantong.
Arvan masuk kedalam cafe bersama teman-temannya. Seperti biasa Arvan akan mengambil tempat yang paling pojok karena disana sudah menjadi kekuasaannya dengan teman-temannya sebab tidak akan ada yang akan mengganggu mereka.
"van, lo mau makan apa?"tanya salah satu teman Arvan.
"yang biasa aja"
"oh oke deh"
Setelah memesan makanan mereka kembali berbincang-bincang sambil menunggu pesanan mereka. Hingga mata Arvan tidak sengaja menangkap seseorang yang cukup dia kenal sedang mengobrol dengan wanita yang membuat dia tidak bisa tenang selama beberapa hari ini.
'itu bukannya kak Alvaro yah? Terus itu bukannya Nasya? Kenapa mereka bisa ada disini? Jangan jangan mereka pacaran' batin Arvan.