Budayakan saling menghargai dengan memberikan vote (tekan bintang di ujung kiri bawah) juga memberikan komentar yang membangun:)
"Az ke aula buruan" panggil Angga menyentak Azmi dari lamunan panjangnya.
Azmi mengangguk, mereka pun berjalan beriringan menuju aula tempat berkumpulnya siswa/i baru setelah pembukaan MPLS tadi.
"Lo ngapain sih Az di sana berduaan sama pak Karno"
"Kepo"
Setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara mereka, masing-masing fokus mendengarkan arahan singkat dari bagian kesiswaan.
Tak berselang lama Hafidz datang menghampiri mereka dengan terengah.
"Dari mana lo?" tanya Azmi.
"Minum dong" pinta Hafidz pada Angga tanpa menjawab pertanyaan sebelumnya. "Syukron Ga" ucapnya kemudian.
"Dari mana?" ulang Azmi.
"Harusnya aku yang tanya gitu Az. Gila aja kamu ninggalin aku sendirian di lapangan, mana temenmu yang satu itu ngga bisa di andalkan lagi. Bisanya cuma tebar pesona ke anak-anak baru" lirik Hafidz pada Angga sementara yang dilirik hanya menampilkan senyum tak berdosanya.
"Hehehe... Sorry Fidz lo kan wakil gue" Azmi berucap tanpa rasa bersalah, "Lagian yang lain pada kemana?"
"Semua udah punya tugas masing-masing kali. Kan ini udah di bicarain jauh-jauh hari. Lo nya aja yang kadang-kadang" ucap Angga menimpali.
"Iya yah"
"Iya yah Iya yah" Tiru Angga dengan tangan yang menjitak kepala sahabatnya itu.
Azmi tak merespon kembali karena pengarahan telah selesai dilaksanakan yang artinya selanjutnya ia dan Hafidz yang harus mengambil alih.
"Ga ambil gambar muka gue yang keren yah" ucap Azmi sebelum benar-benar pergi.
Angga hanya diam di tempatnya dengan mengacungkan jempolnya, kali ini ia bertugas sebagai panitia publikasi dan dokumentasi.
Kini Azmi juga Hafidz telah berdiri di tengah-tengah siswa/i baru, mereka memperkenalkan diri juga memberikan sedikit arahan juga ucapan selamat datang.
"Adik-adik sekarang waktunya istirahat, kalian diberi waktu 30 menit untuk sekedar mengisi perut kemudian kembali ke tempat ini" ucap Azmi yang disambut sorak sorai dari siswa/i baru, mereka berbondong-bondong meninggalkan aula.
Sementara itu para pengurus osis tak langsung meninggalkan aula, mereka berkumpul kembali untuk merapikan sampah tissu yang berserakan juga breafing untuk kegiatan selanjutnya.
"Laper nih" keluh Rahmat—salah satu anggota osis yang terkenal suka makan dan sering lapar.
Yang lain ikut menimpali ucapan Rahmat dengan berkata bahwa mereka juga lapar dan haus. Namun karena tugas mereka belum selesai dan mereka harus breafing jadilah mereka tertahan di ruangan ini.
"Fan anggaran masih ada?" tanya Azmi pada Fani—Bendahara umum osis.
"Masih sih Az, cuma ngga seberapa soalnya dana sekolah belum cair. Uang ini aku simpen untuk kegiatan selanjutnya, itu aja pas-pasan" jelas Fani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benarkah Caraku Mencintaimu?
SpiritualFollow sebelum baca...😉 Benarkah Caraku Mencintaimu? Cinta. Kata yang sederhana, namun dengan makna yang kadang sulit dipahami, sulit di definisikan. Ini tentang Cinta, tentang mereka yang sama-sama memendam Cinta. Apakah yang akan terjadi diant...