15. Worrying

14 4 0
                                    

Shin Kyo Hee's POV
  
Aku telah memutuskan hubungan dengan Jihoon sunbae hal ini terus saja menghantuiku setiap hari. Mengapa disaat manis yang aku lewati bersamanya selalu terlintas di benakku?

Aku berdiri di balkon kamarku sambil memejamkan mataku pelan memikirkan apa yang terjadi padaku saat ini.

Terlalu muak untuk mengingatnya aku bahkan tidak ingat untuk melakukan hal yang lain karena ini.

"Baiklah Kyohee, untuk apa kau memikirkannya? Lagi pula tidak ada gunanya untukmu!!!" Gumamku pelan sambil memukul pipiku pelan.

Aku langsung turun ke bawah dengan tujuan mengisi perutku yang saat ini kosong karena dari tadi siang aku hanya memikirkan hal yang tak berguna.

Langsung kubuka lemari es dan mengambil beberapa makanan serta minuman untuk dimakan saat ini dan membawanya ke sofa sambil menyalakan televisi.

Menonton drama di televisi ternyata tidak membuat bosan, Bahkan aku menyukainya.

Sudah 30 menit berlalu, aku masih berada di depan televisi bahkan Eonni juga belum pulang kuliah.

"Lama kelamaan aku merasa bosan juga." Gumamku pelan.

Aku bosan dirumah sendirian. Apa aku cari udara segar saja diluar ya? Kurasa boleh juga.

Aku langsung mengganti pakaian dan segera turun lagi ke bawah. Aku memakai baju berwarna Kuning celana jeans putih dan mengenakan sepatu selaras dengan bajuku.

Tidak berlama-lama aku langsung bergegas keluar dari rumah dan bertemu dengan sopir di dekat parkiran.

"Apakah Noona mau pergi?" Sahut Kim Ahjussi.

"Nde, Ahjussi tapi aku akan pergi berjalan kaki saja. Aku lagi ingin mencari udara segar jadi tidak perlu mengantarku." Sahutku.

"Eoh, baiklah Noona. Hati-hati di jalan." Ucapnya dan hanya kubalas dengan senyuman handalanku.

Kurang lebih 10 menit aku berjalan kaki melewati gang perumahan dan akhirnya sampai disebuah cafe.

Aku langsung memasuki cafe itu dan memesan latte. Setelah memesan aku mencari meja kosong yang terletak dekat jendela.

Segera kududuki bangku itu dan meminum minumanku dengan santai sambil sesekali memerhatikan keluar jendela.

Menikmati sore yang indah dengan sebuah coffe mungkin akan menenangkan pikiran bagiku ada baiknya aku mendengar lagi disaat seperti ini.

Aku memasang earphone di telingaku dan memutar lagu kesukaanku di ponselku.

Bahkan karena terlalu fokus dengan musik aku tidak melihat seseorang yang tengah mengetuk-ngetuk jendela yang berada di sebelah ku.

Segera ku lirik dari sumber suara dan dapat terlihat seorang Namja dengan mengenakan topi berwarna putih tersenyum padaku dan ku balas senyuman padannya.

Ia langsung memasuki cafe dimana aku duduk sekarang dan duduk di bangku depanku.

"Sedang apa disini?" Ucapnya memulai percakapan diantara kami.

"Tidak, hanya mencari udara segar kau  Jimin?" Tanyaku balik.

"Aku baru saja pulang latihan basket."

"Hmm, gereu?" Sahutku sambil mengangguk-angguk kan kepala.

"Mengapa kau pucat sekali?" Tanyanya sambil memerhatikan mataku

"Eoh? Benarkah? Aku hanya banyak pikiran belakangan ini."

"Apa yang kau pikirkan?" Sahutnya sambil memegang dahiku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Meaning Friends"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang