8. Comparison (Hyesun-Yoongi)

12 1 1
                                    

Go Hye Sun's POV
"Yak! Ireona!! Sampai kapan kau akan tidur?!" Tampak suara orang yang tengah berteriak di depan pintu kamarku.

"Aishhh jjinjja! Bisakah kau tidak berteriak kau menggangguku tidur Oppa!."

"Yak!! Ireona!! Kau tidak tau apa ini sudah jam berapa? Apa kau tidak berangkat sekolah?!" Ucapnya sambil mengetuk pintu.

Aku menutup guling di telingaku. Kuraba-raba ponsel yang tergeletak di meja dan kulihat pukul berapa sekarang.

Pukul 07.30

"Hah!!!!!!!!? Aku telat!!!!!" Segera ku berlari menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Setelah selesai aku langsung pergi ke parkiran tanpa sarapan dan menyuruh supir untuk mengantarku.

"Aishh jjinjja, aku pasti telat pasti sudah pasti aku telat." Ucapku dalam hati sembari menggigit bibir ku.

*****
Tampak pintu gerbang mulai tertutup, aku segera berlari ke arah gerbang dengan cepat. Tapi aku kalah cepat kali ini aku telat dan...ya...kalian tau kalau telat pasti diberi hukuman.

Sekarang aku tengah berdiri di depan gerbang dengan murid yang terlambat lainnya.

Menunggu hukuman adalah hal yang pantas dikatakan saat ini.

Aku berdiri di dekat dinding sambil melihat ke arah sepatu sambil menggoyangkan kakiku pelan.

Tak berapa lama datanglah ssaem yang akan memberikan kami hukuman ya aku tahu ssaem ini sangatlah tegas.

"Kau yang berada di dekat dinding! Cepat kemari!" Ucapnya sambil menunjuk ke arahku.

Aku hanya diam dan menuruti perintahnya dan langsung berdiri di hadapannya.

"Sekarang kau pilih berlari 5 kali di lapangan atau membersihkan rumput yang berada di taman belakang?" Ucapnya santai.

"Aahh ssaem.... Apa aku harus melakukan itu?" Ucapku sembari memelas.

"Lihatlah ini, sudah telat masih banyak permintaan lagi cepatlah kau memilih yang mana?." Ucapnya tegas.

"Hm, baiklah ssaem aku memilih lari di lapangan."

"Baiklah, berlari lima kali keliling setelah itu baru kau boleh masuk ke kelas." Ucapnya lagi.

"Baiklah ssaem." Ucapku sembari berjalan menuju ke lapangan.

Kulihat sekeliling lapangan, ini hanya perasaanku atau memang kenyataan? Mengapa lapangan ini sangat besar. Bukankah lapangan ini kecil?.

Aku tidak terlalu memperdulikan nya, langsung ku langkahkan kaki ku dan mulai berlari  putaran pertama di lapangan ini.

Mungkin putaran pertama atau kedua masih terasa santai tetapi ketika giliran ketiga kakiku sudah merasa lelah. Aku memutuskan untuk berhenti sejenak di pinggir lapangan tepat di bawah pohon besar.

Aku menarik nafas ku panjang dan membuangnya perlahan sambil bersandar pada pohon.

Tak berapa lama aku berhenti tampak seorang Namja yang sangat ku benci lewat di depan mataku dan melihatku.

"Yak!! Mengapa kau melihatku seperti itu?! Pergi kau dari sini!!" Ucapku sambil membentaknya.

"Eoh, apa yang kau maksud? Aku hanya sedang lewat disini, apakah masalah bagimu?"

"Kau lewat saja di depanku selalu membuat masalah, bagaimana menurutmu sekarang?!".

Akhirnya adu mulut pun dimulai sampai ketika ssaem datang dan membawa tongkat handalannya.

"Meaning Friends"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang